Masa lalu.

173 13 0
                                    

Sebab, Tuhan telah menciptakan ingatan, maka izinkan aku untuk mensyukurinya sebagai mesin waktu.

Menyapa, mengais lupa, menemukan kita yang pernah kecewa di satu masa.

Semakin aku mengingatmu, semakin aku paham tentang garis Tuhan untukku.

Aku kaku bagai seonggok kayu, dan kau menggelora bagai api cemburu.

Bersama, kita hanya akan menjadi abu, usai terbakar berbekas pilu.

Cukup!

Semua sudah terlewati,
Deretan sosok pengisi kerinduan. Yang sekarang kusebut sebuah kenangan.

Terimakasih masa lalu atas perilakumu yang indah nan anggun.

Genggam hangat,
Aku.

Perihal KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang