Permata hati 17
Jodha terbangun dan membuka matanya dilihat jalal masih memeluknya dalam tidurnya. Jodha memejamkan matanya kembali dan ingin terus berlama2 dalam dekapan jalal.
Hingga telfon dari hp jalal berbunyi. Jalal cuma menggeliat dan tidak mengangkat telfon itu tapi jalal melepas pelukannya dari jodha. Telfon itu mati dan kembali berdering. Jodha penasaran dan mengambil hp jalal. Jodha tidak membaca nama yg tertera dihp jalal karena dia belum sadar benar.
"Haloo" ucap jodha dengan suara setengah sadar
"Jodha ini kamu kan? Koo bisa angkat telfon jalal sepagi ini" terdengar suara sara dari ujung telfon yg membuat jantung jodha berdegup kencang dan mengembalikan kesadarannya.
"Mati aku knp lagi isi aku angkat ini telfon" batin jodha kacau
"Halo haloo jodha " ucap sara mengagetkan jodha
"Maaf ini pembantunya tuan jalal. Tuan jalal masih tidur saya lagi bersih2. Ada yg mau disampaikan?" Ucap jodha berbohong dan sedikit mengganti logat bicaranya
"Oh maaf bi saya kira teman saya. Nanti kalo jalal bangun bilang sara temennya nelfon yaa" ucap sara
"Baik non" ucap jodha
"Oh yaa bi jalal itu biasa bangun jam berapa? Tanya sara lagi
"Maaf neng bibi kurang afal" ucap jodha lagi
"Oh yaa deh bi. Bibi tau jodha" tanya sara agak curiga
"Jodha itu siapa ya neng? Saya gak tau" ucap jodha polos
Tiba2 jalal bangun dan melihat jodha berdiri dengan menggunakan pakaian sexy mengangkat telfonnya.
"Siapa jodha" ucap jalal serak karena baru bangun
"Jalal, itu suara jalal kan dan dia manggil bibi jodha kan" ucap sara ingin tau
Jodha memberi isyarat untuk jalal diam
"Itu tuan besar neng, bukan jodha tapi iyem" ucap jodha berkelit
"Bener? Ucap sara gak percaya
"Bener neng. Udah dulu ya saya dipanggil tuan" ucap jodha cepat2 menutup telfon dan menarik nafas panjang
Jodha segera mendekati jalal
"Jalal ini gara2 km dekat2 dengan sara, tadi kita hampir ketahuan" ucap jodha panik
Jalal hanya memperhatikan jodha bercerita
"Hey knp kamu diam aja" ucap jodha kesal
"Abisnya km juga kepo angkat2 telfonku" ucap jalal tertawa
Jodha sadar dia sudah lancang angkat telfon jalal
"Tadi telfonmu gak diem2 makanya aku angkat" ucap jodha beralasan
"Benarkah? Atau karena km cemburu dengan sara? ucap jalal menggoda
"Jalal" ucap jodha sambil mengelitik perut jalal
"Ampun jo, aku gak bisa dipegang disitu" ucap jalal sambil tertawa akibat kegelian
Jodha semakin gencar menggoda jalal. Dengan mengelitiknya
Jalal sudah kehabisan tenaga saking gelinya
"Stop jo pliss" ucap jalal memelas
Jodha menghentikan aksinya dan tertawa
Jalal memperhatikan tawa jodha lalu jalal duduk dari tidurnya.
"Kamu sangat cantik jika baru bangun dan tertawa lepas" ucap jalal sambil mencium kening jodha
Sejenak jodha terhenti tertawa jalalpun merasa bahwa dia sedang keceplosan.
"Maaf jo" ucap jalal tiba2 dan melepas ciumannya
Muka jodha hanya memerah diam dan tertunduk. Jalal juga salah tingkah dan buru2 kekamar mandi."Aduh aku knp tidak bisa control tiap dekat dengan jodha" batin jalal dikamar mandi
"Auranya benar2 kuat menarik aku dan aku bahkan begitu nyaman" batin jalal lagi
"Perasaan ini sama dengan apa yg mama ucapakan bahwa suatu hari aku akan sangat bahagia sekali ketika dekat dengan wanita. Apa itu artinya aku mulai memiliki perasaan untuk jodha. Tidak tidak aku tidak akan pernah jatuh cinta. Apa lagi dengan jodha dia hanya mencintai salim" batin jalal terus berperangg"Seandainya jalal selalu jadi milikku. dan seandainya kita pasangan suami istri normal. Pasti kita akan sangat bahagia. Bahkan aku harus berbohong mengatakan bahwa aku mencintai orang lain bukan mencintai suamiku. Padahal jauh didasar hatiku aku sudah mencintainya sejak pertama bertemu dinotaris. Entah perasaan apa aku benar2 merasa ingin selalu dekat dengan jalal hingga dia menjadi suamiku" batin jodha sambil membereskan tempat tidurnya.
***
Hari ini weekend dan jalal tidak ada acara kemana2 begitupun juga sama jodha yg dari pagi hanya melakukan kegiatan tidak penting.
"Jalal" ucap rukaya manja lalu duduk disebalh jalal disofa
"Kita ntr mlm kmn? Tanya rukaya lagi
"Eum kmn yaa? Aku lagi ga mood keluar" ucap jalal
"What sejak kapan kmu malam minggu gak mood keluar? Apa karena ada jodha dirumah" selidik rukaya
"Gak kok lagi malas aja" ucap jalal sambil berkali2 mengganti chanel tv
"Jalal aku rasa kmu mulai jatuh cinta dengan jodha" tanya rukaya memancing
Jalal berhenti melakukan aktifitas dia merasa apa yg rukaya ucapkan memang benar
"Ruk apa ini yg dinamakan cinta ? Jantungku berdetak sangat kencang ketika dekat denganya" ucap jalal menatap rukaya
Rukaya bagaikan kesambar petir dan cuma bisa bengong terdiam. Sejenak jalal berfikir melihat ekspresi rukaya.
"Benarkah jalal? Tanya rukaya tercekat
"Yaa gak lah ruk. Aku cuma bercanda. Sejak kapan kamu jadi serius" ucap jalal menutupi kebenarannya
Rukaya menarik nafas lega.
"Jalal aku kira aku akan kehilangan dirimu" batin rukaya
"Jalal aku harap km tidak berubah. Aku masih ingin jadi teman istimewamu" ucap rukaya
Jalal memeluk rukaya
"Sampai kapanpun aku akan selalu menyayangimu sebagai adikku" ucap jalal yg mengiris hati rukaya jalal mengusap2 lembut rambut rukaya
Saat bersamaan jodha selalu melihat pemandangan yg tidak harusnya dilihat.
"Sial jalal selalu tebar pesona gak dikampus gak dirumah" omel jodha
Jalal berusaha memeluk kencang rukaya dan membandingkan apa yg dia rasakan saat memeluk jodha.
"Knp perasaan itu hanya muncul saat aku berdekatan dengan jodha ? Knp saat ini aku tidak merasakan apa2" batin jalal
"Brak ! Suara pintu kamar jalal dibanting oleh jodha
Yg membuat pelukan rukaya dan jalal lepas
"Jodha! Ucap jalal panik
Rukaya menahan jalal
"Jalal apakah jodha sangat penting buatmu sekarang? Tanya rukaya menahan tangan jalal
"Ruk lepaskan? Ini gak seperti yg kmu bayangakan" ucap jalal lalu berlari menyusul
Jodha dikamarDilihat jodha sedang berkaca dengan muka manyun didalam cermin
"Jodha yg kamu lihat tadi tidak seperti yg km bayangkan" ucap jalal mendekati jodha
"Aku tidak peduli jalal. Bagiku kamu dengan siapa saja itu tidak masalah" ucap jodha ketus
"Benarkah? Apa km tidak takut kehilangan suamimu" tanya jalal
"Suami? Apa kita masih berstatus suami istri? Ucap jodha ketus
"Kamu ngambek ya? Tanya jalal menggoda jodha
"Gak" ucap jodha singkat
"Cwe itu klo ngomng ndak itu artinya iya" goda jalal lagi
"Apaan sih ? Aku bukan seprti pacar2mu" ucap jodha manyun
"Okeh nanti malam kita candle light dinner? Mau? Tanya jalal
Jodha terkejut mendengar penawaran jalal
"Apa km serius" tanya jodha penasaran
"Ya jelas ndak lah buat apa ngajak kamu?" Goda jalal lagi
"Sudah kuduga" ucap jodha sinis
"Aku bercanda sayang" ucap jalal keceplosan memangil jodha sayang
"Apanya bercanda? Tanya jodha
"Bercanda gak mau ajak kamu. Udah deh stop ngambeknya" ucap jalal menoel pipi jodha
"Iya lihat aja nanti" ucap jodha jual mahal
"Apa km ada jnji dengan salim? Tanya jalal curiga
"Kalo iya? Knp? Ucap jodha
"Ya terserah" ucap jalal melengos dan akan menjauh
"Aku juga bercanda jalal" ucap jodha sambil tertawa
"So? Ucap jalal dengan tatapan penuh harap
"Yaps tar malm kita keluar" ucap jodha dengan senyum manisnya
"Ya tuhan ingin aku mencium lagi bibirnya itu" batin jalal
"Aku ingin langsung lari dan memeluknya" batin jodha
"Knp perasaan sangat sulit dimengerti" batin jalal
"Knp hubungan kta tidak seperti yg lain jalal" batin jodha
Suara batin mereka terus menuntut untuk memiliki gaya suami istri yg sebenernya.***
"Woi ruk ntr mlm kmana sama jalal" tanya benazir dari telfon ke rukaya
"Jalal lgi mls pergi" ucap rukaya sedang dongkol
"Duh aku pengen balik sama jalal" ucap benazir menyesal
"Siapa suruh km putusin jalal. Jalal km gituin yaa jelaslah dia gak akan balik sama kmu" ucap rukaya
"Okeh2 ruk tar malam aku jemput kamu aku benar2 suntuk btuh kmu" ucap benazir
"Oke" ucap rukaya menutup telfonnya
"Bahkan selama dengan benazir aku tidak merasakan kuatir akan perasaan jalal tapi kenapa sekarang perasaanku berbeda" batin rukaya
"Ahhh jalal knp cintaku cuma kamu anggp adik! Teriak rukaya dikamarnya.***
Sementara salim dan sara terus menghubungi jodha dan jalal tapi tidak ada yg mengangkat karena sesuai kesepakatan jika dirumah harus saling menghargai perasaan terutama rasa cemburu jalal yg besar.****
Malam telah tiba jalal sudah berpakaian rapi dan menunggu jodha diruang keluarga
"Mau pergi dengan siapa jalal? Tanya humayun
"Jodha pa" ucap jalal pendek
Lalu jodha keluar dari kamar dengan dres putih pendek dan lengan kecil serta rambut di gerai blow membuat kecantikan jodha terpanacar
"Cantiknya istriku" batin jalal terpesona
Jodha melangkah mendekati jalal
"Ayok" ucap jodha membuyarkan fantasi jalal
"Pa jodha pergi dulu" ucap jodha berpamitan
Dan jalalpun untuk pertamakalinya berpamitan dengan papanya
"Jalal semoga kamu bisa berubah dengan hadirnya jodha" batin humayun bahagia
Jalal dan jodha sudah jalal bagaikan sepasang kekasih dan membuka pintu rumah saat ada benazir didpan pintu rumah
"Jalal jodha? Kalian" ucap benazir tidak percaya
Jalal dan jodha saling tatap panik melihat benazir dihadapannyaNext?