Permata hati 22
Hari ini jodha kekampus dan ingin segera mengikuti kuis lalu pulang dan bertemu jalal. Sehari dia tak bersamanya serasa bertahun2 jodha sungguh merindukan jalal. Aroma tubuh jalal di bantal serta nafas halus jalal saat tidur. Semua begitu jodha rindukan.
"Jalal ternyata kini ku mengerti artinya mencintai seorang pria perasaan nyaman tak ingin pisah dan selalu ingin membuat jalal tersenyum" batin jodha sambil senyum2 mengerjakan kuisnya.
Sara melirik jodha yg sedang tersenyum senyum. Rasanya aneh jika dia baru putus tapi wajah jodha sangat berbinar. Dan senyum terus terukir dibibirnya. Sara ingin sekali bertanya tapi gak bisa dia ingin jika jodha mengangap sara sahabat pasti dia akan berbagi cerita dengannya.****
Dikampus putusnya salim dan jodha sudah menjadi trending topik. Banyak pria yg berfikir ini kesempatan untuk mendekati jodha dan benazirpun ikut senang
"Jika aku tidak mendapatkan jalal sekarang maka aku harus mendapatkan salim sambil berfikir merebut jalal" batin benazir licik
Sementara salim tampak murung dan lebih banyak diam karena perasaannya yg tidak menentu saat ini. Rukaya mendengar berita putusnya jodha dan salim membuatnya pacu jantung pagi2. Dia sudah menyadari jalal jatuh cinta dengan jodha dan pasti sebentar lagi akan bahagia. Rukaya tidak akan membiarkan itu.
"Aku harus bicara dengan mama. Mama harus punya solusi untuk ini semua" batin rukaya****
Jalal sudah sampai di jakarta sengaja dia membeli buket bunga untuk jodha.
"Ah rasanya tidak sabar bertemu dengan jodha. Ingin bgt meluk dia. Semua tentang dia bikin aku kangen dan gak bisa kontrol" ucap jalal senyum2 ditoko bunga melihat rangkaian bunganya.
Jalal sudah sampai drumah hal yg selalu jalal lakukan ketika berpergian jauh lalu sampai dirumah adalah bertemu ibunya dan maham. Tampak maham sedang mengelap guci2 mahal dirumah jalal.
"Bibi jalal sangat merindukan bibi. Jalal ingin cerita" ucap jalal sambil memeluk maham
"Km mau cerita apa sayang. Bibi pasti akan mendengarkan" ucap maham
Jalal tersenyum bahagia
"Jalal akan bercerita tentang jodha" ucap jalal dengan senyum yg lebar dan kebahagian yg tersirat jelas dimukanya.
Seketika senyum dimuka maham menghilang.
"Sudah saatnya aku menggunakan cara ini" batin maham
Maham tersenyum lalu tiba2 terbatuk2 keras
"Bibi kenapa?" Ucap jalal kuatir seketika senyumnya menghilang
"Entah jalal bibi tidak enak badan" ucap maham
"Bibi istirahat yaa" ucap jalal
saat jalal menopang maham untuk berjalan maham pingsan.
"Bi bibi knp? Ucap jalal panik
"Mama! Teriak rukaya baru datang kuliah
Rukaya langsung menghampiri maham dan maham mencolek halus paha rukaya tanpa jalal sadari. Rukaya mengerti itu kode dari maham dengan senyum licik rukaya mulai beraksi.
"Jalal ini sudah 2 minggu ini aku liat mama sering pingsan" ucap rukaya menangis tersedu
"Apa ! 2 minggu dan aku tidak tau? Ayo kita kedokter" ajak jalal
"Gaperlu jalal biar dokter mama aja yg kemari. Mama punya langganan dokter dia selalu konsul tapi aku bahkan tidak tau mama sakit apa" ucap rukaya berbohong
"Ya telfon segera. Aku tidak mau terjadi sesuatu dengan bibi" ucap jalal kalut
15 menit kemudian datang dokter dan melakukan pengecekan sederhana.
"Dok ibu sya sakit apa? Ucap rukaya pura2 kuatir
"Maaf saya tidak bisa memberitahu" ucap dokter gadungan mulai bersandiwara
"Cepat katakan! Ucap jalal emosi pada dokter
"Baik saya akan katakan ibu maham menderita kangker rahim stadium akhir" ucap dokter
"Apa! Ucap jalal kaget
"Lalu saya harus bagaiamna? Ucap jalal mulai meneteskan air matanya
"Mungkin paling lama maham akan bertahn 6 bulan. Dan ini tidak ada obatnya karena sudah stadium akhir" ucap dokter
"Tolong selamatkan bibi" ucap jalal mulai memohon
"Pasti saya akn ushaa tapi semua kembali pada tuhan" ucap dokter
Rukaya mulai menangis lebay jalal sdah bingung. Akhirnya maham siuman. Jalal memeluk maham dengan kencang.
"Bi plis jgn tinggalkan jalal" ucap jalal menangis
Maham mengelus lembut rambut jalal.
"Sudah jalal kamu tenang bibi baik2 saja" ucap maham membesarkan hati jalal tapi jalal tetap rapuh dan menangis.
Jodha melihat jalal sedang menangis memeluk maham. Jodha dari tadi sudah datang dari kampus dan melihat mobil jalal segera jodha kekamar ternyata jalal tidak ada jodha juga telah mencari kekamar hamida hingga akhirnya jodha bertanya pada moti dan jalal ada dikamar maham.
"Jalal apa yg terjadi" sapa jodha lembut
Jalal menoleh sebentar kearah jodha dan melambaikan tangannya menyuruh jodha duduk disamping maham. Ada perasaan tidak senang dihati maham dan rukaya.
"Jodha bibi sakit. Aku percaya km selalu merawat mama dengan baik bantu aku juga merawat bibi" ucap jalal sedih
"Pasti jalal aku akan merawat bibi juga" ucap jodha menggenggam tangan jalal untuk memberi kekuatan jalal juga merasakan energi itu dan tersenyum kearah jodha. 2 pasang menyaksikan itu dengan tidak suka.
"Jalal jodha sebaiknya kalian istirahat. Mama juga perlu istirahat" ucap rukaya
"Baiklah bibi harus istirahat ya" ucap jalal lalu mencium kening maham dan meninggalkan maham bersama jodha.
"Knp km biarkan jalal dekat dengan jodha" ucap maham marah
"Rukaya gak kuat ma liat mereka! Rukaya muak!" Ucap rukaya langsung pergi
"Sabar nak sebentar lagi impianmu mendapatkan jalal akan terwujud" batin maham***
Jodha membantu jalal melepaskan jas yg dia pake lalu menggangtungnya. Jodha ingin sekali memberitahu jalal prihal putusnya dia dengan salim namum kondisi jalal tidak memungkinkan, dia sedang terpukul.
Jalal menuju kamar mandi dan jodha membereskan baju jalal yg dipakai pergi kemarin, lalu jodha rebahan jalal pun keluar dari kamar mandi.
"Jodha rasanya kepalaku sakit sekali kamu bisa pijetin kepalaku" ucap jalal memelas
Jodha tersenyum dan mengiyakan. Jalal rebahan dipaha jodha dengan lembut jodha memijat kepala jalal.
"Jalal bagaimana urusan bisnismu kemarin" ucap jodha memulai pembicaraan
"Eumm seperti biasa saja tidak ada yg istimewa" ucap jalal sambil memejamkan matanya.
"Jalal" ucap jodha lagi agak segan
"Knp jodha? Ucap jalal
"Aku sudah putus dengan salim" ucap jodha lirih
Seketika jalal langsung membuka matanya dan bangun berusaha mengatur nafasnya yg sungguh lebay karena bahagia.
"Benarkah ? Kok bisa? Ucap jalal bahagia
"Ya ku rasa hubungan ini tidak ada gunanya" ucap jodha datar
Jalal langsung memeluk jodha dengan erat
"Makasi jodha" ucap jalal
"Makasi untuk apa ? Ucap jodha tidak mengerti padahal hatinya juga sama2 berdegup kencang.
"Makasih sudah jadi temanku. Aku bisa menemukan satu orang sahabat selain rukaya kalian sungguh berarti" ucap jalal tiba2 membuat muka jodha memerah dan hampir saja berteriak tapi ditahan oleh jodha. Satu bulir air mata menetes disudut mata jodha. Untung saja karena posisi berpelukan jalal tidak melihat.
"Bodoh mana mungkin jalal suka sama aku. Dia cuma mengangap aku sahabat seperti rukaya" batin jodha sakit
"Ah jalal knp kamu sangat lemah knp susah mengungkapkan kalo kamu cinta dengan jodha. Knp bibir serasa kelu. Jelas2 beda perasaanmu ke jodha dan rukaya" batin jalal kesal dengan dirinya sendiri
Jodha menyusut air matanya dan menarik nafas panjang berusaha tenang. Sedangkan jalal sedang merutuki dirinya yg lemah. Dia yg terlalu biasa mengumbar sayang dengan wanita lain tapi knp begitu sulit mengatakan cinta pada jodha rasanya dia benar2 ingin sekali memukul dirinya sendiri. Jodha melepaskan pelukannya ke jalal.
"Jadi mulai bsok kamu aku antar kekampus yaa" ucap jalal menutupi kebodohannya
"Gak perlu jalal. Aku gak mau mengundang perhatian apa lagi aku baru pts dengan salim. Aku beralasan tidak bole pacaran dengan papa" ucap jodha menjelaskan
"Iya jodha tapi pelan2 kita pasti akan blng kan, kesemua orang jika kita sudah menikah" ucap jalal tiba2
Jodha heran dengan prilaku jalal knp tiba2 dia ingin semua orang tau padahl dia cuma mengangap jodha teman.
"Biar waktu yg jawab jalal" ucap jodha
"Oh yaa aku punya sesuatu" ucap jalal ingat dengan bunganya.
"Tunggu sebentar yaa" ucap jalal sambil mengelus rambut jodha.
Jodha tersenyum jalal melangkah ke ruang tamu.
"Ya tuhan knp rasanya sakit sekali mendengar aku hanya teman bagi jalal. Knp perasaan cinta ini membuat aku tidak bahagia tidak sebahagia yg nenek ceritakan" batin jodha mengingat neneknya ada rasa rindu sudah lama tidak berjumpa bahkan neneknya tidak tau jodha menikah karena sangat mendadak.
"Liburan semester aku harus pulang" ucap jodha lagi sambil membuang nafas kasarJalal berjalan keruang tamu dengan perasaan gontai. Dia terus saja bilang dirinya bodoh. Ingin rasanya dia mengungakapkan tapi deguban jantungnya yg lebay serta lidahnya yg kelu susah buat bilang jika dia mencintai jodha. Jalal mengambil buket bunga dan kembali ke kamar.
Jalal memeluk jodha dari belakang lalu mencium lembut kening jodha.
"Ini untuk kamu" ucap jalal nyaris tanpa suara saking malunya
Jodha menatap serangkaian bungan mawar putih.
"Apa jalal memperlakukan sahabatnya seperti ini" batin jodha
"Jodha apa km tidak suka? Ucap jalal melihat jodha cuma melihat bunga itu tanpa menyentuhnya.
Jodha langsung tersadar dengan lamunannya
"Suka jalal aku sangat suka" ucap jodha meraih bunga itu dan menciumnya jodha berusaha menutupi dilema dalam hatinya . Dia merasakan sayang yg teramat dari jalal tapi saat jalal mengatakan hanya teman itu membuatnya bingung.
"Jodha hari ini kita harus ngbrol banyak yaa sudah seharian kita tidak bertemu" ucap jalal mengajak jodha ketempat tidur dan bercengkrama sesekali bercanda
"Jodha i love u" batin jalal setiap menatap jodha
"I love u jalal" batin jodha setiap melihat jalal berbicara
Hanya hati yg berbicara tanpa ada pengungkapan. Entah sampai kapan mereka akan bisa mengakui perasaan mereka.Next ?