"Ayo kita makan!" seru Niall saat aku dan Darcy masih menyiapkan makanan untuk kami. The boys duduk diatas alas yang sudah kupasang diantara tenda kami.
"Tunggulah sebentar Ni." Kata Liam.
"Cepatlaah.." Rengek Niall. Aku dan Darcy kerepotan menyiapkan untuk makanan kami bertujuh. Memang per kelompok sudah diberi persediaan makanan dari pembina kami.
"Dasar Niall." Gumamku. Darcy mendengarnya dan tertawa kecil. Tak lama kemudian Harry dan Liam membantu menata makanan diatas alas. Tentu saja Liam yang membawa piringnya, dan menghindari sendok. Harry yang bertugas membawa sendok dan garpu. Lalu kami makan bersama.
"Ini enyak syekali." Kata Niall dengan mulut penuh.
"Habiskan dulu makananmu itu. Dasar jorok." Ejek Louis. Niall tidak menghiraukan Louis dan meneruskan makannya.
"Hei, kenapa kau memakan wortelku!" Pekik Louis tiba tiba.
"Memangnya kenapa. Aku leader tim ini dan mempunyai hak untuk melakukan apa saja." Ujar Niall sombong.
Kami hanya menggelengkan kepala. Sedangkan Louis sepertinya kesal pada Niall.
"Oh iya, aku lupa mengambil persediaan air di tenda konsumsi. Bagaimana kita bisa minum." Kata Darcy.
"Niall, cepat ambil sana." Kata Louis.
"Hei, kenapa aku?" Tanya Niall.
"Kau kan ketua. Dan kau mempunyai hak untuk melakukan apa saja. Jadi kau juga berhak melakukan hal ini kan?" Goda Louis sambil menirukan perkataan Niall. Sepertinya dia membalas Niall karena sudah memakan wortelnya.
"Tidak, aku masih lapar. Kau saja Kay."
"Kok aku. Seharusnya kau Ni."
"Sudahlah. Ini tugasmu sebagai leader. Ayo cepat ambil Ni." Ujar Darcy.
"Iya iya. Tapi awas ya kalau aku kembali dan makanannya sudah habis." Ujar Niall malas.
"Aye captain." Ujar kami kompak. Niall berdiri dan berjalan malas layaknya zombie yang kelaparan. Padahal dia sudah makan banyak makanan, kami tertawa melihatnya.
****
Sore harinya aku berjalan menuju danau. Aku baru saja mandi setelah ada game yang bermain di lumpur. Aku heran padahal ini kan musim panas.
Aku menunggu Niall di bawah pohon seperti siang tadi.
"Dia ada dimana?" Gumamku.
NIALL'S POV
Aku berada di tenda bersama Harry dan Zayn. Mereka baru saja berbaikan. Tadi saat berlomba, mereka mengotori rambut satu sama lain dengan lumpur. Mereka jadi bertengkar dan terjadi perang lumpur, sampai sampai kami dimarahi oleh kakak pembina.
"Yaudah, aku mau keluar. Awas kalau kalian bertengkar lagi."
"Okey boss." Kata Zayn dan Harry. Aku mengikat sepatuku sambil berusaha mengingat sesuatu.
'Hmm. Aku sepertinya melupakan sesuatu, apa ya.' Batinku.
"Darcy, kau sedang apa?" Tanyaku saat melihatnya terus terusan melihat kebawah seperti mencari sesuatu.
"Aku kehilangan kalungku. Itu kado ulang tahun dari kakakku tahun lalu."
"Yaudah, aku bantu cari. Kau ceroboh sekali ya seperti Kaylee." ujarku. Darcy sedikit mencibirku dan kami mencari kalungnya bersama.
KAYLEE'S POV
5 menit berlalu.
6 menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
History ✔️
FanfictionSepasang sahabat yang saling berbagi dan bersama dalam keadaan apapun. Dengan seiring berjalannya waktu, tumbuh rasa sayang yang lebih dari seorang sahabat di hati mereka. Namun mereka ragu untuk mengakuinya. "I dont know since when I started to lov...