Tragedi Dua Puluh Dua

908 26 4
                                    

Seusai tragedi itu
Bertaburan butiran luka luka
Yang kuberi dihari yang kau cinta
Mulutmu tak lagi membisu
Lidahmu yang kadang kelu meneguk salamku
Kini berontak sesak menyerbu

Sedang aku bersenggama dengan khayalku
Berbincang ramah tak bergema
Menggibah tentang ia yang mengajakku bergulat
Katanya, kau kalah, salah dan tak mau mengalah
Ilusiku saja tak memihakku, batinku
Ya sudah, kataku

Dikediaman rinduku, aku tak mendapatimu
Disini terkadang kau semeleh dipangkuanku
Beralaskan tikar lembut
Beratap langit biru, rindang dan menyejukkan
Bertukar cerita kita yang mulai berdebu

Aku pun kembali, mengakui sebab amarahmu
Aku bingung, hatiku berkecamuk rona rona sendu
Aku hanya bisa beri kau ini
Tulisan larik larik yang kutulis lentik
Semoga maafmu menemuiku
Dipenghujung senja kelabu

Antologi PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang