Permata hati 31
Pagi2 maham sudah berusaha mencari perhatian. Dia mulai terbatuk2 dan menangis meraung2.
"Rukaya rukaya rukaya! Teriak maham membuat seisi rumah heboh
"Duh maham bisa gak sih suaramu tidak mengganggu pagi2" ucap karina istri ke 3 humayun
"Memang nee pembantu gak pernah tau diri bukannya malu numpang malah teriak2" imbuh nadira istri ke2 humayun
Maham semakin menangis dimarah oleh kedua nyonya besar
"Jalal jalal jalal" ucapnya meraung2
"Apa sih ni wanita lebay dikit2 ngadu! Teriak lelaa istri ke4 humayun
"Diam! Siapa yg berani menghina bibi! Teriak jalal tiba2 dibelakang mereka
Para istrimuda humayun hanya menunduk mendengar bentakan jalal.
"Kalian yg harus tau diri jika bukan karena papa kalian juga gelandangan! Ucap jalal tajam menatap satu2 ibu tirinya.
"Sudah jalal kamu gak bole ngomg gtu biar gimanapun dia ibumu" ucap jodha menenangkan
"Sampai kapanpun aku tidak akan mengakui dia ibuku" ucap jalal lalu menghampiri maham
"Mama maafkan jalal yaa " ucap jodha pada ketiga ibu tiri jalal
"Mama harap kamu bisa membuat jalal jauh lebih baik sayang" ucap lelaa lalu pergi
Diikuti senyum mengerti dari 2 istri yg lain."Jodha aku tidak suka kamu mintak maaf kepada mereka! Ucap jalal
"Rasakan kamu jodha" batin maham
"Jalal aku cuma ingin kamu" ucap jodha dipotong
"Stop! Aku tidak akan bisa memaafkan orang yg menghina bibi atau mama" ucap jalal
Jodha terdiam mendengar kata2 jalal
"Bi, jalal akan usaha membawa rukaya kerumah ini. Bibi jgn sedih. Jalal tidak mau ini semua mempengarui kesehatan bibi" ucap jalal lembut
"Jalal bagaimana bisa bibi hidup tanpa rukaya. Dia anak bibi satu2nya dan sekarang dia pergi " ucap maham menangis
"Tapi bibi masih punya jalal" ucap jalal
"Tapi kamu sudah berubah jalal, bibi kesepian biasanya kamu selalu menemui bibi tapi kemarin tidak dan saat bibi ditemani benazir kamu mengusirnya" ucap maham sambil menangis tersedu2
"Bi maafkan jalal. Jalal janji tidak akan mengulangi hal kemarin dan soal benazir sebaiknya bibi jgn terlalu dkt dengan dirinya" ucap jalal menenangkan maham
"Tapi bibi merasa melihat rukaya saat melihat benazir" ucap maham kembali mengompori jalal
"Sudahlah bi. Jalal akan membawa rukaya kerumah ini dan tolong jgn sbut benazir" ucap jalal, jalal lalu keluar bentar karena hpnya berbunyi dikamar.
"Bibi sudah makan? Tanya jodha berusaha lembut
"Gak usah sok perhatian ! Gara2 kmu anak saya pergi! Ucap maham membentak jodha
"Bi itu bukan keinginan jodha" ucap jodha berusaha lembut
"Gak usak jadi seperti malaikat" ucap maham mendorong jodha
Jodha terjatuh dan akan bangun maham mendengar suara sepatu jalal, maham menjatuhkan dirinya.
"Jodha knp kamu tega? Ucap maham keras dan pura2 menangis dengan posisi duduk dibawah mengenaskan, jodha yg sudah berdiri bingung dengan apa yg maham lakukan. Jalal masuk kekamarnya
"Bibi kenapa? Ucap jalal membantu maham berdiri
"Gak jalal tadi jodha gak sengaja sepertinya mendorong bibi saat dia akan keluar ruangan" ucap maham
Jalal menatap tajam pada jodha
"Jodha bisakah kamu lebih hati2, bibi sudah tua dan sakit" ucap jalal pelan tapi sorot matanya tajam
"Jalal aku tidak ada" ucap jodha dipotong jalal dia mengangkat tangannya tanda jodha berhenti
Jodha menghela nafas panjang hatinya mendidih ingin rasanya mendorong maham beneran.
"Jodha jodha kamu pasti akan berpisah dengan jalal" batin maham sambil tersenyum licik
Lalu jalal berpamitan diikuti oleh jodhaJodha masuk kedalam mobil sepanjang jalan mereka diam. Jalal menelfon beberapa kepercayaannya untuk mencari alamat rukaya dibandung. Jodha cuma diam dia benar2 ingin berteriak didpn muka jalal tapi tidak sanggup. Bahkan air matapun tidak keluar. Jalal akhirnya menyadari diamnya jodha setelah mendapatkan alamat rukaya.
"Jodha hari ini kita kebandung ya" ucap jalal
Jodha tidak menjawab hanya diam
"Jodha" panggil jalal tapi jodha tidak mendengar
"Jodha! Teriak jalal sedikit kencang
"Jodha!!! Ucap jalal berteriak lalu menepikan mobilnya
"Jodha kamu kenapa? Ucap jalal menguncangkan tubuh jodha
Jodha berusaha membuka pintu mobil genangan air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya, tapi jalal sudah mengunci mobilnya sehingga jodha tidak bisa keluar.
"Kamu knp? Tanya jalal lebih lembut lalu memegang tangan jodha
Jodha tidak bisa menjawab hanya tiba2 tangis pecahnya keluar.
"Kamu kenapa sayang? Tanya jalal semakin panik melihat jodha menangis.
"Semua ini gara2 kamu jalal! Kemarin kamu dicium oleh benazir hari ini kamu membentakku. Lalu bsok apa lagi? Kamu blng aku penting tapi kamu selalu mementingkan rukaya aku ini siapa! Ucap jodha meledak ledak
Jalal terdiam dia sadar sikapnya sudah melukai jodha.
"Jodha maafkan aku" ucap jalal lirih
"Sebelum kamu mintak maaf aku sudah memaafkanmu tapi aku ingin sekrang ku turun disini ! Ucap jodha tegas
"Jodha plis jgn kayak anak kecil gini" ucap jalal
"Kayak anak kecil? Klo sekarang dituker aku jdi kamu dan kamu jdi aku gimana? Ucap jodha
"Sudahlah kamu tidak akan mengerti, kmu bisa blng mencintaiku tapi aku tidak akan bisa mengahapus kenanganmu bersama benazir ataupun rukaya dan wanita2 lainnya" ucap jodha
"Jodha kamu kenpaa ? Apa kamu tidak percaya denganku? Ucap jalal
"Gak! Cepat turunkan aku sekarang! Ucap jodha
Jalal yg kesal dan kalut akhirnya membuka pintunya
"Silahkan jika itu maumu" ucap jalal
Jodha lalu membuka tasnya dia mengeluarkan semua isi tasnya atm, uang, kartu kredit dan yg terakhir adalah cincin pernikahan. Dilemparkan cincin itu lalu jodha keluar.
"Jodha! Teriak jalal tidak terima jodha membuka cincin pernikahannya. Jalal keluar dari mobil dan mengejar jodha.
"Apa yg kamu inginkan! Ucap jalal mencengkram tangan jodha
"Tinggalkan aku! Ucap jodha lantang
"Kamu ini kenapa sih? Kamu membuang cincin sama dengan kamu meminta cerai denganku! Km tidak hargai aku sebagai suamimu! Ucap jalal
"Ceraikan aku jalal jika itu membuatmu bahagia! Dari awal harusnya aku gak usah mengharapkan cintamu karena kamu memang tidak punya hati kamu tidak bisa melihat mana orang yg tulus mana yg gak! Ucap jodha
"Maksudmu apa? Km mau blng aku harus pilih kamu atau bibi? Aku memilih bibi dia itu ibuku! Teriak jalal
"Kamu bole memilih bibi tapi kamu akan tau suatu saat siapa yg benar2 menyayangimu! Ucap jodha
Tiba2 hujan turun petir menyambar2 seperti saksi dari ucapan jodha
"Oke jodha aku tau kamu emosi ayo kita kembali kemobil sekarang cuaca sedang tidak baik" ucap jalal mencoba mengalah
"Gak! Aku gak akan kembali kemobilmu selama kamu gak bisa hargai aku! Ucap jodha tidak kalah keras kepala pikirannya sangat kacau masih terbayang benazir kemarin mencium jalal dan maham yg menyebalkan tadi.
"Jodha plis jgn keras kepala" ucap jalal mulai tidak jelas karena derasnya guyuran hujan
Jodha tidak menjawab malah dia melangkah meninggalkan jalal
Jalal segera menarik tangan jodha, jodha berontak tapi jalal memperat pegangannya lalu menyeret jodha masuk dan mendorong jodha kedalam mobilnya.
Jalal melajukan mobilnya ditengah badai sedangkan jodha diam membisu. Tubuhnya kedinginan bibirnya memucat. Dan dia menggigil.
Jalal melirik jodha yg kedinginan dia sebenarnya masih marah sama aksi jodha membuang cincinnya tapi rasa sayangnya dengan jodha membuatnya meluluh. Jalal menepikan mobilnya disebuah hotel. Dia membuka pintu mobilnya.
"Ayo turun" ajak jalal pada jodha tapi ego jodha masih tinggi sehingga jodha tetap diam didalam mobil sambil menggigil. Jalal tidak tahan akhirnya menarik jodha. Jodha malakukan aksi tarik menarik dengan jalal tapi tenaganya lemah jodhapun hampir terjatuh dan segera jalal tangkap.
"Jodha aku sudah bilang ikut aku" ucap jalal mengomel sambil menggendong jodha. Jodha yg lemah hanya bisa pasrah dalam gendongan jalal. Jalal menggendong jodha kedalam hotel lalu masuk kekamar.
Jalal merebahkan jodha dikasur dan mengganti pakain jodha. Jodha hanya menggeliat lemah.
Jalal mengambil selimut dan membungkus badan jodha dengan selimut. Lalu jalal
Kekamar mandi mengisi air hangat pada bathtub dan menelfon untuk membawakan sop dan juga teh hangat. Jalal membuka bajunya sendiri yg basah lalu menggantinya, karena jalal memang selalu membawa baju didalam mobil siapa tau ada pertemuan penting yg tidak sempat pulang kerumah. Didekati jodha yg masih membuang muka ke jalal.
"Sayang mau sampai kapan ngambul? Tanya jalal sambil membelai halus tangan jodha. Jodha diam seribu bahasa.
"Sayang"'ucap jalal lagi yg kini mencium tangan jodha menggelinjang lalu mendorong jalal.
"Jgn sentuh aku" ucap jodha ketus
"Yakin? Tanya jalal menggoda
"Iya! Ucap jodha tegas
"Tapi air dikamar mandi sudah penuh dan untuk saatnya kita berendam" ucap jalal tiba menggendong jodha dan membuka selimutnya
"Jalal! Teriak jodha memukul dada jalal tapi jalal tidak menghiraukan lalu menaruh lembut jodha dalam bathtub. Jalal membuka pakaiannya jodha menutup mata.
"Kamu mau apa? Tanya jodha
"Mau mandiilah" ucap jalal santai
Lalu jalal mendekati jodha mereka sudah sama2 dalam keadaan polos.
"Sudahlah sayang gak baik marah2 terlalu lama" ucap jalal mengcup bibir jodha yg awalnya tanpa reaksi tapi jalal trus melumat dan sedikit meremas dada jodha. Jodha kalah lalu membalas ciuman jalal.
"Jalal aku gak ada mendorong bibi" ucap jodha disela2 cumbuan jalal
"Aku percaya sayang" ucap jalal sambil tetap mencumbu jodha
"Aahhh jalal.... Jgn pernah membentakku lagi" ucap jodha disela2 desahannya
"Jika kamu tidak nakal" ucap jalal menutup mulut jodha.
Lalu mereka melanjutkan aktifitas mereka.
"Jalal km nakal" ucap jodha dengan nafas terengah memeluk jalal
"Km yg menggoda" ucap jalal
"Selalu syaang dengan aku yaa? Ucap jodha sambil menatap jalal
"Jika begini terus aku pasti akan tetap syaang" ucap jalal menggoda membuat jodha melotot lalu mereka tertawa bersama
"I love u" ucap jalal
"Love u too" ucap jalal
Lalu mereka keluar dari kamar mandi dan mengeringkan tubuh masih2 lalu memakan supnya disela dengan canda dan tawa bahagia.Hujan sudah berhenti.
"Jodha aku belikan kamu baju yaa ? Hbis itu kita kebandung" ucap jalall
Jodha hanya mengangguk sambil menonton tv.
Jalal kembali dengan perlengkapan baju wanita. Jodha berganti baju dan lalu pergi kebandung.Jalal sudah sampai disebuah desa kecil dibandung. Tinggal mencari rumah yg ditempati oleh rukaya. Jalal dan jodha berjalan karena mobil tidak bisa masuk kegang rumah rukaya. Lalu mengetok pintu rumah tersebut.
"Tok! Tok!"
Rukaya membuka pintu dan terkejut melihat kedatangan jodha dan jalal.
"Kalian mau apa? Ucap rukaya datar.
"Ruk km gak nyruh tamu duduk dan memberinya minum" ucap jalal yg tampak kelelahan tidak biasa jalan
"Oh silahkan masuk, mau minum apa? Tanya rukaya
"Apa aja aku dah mati kekeringan! Ucap jalal
Rukaya mengambilkan 2 gelas air dan duduk disamping jodha.
"Ada apa kalian kemari? Tanya rukaya
"Ruk aku ingin kamu kembali kerumah" ucap jalal penuh harap
"Maaf jalal aku tidak bisa" ucap rukaya dingin
"Rukaya plis kamu plg yaa? Bibi sakit" ucap
Jodha ikut membantu
"Aku gak sedang kabur jodha. Aku malah sekarang sedang kembali kerumahku. Jadi pulang kemana yg kamu maksud? Ucap rukaya saklek
"Ruk, cobalah berfikir dewasa jgn smpai kelakuanmu membuat sakit maham bertambah parah. Dia butuh kamu" ucap jalal
"Mama masih saja berbohong dengan jalal" batin rukaya
"Sory aku gak bisaa" ucap rukaya keras kepla
"Lalu kuliahmu? Tanya jodha
"Aku cuti seminggu" ucap rukaya singkat
"Kalian bisa pulang jika tidak ada keperluan lagi" ucap rukaya cuek
"Kita akan menginap disini! Ucap jalal tidak kalah keras kepala
"Disini cuma ada satu kamar dan aku tidak akan mengalah untuk tamu" ucap rukaya malas
"Kita tidur ditengah dan jodha ditengah" ucap jalal tidak kehabisan ide
Rukaya menampakkan muka masamnya
"Jalal kamu aneh yaa! Ucap rukaya
"Terserah saja aku tidak peduli" ucap rukaya lagi
"Kamu mau kemana? Tanya jalal
"Aku mau kekebun" ucap rukaya singkat
Jalal menggandeng jodha dan mengajaknya untuk mengikuti rukaya.
Rukaya merasa risih melihat mereka didktnya.
"Jalal aku ingin melupakanmu tapi km malah muncul bersama jodha. Lukaku sudah akan smbuh tapi sekarang kembali terbuka" batin rukaya kesel dan berjalan lebih cepat didipn jalalNext ?