prolog

19.9K 495 4
                                    

10 tahun yang lalu, saat aku berumur 7 tahun, aku sering mengajaknya bermain pasir yang berada di belakang rumahku. Pasir-pasir itu memang sengaja dibuat di dalam kotak yang berukuran 5×5 meter oleh Ayahku. Ia-- kakak laki-lakiku yang saat itu berumur 10 tahun pun sering juga mengajakku untuk membangun istana pasir, dengan aku menjadi ratunya, dan ia akan menjadi rajanya.

Kami berdua sering bermain bersama saat kami berada di masa SD dan SMP dulu. Meskipun masing-masing dari kami sudah mempunyai teman, entah itu di sekolah atau dimanapun, kami berdua tetap ingin untuk bermain berdua. Aku bahkan hampir tidak pernah bermain dengan teman-teman perempuanku yang kupunya. Mungkin hanya sekali dalam sebulan, itu pun jika kakakku sedang tidak ada di rumah. Dan sisanya lagi aku pakai untuk bermain bersamanya.

Aku dan dia seperti kertas dan lem yang tidak dapat dipisahkan dengan mudah. Ya, selain kami berdua sudah bersama sejak kecil, dan dibesarkan oleh orang tua yang sama, kami pun saling menyayangi satu sama lain, seperti adik yang menyayangi kakaknya, dan kakak yang menyayangi adiknya.

Beberapa tahun pun berlalu hingga sekarang aku sudah berumur 17 tahun. Tinggal menghitung hari untuk aku memasuki bangku kuliah. Aku semakin sibuk dengan urusan sekolah dan kelas kursus lainnya. Hubunganku dengan kakakku pun yang sekarang sudah berumur 20 tahun semakin renggang. Ia semakin sibuk dengan kuliah dan band-nya. Kami bahkan hanya bertemu kira-kira tiga kali dalam seminggu.

Tapi entahlah, disaat seperti ini lah aku semakin hari semakin menyayanginya. Aku selalu menyambutnya dengan senyum terbaikku saat ia baru saja pulang ke rumah. Tak jarang juga aku membuatnya makanan untuk ia makan walaupun masakanku tidak seenak yang Ibuku buat.

Pernah di suatu hari ia sedang mendekati seorang perempuan di kampusnya, dan wanita itu memang benar benar cantik jika aku boleh mengakuinya. Dan pasti itu lah yang membuat kakakku jatuh hati padanya. Namun, entahlah, kurasa aku tidak rela jika kakakku harus bersama wanita lain, selain diriku. Aku merasa jika ia hanya milikku seorang, dan tidak ada yang boleh memilikinya.

Aku tahu aku sedang terkena brother complex, kurasa. Aku pernah membacanya di suatu artikel di internet. Dan itu benar benar terjadi padaku saat ini. Kakakku belum tahu jika aku telah menyukainya, bukan sebagai kakak kandung. Dan aku tidak mau ia mengetahuinya, sampai kapanpun.


Ceritanya agak mainstream oke.

Tapi mudahmudahan cerita ini bakal rame.

Tolong vote, kritik dan saran okeh say.

Semoga kalian suka❤️

Bay kesayangan

brother complex // calumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang