FOURTEEN

37 14 29
                                    

-yang ini beneran ga boong ko.-

Pohon - pohon menari, angin menjadi saksi bisu ku dengan luke, sudah seminggu lebih aku dan luke tidak berkomunikasi, sebenarnya dia sudah meminta maaf, mungkin diitung itung sudah 100 kali, mungkin. Aku terlalu gengsi untuk menyatakannya.

"kau masih belum menerima maafnya luke?" Tanya calum padaku

"belum" jawabku singkat.

Kenyataan yang jelas - jelas jauh berbeda, dulu kau yang selalu berada disampingku, yang selalu mengetuk jendela kamarku, yang selalu mengganggu hidupku, dulu kau pernah bilang, setiap saat kau merindukanku, sekarang, aku sangat rindu padamu

Wherever you are, I miss you so bad5.6.16,12:43

Pesan terakhirku padanya, tapi tak ada balesan pun olehnya, mungkin dia benar - benar benci padaku.

Surga dunia akhirnya datang. Minggu, hari yang kutunggu - tunggu, sudah ku rencanakan hari ini ke rumah luke, untuk meminta maaf, karena disekolah, aku dan luke sudah tidak pernah ketemu lagi.

Knock..knock

Pintu rumah luke pun ku ketuk

Knock..knock

Tidak ada balesan lagi

Knock..knock

Lagi dan lagi

Mungkin mereka sedang berlibur dengan keluarganya, positive thinking pun aku keluarkan di otakku

"Mekeeeel"

Tak ada satu orang pun yang keluar

"Mekeel woooi"

Hanya angin yang mengelus ngelus tubuhku

"MEKEL ANJIR, CANGCUT LU KETINGGALAN NIIH"

Akhirnya seorang lelaki idaman setiap cewek, kecuali gua, datang membuka pintu

"anjir serius? Mana sini kembaliin cangcut ben10 gua" jelas dia cerocos

Tanpa sepeng-ijinan aku pun langsung masuk ke rumah mekel

Kita, gua dan mekel pun sudah berada di ruang tengah kediaman keluarga Gordon, Clifford deng.

"mek"

"bahasa jaga anjing" jelas nya

Untung ga sayang

"ih serius anjir" jelasku dengan seriusnya

"paan? Mau ngasih pizza? Simpen di dapur aja ntar gua makan"

"mupeng lu mbel" jelasku

"mbel paan?" tanya dia

"gembel"

Sekarang suasana menjadi hening yang di akhiri dengan kalimat, gembel.

"serius mek" jelasku

"ya apa sayang?"

"jijik najis" jelasku sambil menoyor kepalanya

"luke kemana ya, gua pengen minta maaf" jelasku lagi

"luke kan pindah ke London"

"oh" jelasku

"APA?" tanyaku tak percaya

"sans doong, sekitar tiga hari yang lalu"

"ko dia ga ngabarin gua ya" jelasku dengn mata berkaca kaca

"iya terus luke-" omongannya dipotong olehnya saat melihat ke arahku"-ANJIR SEMPAK KUDA GUA BARU INGET"

"apaan?" tanyaku dengan polosnya

Daylight [lrh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang