Kami bertujuh berjalan menuju sekumpulan teman-teman kami di camp, setelah dari danau tadi.
"Ada apa?" Tanya Niall pada seorang teman kami.
"Sepertinya akan ada perlombaan. Sudah dengarkan saja."
Kami hanya mengangguk tanda mengerti, saat para pembina kami memberikan instruksi kami mendengarkannya baik-baik. Ternyata akan dilakukan perlomban menaiki perahu.
"Instruksi lainnya akan saya beri tahu disana. Sekarang ayo segera berangkat." Perintah kak Elsa. Kami segera menuju danau yang telah kami kunjungi tadi.
"Guys, aku mau ke kamar mandi sebentar." Kataku.
"Mau kuantar Kay?"
"Nggak usah Cy, aku cuma bentar aja." Talakku halus. Mereka mengangguk dan meninggalkanku. Aku menarik tangan Niall.
"Ni, tunggu aku ya. Aku juga ingin lomba naik perahu. Jangan ditinggal. Janji ya."
"Hmm iya janji. Tapi kau harus cepat. Apa kau mau tim kita ketinggalan lomba?"
"Oke sip, yaudah bye." Kataku sambil berlari.
"Kay..." Panggil Niall tiba-tiba.
"Kenapa?"
"Aku lapar." Katanya sambil memegang perutnya.
"Haha, kau ini. Tahan saja, setelah lomba baru kita makan."
"Hmm.. Oke." Kata Niall sambil meninggalkanku. Aku juga berlari menuju kamar mandi. Aku harus cepat agar aku bisa berlomba naik perahu dengan mereka. Whooa itu pasti sangat menyenangkan. Setelah dari kamar mandi aku berlari secepat cepat nya menuju danau. Aku bisa mendengar banyak sorak sorak disana. Ternyata lombanya sudah dimulai. Oh tidak !!
Aku melihat Zayn dan beberapa anak lain bersorak, sepertinya menyemangati tim nya masing masing.
"Zayn." Sapaku sambil masih mengatur nafasku.
"Hei, kenapa mereka meninggalkanku. Aku kan juga ingin berlomba. Aku sudah bilang Niall juga. Terus kenapa juga kau tidak ikut mereka?"
"Kau tadinya akan diikutkan Kay. Tapi karena lomba akan dimulai dan kau belum datang, Niall mengajak Darcy. Perahunya harus diisi 5 orang."
"Lalu kenapa tidak mengajakmu saja? Kenapa Darcy?" Tanyaku.
"Hei, aku? Ikut menaiki perahu itu? Ah ya pasti aku tidak mau. Nanti kalau perahunya terbalik dan aku tenggelam bagaimana? Kau kan tahu aku tidak bisa berenang."
Aku baru ingat jika Zayn belum bisa berenang. Aku kesal melihat mereka bersenang senang mengikuti lomba itu sedangkan aku tidak. Aku hanya duduk dibawah pohon sambil melihat perlombaan itu. Telingaku juga sakit karena mendengar Zayn dan berberapa anak lain yang terus terusan bersorak mendukung tim mereka. Ada 5 perahu yang beromba menuju garis finish.
"Yeeay, Kaylee! Tim kita menang!" Seru Zayn. Aku hanya tersenyum kepadanya. Aku masih kesal dengan Niall. Yah, walaupun ini bukan sepenuhnya kesalahannya. Tapi kan dia kan sudah berjanji.
Aku melihat ke 5 perahu itu segera merapat ke pinggir danau. The boys dan Darcy bersorak gembira. Sebenarnya aku senang karena tim kami menang, tapi aku masih sedikit kesal pada Niall.
"Hei Kay, apa kau tidak senang dengan kemenangan kami?" Tanya Harry. Aku hanya tersenyum.
"Kalian jangan terlalu sombong, ini hanya permainan kecil." Nasihat Liam.
"Okey, daddy." Kata Harry dan Louis.
"Ayolah, jangan marah padaku karena aku meninggalkanmu. Maaf ya." Pinta Niall.
"Kau kan sudah berjanji Ni."
"Iya tapi lomba akan dimulai Kay. Dan kau belum datang." Kata Niall.
"Aku sudah datang ketika kalian akan berlomba, tanya Zayn." Kataku sambil menunjuk Zayn. Zayn mengangguk kepada mereka.
Aku segera pergi meninggalkan mereka dengan berjalan menuju tepian danau yang lain. Aku melihat ada perahu kecil yang muat untuk 2 atau hanya 1 orang.
'Aha, aku naik perahu itu aja deh. Itung itung biar aku nggak kesal lagi. Kan seru juga naik perahu sendirian.' Batinku.
Aku segera mendorongnya sedikit, dan menaikinya. Aku bisa mendengar teriakan dari the boys dan Darcy saat aku akan mendayung perahunya.
"Kay, apa yang kau lakukan!" Seru Darcy.
"Tak apa Cy, aku hanya ingin naik perahu saja."
"Hei, apa kau gila menaikinya sendirian?" Kata Zayn.
"Sudahlah Zayn."
"Ayo, kita ke camp. Aku janji nanti sore aku janji akan mengajakmu naik perahu." Kata Niall.
"Sudahlah guys, aku bisa sendiri. Nggak usah khawatir. Ini cuma sebentar."
Lalu the boys dan Darcy menghampiriku untuk mengajakku kembali ke camp.
"Ayo Kay. Kita harus makan siang. Aku sudah lapar. Nanti sore kita akan naik perahu, janji." Kata Niall.
"Iya iya. Awas kau jika lupa." Kataku sambil beranjak dari perahu.
"Kalau aku lupa gimana?"
"Aku tak akan bicara denganmu." Kataku ketus. Niall membulatkan matanya dan tertawa dengan yang lain.
"Haha. Kau lucu sekali Kay. Memangnya kau bisa?" tawa Louis.
"Tentu saja tidak. Ya kan?" Tanya Niall sambil merangkul pundakku.
"Iya iya." Ujarku sambil berjalan menuju camp.
▶▶◀◀
Hai... Gimana ceritanya? Astaga maaf kalo chapter ini bosenin. Tapi jangan lupa vomments ya.. Buat cerita gampang gampang susah, jadi tolong hargain ya. Makasih banget yang udah mau read and vote.♥ Mrs. N♥
KAMU SEDANG MEMBACA
History ✔️
FanfictionSepasang sahabat yang saling berbagi dan bersama dalam keadaan apapun. Dengan seiring berjalannya waktu, tumbuh rasa sayang yang lebih dari seorang sahabat di hati mereka. Namun mereka ragu untuk mengakuinya. "I dont know since when I started to lov...