21

1.3K 67 0
                                    

Permata hati 21

Jalal sudah sampai dijogja dan dengan segera menuju gedung pertemuan. Sementara jodha sedang bersiap2 menemui salim.
"Sara aku otw" bbm jodha kesara
"Oke hati2" balas sara
Jodha menjemput sara dan mampir ketoko kue untuk salim. Sara bingung mulai dari mana nanyak kejodha tentang dia sama jalal. Sementara jodha hanya diam dia bingung merangkai kata. Ya hari ini jodha ingin membina hubungan baik dengan jalal dia tidak akan mungkin bisa menutupi hubungannya dengan jalal selamanya apa lagi salim terlalu baik. Jodha berusaha mencari kata untuk memutuskan hubungannya dengan salim. Sara yg melihat muka jodha yg kalut gak berni banyak tanya.
Jodha dan sara memarkirkan mobilnya direstauran yg sudah ditentukan oleh salim. Dengan jantung berdebar jodha melangkah kedalam tampak salim dan maansign disana. Maan sign menatap sinis pada jodha tapi jodha tidak mengindahkan dia lebih fokus pada salim.
"Jodha kamu cantik sekali" ucap salim memuji jodha dan menarikan kursi untuk jodha. Jodha duduk dengan anggun lalu tersenyum simpul
"Happy birthday salim" ucap jodha dengan senyumannya yg manis dan lembut sambil menyerahkan kue ke salim
"Makasi sayang" ucap salim berdiri lalu beranjak mendekati jodha dan akan mencium kening jodha
"Maaf salim" ucap jodha menolak halus
"Its ok" ucap salim sambil tersenyum mengerti dan duduk disamping jodha. Setelah mereka berempat berbincang dan suasana mulai mencair jodha mulai berani bicara lebih.
"Salim bisa kita bicara berdua ditaman? Tanya jodha
"Dengan senang hati sayang" ucap salim tersenyum bahagia
Jodha dan salim berjalan menuju taman sementara sara dan maansign.
"Sar km kan sahabatnya jodha, tau gak hubungan jodha sama jalal" ucap maansign kepo
"Maksudmu? Tanya sara
"Tadi aku lihat mereka berangkat bareng" ucap maan sign datar
Sara mengingat kejadian tadi berarti itu bukan hayalan sara kalo jalal menjemput jodha sedangkan jalan tidak ada kuliah hari ini dan waktu sara menelfon jalal tempo hari tapi jodha yg angkat. Sara yakin sekali itu jodha walaupun dia mengaku pembantu.
"Aku gak tau" ucap sara menutupi sahabatnya
"Sara aku harap km peringatkan temanmu jika hanya untuk main2 dengan salim dan lebih memilih playboy si jalal tolong segera akhiri hubungannya dengan salim" ucap maansign
"Apa sih salahnya mereka berangkat bareng? Mereka kan tetanggaan? Ucap sara masih pura2 gak tau apa
"Sar, aku tau kmu sahabtnya dan melindunginya tapi aku yakin jodha bukan cuma tetangga. Tetangga apa yg sampai berciuman! Ucap maansign lagi
"Apa? Berciuman? Ucap sara terkejut
"Ya aku melihatnya tadi pagi diareal kampus. Aku tau jalal seperti apa dan selalu mencari gadis cantik tapi ini kesekian kalinya wanita incaran salim memilih jalal. Dulu maya, intan, dwi, rani, sampai benazir dan sekarang jodha. Aku gak tau dendam apa jalal ke salim" jelas maansign
Sara cuma manggut2 dia sekarang merasa jadi bahan rencana jalal dan jodha mengingat jalal cuma bersikap hangat saat didpn jodha dengan sara tapi setelah itu jalal sangat tidak peduli dengannya.

Sementara jodha dan salim sudah sampai dibangku taman.
"Salim aku sebelumnya mau mintak maaf. Aku sudah usaha sama hubungan ini tapi papa gak ngasik ku pacaran sampai aku tamat kuliah. Jadi aku ingin kita temenan aja"ucap jodha tanpa bernafas saking takutnya
"Km gak sedang ngerjain aku kan? Tanya salim dengan muka syok
"Aku serius salim aku sudah memikirkan kata2 yg pas maafkan aku salim" ucap jodha lirik
"Jodha aku akan menunggumu sampai kamu tamat tapi plis ttp sama aku" ucap
Salim memohon
"Aku gak bisa bohongin papa salim" ucap jodha berbohong.
Salim berfikir sejenak dan terdiam
"Baiklah jodha jika itu keputusanmu yg penting kita tetap temenan" ucap salim
"Iyaa pasti" ucap jodha sambil tersenyum lega
"Yuk kedalam" ajak salim
Lalu jodha dan salim melangkah menuju meja makan ada perasaan sedih dihati salim. Mereka makan dengan canggung. Akhirnya jodha pamit pulang bersama sara.

"Sar aku dah pts smaa salim" ucap jodha lirih di dalam mobil
"What ? Bukannya kalian tadi ? Ucap sara tidak bisa melanjutkan omongannya. Ucapan maansign terngiang2 ditelinga sara.
"Iyaa papa gak kasik aku pacaran" ucap jodha
"Papa? Itu jalal yaa? Kok sekarang kamu jdi anak papa" ucap sara tiba2 membuat jodha mengrem mendadak mobilnya
"Maksudmu sara? Ucap jodha gugup
"Kamu knp sampai segitunya? Aku cuma bergurau" ucap sara menutupi kegelisahan hatinya
Jodha bernafas lega dan kembali melajukan mobilnya.
"Aku pikir kamu serius" ucap jodha lega
"Tidak, tapi aku cuma berharap gak semua bisa dijadikan gurauan adakalanya kita harus jujur" ucap sara agak menyindir jodha
"Papa memang terlalu over protektif sama aku makanya dia gak kasik aku pacaran" ucap jodha pura2 menjelaskan
Sara melirik jodha dengan tatapan sulit diartikan
"Betapa munafiknya kamu jodha bilang tidak suka dengan jalal taunya kamu berciuman dengan jalal" batin sara
"Iyaa mungkin papamu itu sudah anggap kamu kayak pacarnya" ucap sara asal jawab
"Mungkin kali yaa, aku juga gak ngerti" ucap jodha lain2 dan merasa sara mulai curiga
"Semoga aja kamu cepat jujur dengan papamu yaa biar gak kucing2an trus" ucap sara lagi
"Maksudnya? Ucap jodha mulai gelisah
"Iya biar dkasik jika pacaran dgn siapa saja" ucap sara pendek
Jodha cuma tersenyum masam dan kembali melajukan mobilnya.

***
Sementara dijogja urusan jalal sudah selesai sekarang tinggal jalal beristirahat
"Tuan apa anda butuh sesuatu" tanya atgan sah
"Gak ada aku butuh istirahat" ucap jalal singkat
"Butuh dikirim wanita? Tanyanya kembali
"Gak aku cuma ingin sendiri" jawab jalal lalu masuk kekamarnya
Ini pertamakalinya jalal tidak di temani wanita dia benar2 tidak bisa melupakan bayang jodha bahkan pada saat memejamkan mata sekaligus.
"Aku harus bisa mengungkapkan perasaanku buat jodha" batin jalal dalam kamarnya. Rasanya tersiksa sekali menahan perasaan ini. Aku bahkan tidak peduli jika aku akan ditolak jodha setidaknya aku tidak memendam rasa ini sendiri.

***
Akhirnya beban besarku sudah hilang. Aku tidak lagi membohongi  salim dan yg pasti aku mengurangi pertengkaranku sama jalal. Aku ingin membalas dendam dan menyakitinya tapi ternyata melihat dirinya marah itu membuat ku lemah ternyata memang cinta mengalahkan rasa benci aku harus bisa ungkapkan perasaanku walau aku tau jalal tidak pernah punya hati.

Next?

Permata hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang