Bag. 8

4.7K 648 7
                                    

Author 

Annyeong haseyo *bow

halo^^ mianhae kalo cerita nya tambah absurd

makasih pada kalian yang udah mau baca cerita ku

mian kalau banyak typo

aku berharap kalian mau comment atau tunjukin dukungan kalian pada

setiap ceritaku

makasih yg udah mau baca diam-diam *ckckck

aku harap kalian mau melangkah lebih u/ kasih dukungan kalian pada author

biar semangat nulis

Gomawo ^^

###############

Hyumi pov

"sedang apa kau disini" aku menoleh mendapati pria ber jas putih itu menatapku

aku menyeka air mataku dan berbalik membelakanginya

"berhentilah bersedih seakan-akan kau sudah ditinggal mati oleh kekasihmu"

aku mendengar suara langkah kakinya mendekat

dia berdiri di sampingku dengan kedua tangannya disaku celananya

aku berjalan menjauhinya -aku sedang ingin sendiri saat ini

"kau tau keajaiban itu nyata didunia ini"aku mengehntikan langkahku tanpa menoleh ke arahnya

"cobalah membuat permohonan dan berdoalah agar keajaiban itu muncul padamu -karna... mungkin hanya itu yg dapat kau lakukan saat ini"aku menoleh cepat ke arahnya

"apa maksudmu?"dia tertunduk. Wajahnya terlihat muram saat kembali menatap ke arahku

"kondisinya tidak memungkinkan untuknya kembali sadar -di terlalu lemah ..kau tau"

"mungkin dia tidak akan pernah sadar -mungkin dia--"


"berhentilah bicara"tanganku mengepal erat -rahangku mengeras

aku menyeka air mataku yg sudah menutupi wajahku

aku berbalik menatapnya tajam dengan wajahku yg dipenuhi cairan bening asin dari mataku

Hyumi pov end

Auhtor pov

hyumi berbalik menatap pria itu dengan tajam -pria itu sedikit tersentak saat mendapati hyumi yg sedikit menyeramkan dihadapannya

wajah hyumi terlihat memerah dengan cairan bening di wajahnya juga isakan kecil yg lolos dari bibir mungilnya

"Kau kira kau siapa -eoh"

"kau bukanlah tuhan yang seenaknya saja menentukan bagaimana kondisi seseorang. Kau dengan seenaknya berbicara bagaimana kondisi kekasih ku, tau apa kau . Kau hanyalah seorang dokter, kau hanya menilah dari tanda2 psikis kondisi manusia"

"kau menyuruhku untuk bersikap tegar karna kekasihku belum mati, dan kau menyuruhku untuk membuat permohon agar keajaiban datang padaku .Tapi apa yg kau lakukan barusan eoh.. berbicara seakan kekasihku tidak punya harapan hidup, kalau dia akan mati"

"JANGAN SEENAKNYA BICARAA"

"bisa-bisanya kau melakukan hal ini padaku. Seakan-akan kau mencoba menerbangkan seekor merpati lalu setelah itu kau menembaknya hingga mati"

"seharusnya kau tidak berbicara seperti itu pada seorang keluarga yg sedang berduka -kau menyebalkan"

hyumi berlari meninggalkan pria itu yg menatapnya sendu

"kau -ckk"

"seok jin namaku seok jin -kau lupa padaku hyumi"gumam pria itu lirih sambil tersenyum kecut

"sesak sekali disini"seok jin pria berstatus dokter itu menepuk dadanya pelan seraya tersenyum kecut sambil menatap langit sore yg berwarna jingga terang itu

##

hyumi memasuki ruangan tempat yoongi dirawat -dia mendudukan dirinya dikursi samping tempat tidur yoongi

diraihnya tangan pria putih pucat itu dan menaruhnya dipipinya, mata hyumi terpejam seraya mencium lembut tangan kekasihnya itu

"aku mohon bangunlah oppa -setidaknya berikan senyumanmu itu padaku..."

"aku mohon"

..

"hah"hyumi tersentak saat tangan yg digenggamnya itu sedikit bergerak mengelus pipinya lemas

"YOONGI OPPA KAU SADAR"teriak hyumi terkejut sekaligus senang

"doa ku terkabul -aku yakin kau pasti sadar, kau pasti akan membuka matamu -aku senang sekali"yoongi tersenyum masih mengelus pipi hyumi

hyumi menatap yoongi yg terlihat menggerakan bibirnya dengan susah payah

hingga akhirnya hyumi mendekatkan telinganya di bibir yoongi

"Sa... raang... hae ... hyumi-ah"

"neoo... mu... sa.. rang...hae....        yo"

TIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTT.............

hyumi melihat cepat ke arah monitor yg menampakan 1 garis panjang disana

"oppaaaa"hyumi beralih menatap yoongi di hadapannya yg masih tersenyum padanya hingga mata nya mulai terpejam sedikit demi sedikit matanya hanya menyisahkan sebuah garis

"ANIYOOOO"

teriak hyumi di raihnya dipencetnya sebuah tombol putih pada dinding rumah sakit tepat diatas headboard kasur rumah sakit

"aku mohon dokter cepat datang"

"YOONGIIII"

I MISS U [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang