Bag. 9

4.6K 603 8
                                    

Aku mengadahkan wajahku menatap langit berwarna jingga dengan senyum tipis di wajahku

Aku menyentuh kepalaku yg terasa sedikit pening dan berdenyut, aku rasa karna terlalu lama menangis dan mengingat memoriam pahit itu yg bahkan masih terasa jelas di kepalaku

Aku memeluk erat sebuah kotak musik kristal ini dan menggenggam sebuah surat dari yoongi yg belum sempat ku baca karna aku takut –aku takut tidak bisa membaca nya

Aku memutuskan untuk membacanya nanti saat aku sudah tenang

"hah!"desahku merasa sedikit rileks saat diterpa sebuah angin membelai lembut wajahku


TTIIN...

Aku sedikit tersentak saat mendengar sebuah klakson mobil yang sedikit memeka telingaku

Aku tersenyum saat mendapati pria berpakaian kasual yang keluar dari sebuah mobil hyundai silver yg terparkir tak jauh dari tempatku duduk

Aku tersenyum padanya bangkit dari tempat ku, dan berjalan menghampirinya

Dia meraihku, memelukku dengan erat dan berakhir mengecup keningku lembut

"mianhaeyo, aku terlambat kau pasti menungguku lama"aku tersenyum menatapnya

"tidak juga, aku senang aku bisa menikmati waktu ku disini"dia membelai kepalaku lembut

"ayo kita pulang"ajaknya padaku. Aku mengangguk dia membuakakan pintu mobilnya untukku yang kemudian ikut masuk kedalamnya

Mataku kembali beralih pada taman dan bangku kayu yg tadi aku tempati, rasanya aku tidak rela meninggalkan tempat ini

Mobil kami melaju dan meninggalkan tempat ini , tapi tidak membuatku berpaling dari sana entah ada hal apa yg membuat pandanganku tidak teralihkan

"besok eomma mengajak kita untuk fitting baju"aku terkejut dan menatap pria disamping ku ini dengan alisku yg bertautan

"kenapa secepat ini, bukankah pernikahan kita masih 5 bulan lagi"dia terkekeh dan mengelus kepalaku

"kau tau, kita sama2 sibuk dan semuanya harus disiapkah dari jauh2 hari –lagi pula kita membuat baju pernikahan bukan membeli yg ada hyumi-ah dan ukuran tubuh kita harus di ukur"

Aku terdiam sambil menatap lurus ke arah jalan. Tanpa ada suara lagi kami saling berkutat dengan pikiran kami masing2

Hingga akhirnya mobil kami berhenti tepat di depan rumahku

"aku bisa sendiri"ucapku saat dia berusaha membuka pintu mobilnya untukku

Aku berjalan ke arah rumahku dengan dia yg mengikutiku. Aku berhenti di depan pintu rumahku dia juga berdiri tepat di belakangku

Aku berbalik dan tersenyum padanya

"aku harus kembali ke rumah sakit"

"hmm... arraseo"dia tersenyum padaku –perlahan wajahnya mendekat ke arahku, matanya beralih menatap bibirku hingga jarak kami tinggal beberapa centimeter lagi dari wajahku

Dia berhenti mendekat wajahnya berhenti saat aku memalingkah wajahku darinya

"mianhae"desahku sambil memejamkan padaku

Ada rasa bersalah di hatiku karna belum bisa sepenuhnya menerimanya masuk ke dalam kehidupanku, walaupun dia sudah menemaniku 3 tahun lamanya, namun hatiku belum sepenuhnya terbuka untuknya


CUH!


Dia mengecup keningku –aku sedikit terkejut dan menatap ke arahnya yg sedang tersenyum manis padaku

"tidak apa –aku bisa menunggumu dan akan selalu menunggumu, aku yakin hatimu pasti akan menjadi milikku"aku menduduk makin merasa bersalah atas ucapannya padaku

"neomu mianhaeyo"ucapku pelan, aku menduduk takut untuk menatapnya


PLETAK!


"appo"ringisku saat mendapat sebuah jitakan mulus dikeningku dan melihat ke arahnya yg tersenyum sambil mengerut, seperti bocah berumur 5 tahun

"berhenti mengatakan kata mianhae, mianhaeyo aku bilang tidak apa2, sekarang istirahatlah semoga kau mimpi indah chagi-ah saranghaeyo"

"aku tau"ucapku –aku melihatnya tersenyum kecil .Aku rasa dia sadar kalau aku masih belum bisa membalas ucapannya, bahkan untuk mengatakan nado saranghae seakan bibirku begitu keluh, dan sangat sulit untuk di ucapkan

Dia melambaikan tanganya dari dalam mobilnya dengan senyum manis dibibirnya



"Hati-hati di jalan Seok jin oppa"


I MISS U [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang