Permata hati 23
Hari ini seperti biasa jalal dan jodha kekampus dengan mobil berbeda. Berbeda dengan jalal yg sangat bahagia, tapi jodha lebih murung. Jalal benar2 ingin segera semua tau tentang dia dan jodha sehingga untuk pertama kalinya jalal memakai cincin pernikahannya. Tidak ada yg begitu memperhatikan karena letak cincin itu kecil terselip di jemari jalal yg besar. Tapi ada 1 orang yg memperhatikan yaitu rukaya. Jalal selalu bercerita apapun pada rukaya tapi tidak dengan kali ini. Rukaya juga tau sekali jalal mencintai jodha walaupun jalal tidak pernah bilang. Semua itu tersirat dari cara jalal menatap jodha serta perlakuan istimewa jalal buat jodha dan hari ini cincin pernikahan itu membuat jelas bahwa jalal memang sudah jatuh hati pada jodha.
"Ciee ada yg pakai cincin" bisik rukaya dengan berusaha menutupi mukanya yg sedang sakit hati
"Hahahah kau selalu sja memperhatikan ku" ucap jalal tersenyum bahagia
"Apa kau sudah mencintai jodha" bisik rukaya lagi
"Aku memang tidak bisa berbohong lma dengan mu ruk. Aku mencintainya aku gak tau sejak kapan tapi aku merasakan hal yg berbeda dengannya" ucap jalal tersenyum senang
"Apa jodha sudah tau" ucap rukaya memancing
"Itu masalahnya ruk. Aku lemah didepannya tidak bisa mengungkapkan" ucap jalal datar
Rukaya tersenyum senang bahwa masih ada celah untuk merusak hubungan mereka
"Tenanglah jalal aku akan membantumu" ucap rukaya
"Benarkan? Kamu memang sahabat terbaikku" ucap jalal bahagia.
Rukaya tersenyum simpul.
Dikejauhan benazir memperhatikan jalal dan rukaya." Aku harus bisa menghancurkan rukaya dia sudah banyak berbohong" batin benazir licikJalal hari ini pulang dengan rukaya karena rukaya berjanji akan membantu jalal bicara dengan jodha. Jodha melihat jalal 1 mobil dengan rukaya dari jauh. Entah knp hatinya selalu tidak rela jalal dekat dengan wanita walaupun itu rukaya sahabat jalal.
"Jodha kamu kenapa sih kok liat jalal sama rukaya sinis" ucap sara melihat gerak jodha dan berusaha memancing
"Biasa aja kok bukankah mereka sering berdua dan bersahabat" ucap jodha jutek
"Idih biasa aja donk neng aku yg lagi dkt sama jalal aja biasa liat rukaya kok km sensi bgd" ledek sara
"Duh apain sih siapa juga yg sensi" ucap jodha semakin cemberut
"Km bole bilang km gak sensi tapi gaya bahasa dan matamu menunjukan sesuatu. Kmu suka sama jalal kan? " ucap sara
"Gak sara! Gak mungkin ku suka sama pria seperti jalal" ucap jodha menutupi rasa sakit hatinya
"Terserah jodha jika km blm mau cerita saat ini aku gpp" ucap sara tiba2 lalu meninggalkan jodha yg terdiam
"Apa yg sara tau tentang jalal dan aku. Apa dia sudah tau semuanya?" Batin jodha makin tak menentu
Trus mencari sara tapi sara sudah hilang entah kemana. Jodhapun melangkah menuju mobilnya.***
Jalal sudah sampai ke rumah dan hal yg paling pertama ia lakukan adalah menemui hamida dan maham.
"Jalal" ucap maham lemah
"Knp bi" ucap jalal lirih dan sedih
"Bibi merasa umur bibi gak panjang jalal. Bibi bisa bicara berdua saja dengan jalal" ucap maham sambil melirik rukaya untuk pergi
"Bisa bi. Bibi jangan berkata seperti itu" ucap jalal berkaca2 dan rukayapun pergi meninggalkan ibunya dengan segala kebusukannya.
"Jalal bibi kuatir jika bibi tidak ada rukaya tidak ada yg menjaga sedangkan bibi cuma percaya kmu jalal" ucap maham sambil terbatuk lemah
"Bibi tenang saja jalal pasti akan menjaga rukaya. Jalal menyayangi rukaya seperti adik jalal sendiri" ucap jalal sedih
"Jalal bukan itu maksud bibi. Bibi tau kamu sangat membenci poligami dan bibi sadar kmu mulai mencintai jodha, tapi jika km menjaga sebagai kakak saat nanti rukaya menikah apakah suaminya sebaik kamu. Bibi ingin kamu menikahi rukaya" ucap maham sendu dan semakin memperparah batuknya dan mengeluh nyeri di bagian bawah.
"Bi, jalal tidak bisa menyakiti jodha" ucap jalal tiba2 terlontar dari bibirnya
"Bibi tau jalal, tapi ini permintaan bibi yg terakhir" ucap maham
Jalal terdiam tidak bisa berkata2 dadanya sesak dia tidak sanggup jika kehilangan jodha. Dia tidak ingin menyakiti jodha dan dia sangAt membenci poligami, tapi ini maham yg meminta orang yg seperti ibunya sendiri yg merawatnya dari kecil. Jalal ingat bagaimana maham selalu membela jalal saat ibu2 tiri jalal membenci jalal waktu kecil. Jalal juga ingat bagaimana maham sangat menyayangi seperti menyayangi rukaya. Jalal berada dalam dilema besar sangat besar.
"Bi jalal tidak bisa menjawab sekarang" ucap jalal lirih
"Gpp jalal, bibi tunggu jawabanmu semoga kamu bisa memberi jawaban yg terbaik" ucap maham dengan muka sangat sendu.
Jalal cuma mengelus wajah maham.
"Bi jalal kekamar dulu bibi istirahat" ucap jalal lalu maham mengangguk lemah.
"Jalal aku akan terus mempengaruimu. Rukaya harus menikah denganmu agar tidak sia2 pengobananku pada keluarga ini" batin maham licikJalal keluar dan diserbu oleh rukaya
"Apa yg dibicarakan oleh mama" ucap rukaya penasaran
"Bibi ingin kita menikah" ucap jalal datar
"Apa! Ucap rukaya pura2 kaget
"Tapi jalal aku sudah mengangap km kakak dan sahabatku" ucap rukaya pura2 terpukul
"Ruk aku juga, aku dilema. Aku belm memberi jawaban pada bibi. Aku takut jodha" ucap jalal terhenti melihat jodha masuk kedalam rumah
"Ruk kita bicara nanti masalah ini jgn sampai jodha tau" ucap jalal segera mengikuti jodha yg kekamar.
"Sial jalal ternyata sangat mengangap penting jodha" batin rukaya langsung masuk kekamar maham
"Ma rencana mama belum berhasil" ucap rukaya jutek
"Tenang sayang mama akan melancarkan lebih sering rayuan" ucap maham
"Ma bener yaa ma rukaya nikah dengan jalal" ucap rukaya manja memeluk maham
"Pasti sayang , mama ingin anak mama menjadi orang kaya. Mama sudah banyak berkorban untuk keluarga ini" ucap maham
"Ma rukaya mencintai jalal bukan kekayaanya" ucap rukaya lagi
"Apa itu nak. Mama tetap ingin kamu jdi nyonya jalal pewaris tunggal kekayaan humayun" ucap maham licik***
Jodha masuk kamar dan menggantung tasnya tiba2 jalal masuk. Dipandangi jodha yg sekarang sedang membersihkan mukanya.
"Jodha aku dilema" batin jalal
"Jalal km knp melihat aku seperti itu" ucap jodha
Jalal mendekati jodha dan meraih tangan jodha untuk berdiri lalu memeluk erat tubuh jodha
"Jalal kamu knp? Ucap jodha kaget melihat jalal begitu rapuh.
"Apapun yg terjadi jodha aku tidak menyukai poligami aku juga sangat menyayangimu jgn percaya dengan semua kata2 orang" ucap jalal tiba2
"Apa? Jodha sedikit kaget dengan ucapan jalaL
"Iya jodha apapun itu tetaplah kamu disampingku" ucap jalal lemah sambil memeluk jodha.
"Iya jalal sebagai sahabatmu aku akan tetap disampingmu. Aku juga menyayangimu" ucap jodha
"Ternyata jodha tidak mencintaiku dia hanya menyayangiku sebagai sahabat" batin jalal
"Ah rasanya sesak dada ini mendengar permintaanmu jalal. Aku akan selalu disampingmu menemanimu meski kamu tidak pernah mencintaiku" batin jodha
"Sudah jalal berhenti bersedih" ucap jodha melepas pelukan jalal dan mengajak jalal ketempat tidur
"Sini biar aku pijetin kepalamu" ucap jodha sambil memijat lembut kepala jalal
Jalal memejamkan matanya dia merasakan ketengan dan kedamaian perasaan yg sangat ia dambakan ia dapatkan dengan jodha. Bagaimana mungkin dia menghianati jodha, tapi apa jodha merasa tersakiti dia kan tidak pernah mencintaiku" batin jalal berbicara
"Jodha sudah kasian kamu juga capek" ucap jalal menggenggam tangan jodha
"Jalal kamu pakai cincin kita kekampus? Ucap jodha bahagia melihat dijemari jalal
"Iyaa jodha aku sudah menerima status ku sudah punya istri dan aku tidak bole berhubungan dengan wanita lain" ucap jalal
Jodha tersenyum simpul, cincin dijari jalal membuatnya bahagia dan merasa berarti
"Makasi jalal" ucap jodha tiba2 lalu mencium kening jalal dengan cepat
Jalal seperti merasakan ribuan kilo watt terserang listrik. Jantungnya serasa sedang menari diluar raganya. Kebahagian yg tidak bisa dia ungkapkan. Jalal bahagia dan bisa membalas dengan sebuah ciuman ditangan jodha.Next?