Twelve

1.6K 177 0
                                    

Akhirnya ujian kenaikan kelas telah tiba, seluruh murid dikelas dance memasang raut wajah panik, karena ujian ini sangat menentukan mereka akan naik tingkat ke kelas 3 atau tidak.

"Hoshi-ya pasti nanti koreografi milikmu yang menjadi peringkat satu dikelas" ucap nami sambil menopang dagunya

"Aishhh...mina, aku memang sering dapat peringkat satu dikelas, tapi mungkin saja kali ini ada yang menggeser posisiku" balas hoshi dengan santai

"Ya mungkin saja, sambil menunggu saem datang, bagaimana kalau kita latihan dulu?" tanya nami

"Ide bagus, ayo kita latihan!" jawab hoshi

Dengan semangat hoshi dan nami mulai berlatih dengan koreografi masing-masing. Belum lama mereka latihan tiba-tiba saja Jeon saem datang

"Kalian sudah siap untuk penilaian?" tanya Jeon saem sambil membuka buku penilaian

"Ne saem" seluruh murid menjawab dengan serempak

"Mari kita mulai" Jeon saem mulai menyebutkan nama murid sesuai urutan absen

Nami POV

"Yak Kwon Soonyoung silahkan tunjukan koreografimu" ucap Jeon saem

"Mina doakan aku supaya berhasil" kata hoshi lalu menepuk bahuku

Aku hanya bisa melongo melihat penampilan hoshi, menurutku dia sangat keren saat menari, aku sangat gugup bagaimana jika koreografiku tidak bagus dan aku tidak naik kelas.

"Mina bagaimana tadi? Keren tidak?" tanya hoshi

"Iya keren, sampai membuatku tidak percaya diri lagi" jawabku memasang wajah murung

"Aishhh...jangan seperti itu, aku yakin kau pasti bisa" kata hoshi yang langsung meraih kedua tanganku dan menggenggamnya erat, seperti memberi keyakinan. Jantung serasa mau copot, hoshi kau selalu bisa membuat perasaanku jadi tak karuan.

"Dan yang terakhir adalah Park Mina, silahkan tunjukan koreografimu!" aku terkejut, benarkah sudah sampai urutan terakhir.

"SEMANGAT MINA! KAU PASTI BISA" teriakan hoshi memenuhi ruang kelas, tsk...bocah ini membuat aku malu saja, dengan yakin aku mulai berjalan dan berhenti tepat ditengah ruang kelas

"Sudah siap?" tanya Jeon saem, aku pun mengangguk tanda sudah siap

Dentuman lagu pun terdengar, aku pun mulai menggerakan badan sesuai koreografi yang sudah aku buat susah payah sambil mengikuti irama lagu. Setelah selesai seisi kelas terus menatapku, tidak ada yang memberi tepuk tangan, aku merasa sangat kecewa, pasti penampilanku tadi sangat berantakan. Sampai pada akhirnya Jeon saem berdiri dari tempat duduknya dan memberi tepukan, lalu dia menghampiriku dan memberi tanda selamat.

Aku kembali duduk ketempat semula bersebelahan dengan hoshi.

"Woahhh daebak, penampilamu sangat memukau" ucap hoshi

"Benarkah, padahal aku fikir tadi itu bur-" ucapanku terpotong saat hoshi tiba-tiba saja memelukku sekilas, aku yakin pasti wajahku mulai bersemu merah.

"Dari mana kau belajar semua itu? padahal saat pertama masuk kesini kau kaku sekali" tanya hoshi

"I-itu aku hanya iseng saja membuatnya" jawabku gugup, aku takut ketahuan kalau aku bertukar tempat dengan mina

"Hebat sekali, saat iseng saja bisa sekeren itu"

Hasil akhir telah ditulis oleh Jeon saem, aku kaget saat beliau menulis namaku diperingkat pertama dan disusul oleh hoshi diperingkat dua.

Nami POV end

Jika dikelas dance seluruh murid harus menunjukan bakatnya satu per satu, berbeda dengan kelas masak Kim saem telah membuat kelompok untuk penilaian kali ini, satu kelompok berisikan dua orang.

"Waktu memasak masih 30 menit lagi" ucap Kim saem

"Yak nami! Biar aku saja yang memotong itu" kata mingyu lalu merebut pisau yang sedang dipegang mina

"Tidak usah aku bisa sendiri, sudah kerjakan bagian lain saja"

Mina POV

"Yak nami! Biar aku saja yang memotong itu" kata mingyu lalu merebut pisau yang sedang ku pegang

"Tidak usah aku bisa sendiri, sudah kerjakan bagian lain saja"

"Sudah tidak apa-apa, kau kan masih kaku nanti kalau hasilnya jelek bagimana?" tanya mingyu seperti meremekan

"Sok jago sekali kau mingyu, aku ini mina bukannya nami, kami berbeda" umpatku dalam hati.

"Aku bilang aku bisa, sudah sana jangan menggangguku" bentakku

Aku kembali memotong sayuran dengan cepat dan rapih, aku sudah mempelajari teknik memasak sejak kecil, jadi jangan ragukan lagi kemampuanku.

"Nami bagaimana kau bisa menguasai teknik seperti itu, itu kan lumayan sulit" kata mingyu seperti tak percaya

"Teknik ini tidak ada susah-susahnya, buktinya aku mudah sekali melakukannya" balasku santai

"Mudah? Padahal dulu saat Kim saem menjelaskan teknik seperti ini kau selalu melamun dan tidak mendengarkannya" jelas mingyu sambil tetap fokus memasak

"Benarkah aku sering melamun? Aku sering mempelajarinya dirumah hehe"

"Oh seperti itu, nami kita hampir selesai, tinggal menghias saja. Ayo cepat!"

Aku dan mingyu pun mulai menghias makanan yang tadi kami buat, dengan teliti aku mulai menyusun hidangan dengan sangat cantik. Dan pas sekali waktu memasak telah berakhir, tinggal menunggu hasil akhir saja.

"Silahkan Kim mingyu dan Park nami bawa hasil kalian kesini" ucap Kim saem

Perlahan Kim saem mulai merasakan makanan yang tadi aku dan mingyu buat, aku takut rasanya tidak sesuai dilidah Kim saem.

"Ini sangat enak, bagaimana cara membuatnya? Setelah ini tolong tunjukan ya" kata-kata Kim saem membuatku diam mematung, benarkah dia menyukai makanannya

"Ah ne saem nanti akan kami tunjukan" jawab mingyu

"Aku berikan kalian nilai tertinggi, karena ini sangat lezat" puji Kim saem lagi

Mina POV end



Gua nulis apa tau wkwkwk, ga ada imagine tapinya pen banget update, jadinya gini nih ancur wkwk:v

Jangan lupa vote and comment guys!

Gomawo❤

Twins But Different [ Seventeen ff ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang