Aku berteman dengan sepi
Sejak duka menyapaku
Hanya sehilir angin yang setia menetap bersama kami
Atau ilusi ilusi telanjang yang menyeringaiku
Biarkan saja, mereka setia padaku
Meski kutau, ia tak lebih berharga dari berlian yang mengilaukan
Namun, hadirnya selalu ada
Saat kutak memahami tiadanya lawan bicara
