Tanpanya, hidup terasa kering kerontang
Tak ada warna, hanya gelap yang setia
Seperti realita, aku ingin menyeka rindu yang terus mendekapku
Namun apa daya, kadar bayangmu terus mengukuh
Bimbang, kepulan rasa ini bagai bahtera yang berlayar
Semakin kuburu semakin jua merindu
Angin, ayunkan sela rinduku untuknya
Tamparlah pipinya, timbunlah ia dengan risau resah rinduku ini
Agar titik nadirku tak lagi menghiba
Terkikislah wahai baris rasa, singgahlah dalam hatinya
Jangkitlah ia dengan jentik rinduku
Akan betapa tumpah ria
Jika kau jua terkapar akan rasa rinduku ini
Wahai yang kupuja
