"hei Meghan" kata seseorang, aku pun langsung mencari sumber suara tersebut dan ternyata itu luke, dia didepan kelasku, Michael pun mengajak luke masuk ke dalam kelas ku.
"hei dude, gimana kabar band kita?" Tanya luke
Band?
Setdah idiot idiot gini punya band.
"ya baik, jarang latihan aja akhir akhir ini" jawab pria berambut biru
"oh hei ternyata ada seorang gadis" goda luke
Lah tadi lu manggil gua
Masa ga liat.
Yeu melas.
Aku pun melihat dia sekilas dengan tatapan sinis, luke pun segera menarik bangku dan mendekatinya kepadaku agar dia duduk di dekatku.
"ngapain?" Tanya ku sinis
"gua ke kantin aja ya, kalo ada apa apa cari aja" jelas Michael dan langsung meninggalkan ku dengan luke, orang orang kelas pada melihat ku dengan tatapan sinis, terutama cewe cewenya
"duduk masa galiat si hun" jelas dia
"hun?namaku Meghan bukan hun"
"ayolah sayang kapan lagi aku seromantis ini padamu" kata luke
Ya orang orang di kelas pada berbisik 'sayang?''mereka pacaran?''beruntung banget' dan itu tetap terdengar olehku
"jangan panggil aku dengan sebutan menjijikan itu" jelasku kepada luke
"hei luke apakah hubungan kalian lebih dari sahabat?" seseorang wanita bertanya pada luke, luke pun berdiri dan meraih tanganku agar aku pun ikut berdiri dengannya, dia langsung merangkulku
"ya dia pacarku, jika kalian apa apain dia, aku yang akan maju" jelas luke, maksudnya apa, dia mengaku ngaku menjadi pacarku sedangkan aku membencinya. Dia langsung menarik tanganku menuju keluar kelas.
"apa maksudmu mengaku ngaku kalau kau pacarku, sedangkan aku mem-"
Sebelum aku menyelesaikan perkatanku tadi, mulut luke dan punya ku sudah menyapa satu sama lain, ciuman lembut itu membuatku nyaman, tapi aku akan tetap membencinya, aku pun melepaskan ciuman ku tadi
"apa maksudmu?" kataku sambil melotot dan memukul mukuli dadanya, luke pun langsung memegang lengan ku agar tidak memukulnya lagi
"tenanglah aku akan menjagamu" jelas dia dan langsung memeluku tapi tak lama aku melepaskannya dan langsung pergi menghindar dari dia
Dikantin aku bertemu Jessie dia teman sebangku ku, dia mengajakku makan dengannya, dan akupun mengikuti kemauan dia
"tadi kau dengan lu-" sebelum dia selesai ngomong aku berusaha menutup mulutnya agar tidak ngomong tentang luke denganku di kantin. Akhirnya aku dan Jessie pun berjalan jalan menyelusuri loron lorong sekolah dia bertanya hubungan ku dengan luke apa
"hubungan ku? Mengapa tanya itu kepadaku?" tanyaku
"yak karena kau sahabat ku" jelas dia
"oh, aku dan luke, hanya teman"
"benarkah?"
"tentu"
"tapi mengapa kau dengannya berciuman di depan kelas itu sangat lama asal kau tau" deg,dia liat, dia liat aku dengan luke berciuman, apa yang harus kulakukan sekarang
"ayo kita kekelas" kataku berusaha menghindari perkataan dia tadi
"aah baiklah ayo" jelas dia untunglah tidak ingin tahu jawabanku yang ia tanya tadi
Sangat bodoh.
Pelajaran pun selesai seperti biasa aku menunggu mama ku menjemputku, karena ayahku sedang pergi keluar kota untuk bertugas, sudah 2 jam aku menunggu belum dijemput juga, dan aku pun menelepon mamaku
"ma ini jadi ga jemput?" Tanya ku
'duh kamu naik taxi aja ya'
"lah ma ko gitu"
'udah kamu naik taxi aja ini mama sibuk banget'
Telefon pun akhirnya terputus, dengan berat hati aku pun pulang naik taxi, walaupun sangat malas menunggu taxi lewat, saat aku sedang menunggu dekat pos satpam, terlihat samar mobil luke menghampiriku
"pulang yu" tawar luke
"tidak aku dijemput" aku pun terpaksa berbohong dengannya
"dengan taxi? Aku mendengarnya tadi, bahwa kau tidak jadi jemput, cepat masuk mobilku"
sialan
"aaakh baiklah" aku pun langsung masuk ke mobilnya, di perjalanan aku dan luke hanya dibalut oleh kesunyian, dan akhirnya luke pun mengakhiri kesunyian tersebut
"apa kau punya kaka?" tanyanya
"tidak" jawabku
"hmm ade?"
"punya"
"berapa"
"satu"
"oh"
"ya"
Setdah
Gaasiq
"kau mempunyai kaka?" tanyaku
" ya dua" jawab dia
Ga nanya berapa da perasaan
"hmm rumahku bukan kesini arahnya" jelasku yang benar benar rumahku bukan kesini
"siapa yang mau kerumahmu?" Tanya dia, ga kerumah? Terus kemana? Ayolaah jangan mengada ngada, jangan membuat onar kepadaku, aku jadi muak untuk beremu dengan mu.
"terus kita kemana?" tanyaku
"rumahku"
Set ngapain.
"tidak, tidak, tidak ibuku akan marah jika aku belum pulang jam segini" jelas ku
"itu deritamu" ejek dia
Astaga, mau dia apa, aku sudah ikut kemauan dia agar aku pulang bareng, tapi kenapa dia mengajaku kerumahnya?
VOTE DONG JANGAN LUPA SAMA COMMENT YAA. MAAP KALO INI RECEH BANGET, GARING, BANYAK TYPO WKWKW, OH YA JANGAN LUPA VOTE MAKASII
SALAM ISTRINYA LUKE.
