Menjemput Air Mata

1.1K 30 0
                                    

Kalbuku kelabu berbinar sayu
Mengubur waktu yang mengabu
Bersama seribu pintu masa lalu
Yang sempat melacuh peluhku

Kulumuri ilusiku dengan kepulan angan yang menggebu, kala itu
Mengitari hari yang gempar
Menyebar celah gerak cahaya
Hingga meramaikan ayat ayat rasa

Tapi, penggal penggal waktu yang makin mengelabu
Anganku mulai memijak redup
Kumelumat secabik luka
Meneguk segelas duka
Kupungut segaris gerimis
Dan melukis tangis

Sudahlah, similir cinta meranum
Telah patah terpenggal
Tinggallah aku dan senduku
Yang bersiap menjemput air mataku

Antologi PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang