Di markas
Tric POV
Aku tidak tau kenapa aku jadi khawatir sekarang, aku takut jika terjadi apa-apa pada kita. Mereka pasti sangat berbahaya . Aku takut sekali. Aku hanya ingin mencari sesuatu yang baru dengan bergabung dengan The Daredevil. Waktu itu aku hanya kesepian dan marah, aku jadi tidak takut apapun. Tapi aku tidak mengira kalau masalahnya akan serumit ini.
"Tric, hei kau melamun lagi?" Justin melambaikan tangannya padaku.
"Hmm.... ha... ya apa?" Justin membuyarkan lamunanku
"Aku takut Justin."
"Kenapa kau harus takut Tric? Aku ada disini bersamamu. Lagipula kau bukan seperti Tric yang kukenal Tric yang berani tanpa kenal takut. Kau ingat?"
"Ya dulu aku memang begitu tapi, aku tidak menyangka aku akan terlibat dalam semua rencana ini. Aku lemah Justin aku tidak sekuat dan seberani kalian semua." Tric terlihat semakin pucat.
"Jangan bicara seperti seorang pengecut Tric! Kau tidak begitu, kau kuat, kau berani kita tidak akan sembarangan dalam merekrut anggota." Hibur Justin.
"Ya, kalian tidak mengeluarkanku dari organisasi karena aku adik Will kan?"
"Tidak Tric tidak seperti itu. Sudahlah jangan takut okey? Tersenyumlah, kau semakin cantik saat tersenyum." Kata Justin sambil mencubit pipi Tric yang membuatnya nampak kemerahan.
"Aw sakit Justin!"
"Ups maaf, terlalu keras ya? Hehe..." canda Justin membuat Tric sedikit terhibur.
Di Cafe Mountain
Will POV
"Hei, teman-teman lihat dia oasti orangnya!" Kataku sambil menunjuk pada seseorang yang duduk di bagian belakang pojok dekat jendela. Tubuhnya tegap, berkumis tebal, wajahnya pun terlihat seram.
"Ya, itu pasti dia! Tapi apa yang harus kita lakukan tidak mungkin kan kita membuat onar disini?" Sahut Raff.
"Tentu saja jangan bodoh bisa-bisa kita pulang ke penjara." Kata Bill.
"Baiklah kalau begitu kita tunggu saja dia keluar. Laku kita buntuti dia dan hentikan di daerah sepi." Kataku.
"Baik bos!" Kata Bill bercanda.
Segera kusms boss mereka yang bernama Sham itu menggunakan handohone salah satu anak buahnya hasil sitaanku.
'Maafkan aku boss aku tidak bisa datang ke tempat biasa. Aku sedang berada di gudang kosong di jalan mawar. Temui aku disana aku punya kejutan untukmu. Aku yakin kau akan sangat senang melihatnya.'
Beberapa saat kemudian
Drttt...drttt....
Sebuah pesan masuk
Segera saja kubuka sepertinya dari Sham.
'DASAR BODOH KENAPA TIDAK DARITADI!! DASAR MENYUSAHKAN!!'
Benar saja dia langsung beranjak dari tempat duduknya. Aku, Bill, dan Raff serta Jessie langsung masuk ke dalam mobil.
"Will hati-hati!" Bill mengingatkan karena kadang-kadang Will sangat ceroboh dalam membuntuti seseorang.
"Iya Bill kenapa kau selalu mengganpku ceroboh!" Kataku berpura-pura kesal, ya teman-temanku ini memang sangat menyebalkan.
"Sudahlah bagaimana dengan Jessie? Apakah dia sudah mempersiapkan semuanya?" Lerai Raff.
"Sudah, dia sudah menyiapkan semuanya." Sahut Bill.
"Kita akan menjebaknya." Seringai Will.
The Daredevil sudah mengatur rencana untuk menjebak Sham, mereka akan membawanya ke sebuah rumah kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge
AçãoDrama adalah bagian hidupku Menyakiti adalah hobiku Balas dendam, untuk itulah hidupku Dan kematian adalah jawabannya Namun, disaat orang yang kalian cintai terancam nyawanya apakah kalian tetap keras kepala terhadap drama masa lalu itu?