Bag. 14

4.2K 527 13
                                    

Dorr..

Dorr...

Dorr.....

Suga melepaskan tembakannya tepat di jantung seorang pria paruh baya yang menjabat sebagai anggota legislatif negara, yang menyumbangkan anggaran negara untuk keperluan penyeludupan teroris.

"Orang seperti mu,  pantas mati, musuh Negara -Tsk!"Suga melangkahkan kakinya keluar dari rumah sang pemilik, dengan baju berlumuran darah akibat terciprat saat Suga memberikan tembakannya.

Bukk>>

Suga mendarat mulus dengan satu loncatan yang dilakukannya, dari rumah sang yg bertingkat 2.

Dan dengan mudahnya melewati beberapa bodyguard disana.

"Misi selesai, kau hebat hyung"ucap Hoseok dari earphone kecil yang hampir tak terlihat, terpasang baik di telinga kiri Suga.

"Tentu saja bukankah aku sniper yang hebat"Hoseok terkekeh disebrang sana.

"Oh ya, hyung aku punya misi khusus untukmu"Suga menyerngit.

"apa itu?! Katakanlah"

"Nanti saja , datanglah kemari. Ada sebuah berkas yang harus kau lihat, sebuah petunjuk dalam menjalankan misi -kita dapat kemudahan disini"

"Jinjja, arraseo. Tapi aku harus pulang dulu"Tangannya mengelap sebuah darah yang tertinggal di bajunya dengan sapu tangan miliknya.

"Hyung, kau tidak mau menyuruhnya pulang. Apa kau yakin dia akan baik-baik saja kalau terus bersamamu, bagaiman kalau pimpinan tau soal ini?! "Suga menghentikan aktifitasnya, Suga terdiam mencerna setiap kalimat yang Hoseok katakan.

"Hah! Aku juga ingin melakukannya -tapi aku takut"

"Aku mulai takut berada jauh darinya. Seakan-akan dia adalah barang antik yang harus aku lindungi. Menggelikan,  perasaan apa ini"decak Suga dengan kekehan yg terlontar dari bibirnya. Tidak dengan Hoseok yang menatap lurus -terdiam mendengarkan setiap kata dari hyungnya.

"Suga hyung mulai jatuh Cinta dan ini-
Gawat"batinnya

"Tapi itu bukanlah hal baik hyung, kau tau dampak yang akan Hyumi terima -kau harus pikirkan baik-baik tentang ini.  Kau--"ucapan Hoseok terpotong saat Suga melepaskan earphone ditelinganya. Memutuskan sambungannya dengan Hoseok.

"Aku tidak takut dengan siapapun, pertama kalinya ada orang yang sangat ingin aku lindungi dan melepaskannya -aku rasa aku tidak bisa. Kalau membunuh adalah hal yang mungkin aku lakukan untuk melindunginya maka aku akan melakukannya,  walaupun aku akan  terluka"

##

"Sohee eonni"

Sohee terpanjat mendengarnya, suara wanita yg sangat dia rindukan, suara sang adik yang sangat dia rindukan.

"Hyumi-Aaaa"Sohee menitikan air mata bahagianya, hal yg paling ditunggunya akhirnya datang, Hyumi menelponnya setelah sekian lama, membuatnya sangat bahagia.

"TEGANYA KAU LAKUKAN INI PADAKU, BISA-BISANYA KAU PERGI TANPA ADA KABAR SEDIKITPUN,  KAU TAU KAMI SEMUA CEMAS"
Terik Sohee, yang membuat Hyumi sedikit menjauhkan handphone dari telinganya.

"Eonni-A"Panggil Hyumi lemah.

"Hiks... hiks.. hiks.."tangis Sohee pecah -kerinduaan begitu dalan dengan sang adik, yang membuatnya menitikan air mata.

"Hyumi-AA, eodiga?!! Kau tidak berniat kembali kesini -eoh. Kami semua mengkhawatirkanmu.  Kenapa kau lakukan ini"Hyumi terdiam, kepalanya sedikir tertunduk.

"Bagimana kabarmu eonni?! Kau tau kabar tentang orang tuaku?! Mereka baik-baik sajakan??! Mijoo dibaik-baik saja. Dann.. Seok Jin oppa gwenchana?"Sohee menghembuskan nafasnya kasar.

I MISS U [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang