"Eun Soo bertahanlah.. aku akan membawamu.. aku.."
Tubuh Chanyeol ambruk untuk kesekian kalinya. Ia tahu tak jauh dari taman itu terdapat sebuah rumah sakit tapi entah mengapa jaraknya menjadi sangat jauh untuk ditempuh saat ini.
Masih mempertahankan Eun Soo di punggungnya, kaki Chanyeol yang bergetar berusaha untuk berdiri dengan tegap meskipun tidak bisa, darah segar masih mengalir di beberapa titik bagian tubuhnya tapi Chanyeol seolah tak memperdulikan itu. Dengan perlahan, satu demi satu, kaki Chanyeol kembali melangkah dengan gontai.
"Kau harus bangun.. Eun Soo kau.. harus bangun.."
Tentu saja, gadis itu tidak bisa mendengar suara lirih Chanyeol meskipun wajahnya kini berada di atas pundak Chanyeol—di sisi wajah Chanyeol, dengan mata tertutup dan kedua tangan yang terjuntai lemas di depan tubuh pria itu.
Chanyeol benar-benar tidak peduli dengan air mata—yang entah sejak kapan—sudah membasahi wajahnya, bercampur dengan darah dan menimbulkan rasa perih ketika mengenai lukanya. Tapi sungguh, tidak ada hal lain yang lebih menyakitkan selain melihat keadaan gadisnya seperti ini.
Orang-orang di jalan yang melihat mereka bahkan tidak ada yang berniat untuk membantu. Ketika Chanyeol lewat dengan langkah bergetar dan pelan, mereka hanya menyingkir, lalu melayangkan tatapan bingung, takut dan tidak mengerti kemudian membiarkan Chanyeol berlalu begitu saja.
Kejadian itu terus terjadi bahkan ketika Chanyeol tiba di halaman depan rumah sakit. Tangga rumah sakit tinggal beberapa langkah lagi darinya tapi Chanyeol benar-benar tidak mampu. Kakinya jatuh berlutut, lalu tubuhnya ambruk membuat Eun Soo di gendongannya turut jatuh ke permukaan aspal.
"Eun Soo.."suara lirih Chanyeol terdengar disusul helaan napas yang berat.
Chanyeol yang terbaring kemudian sedikit bergeser, satu tangannya perlahan melingkar di tubuh Eun Soo yang terlentang di sampingnya. Memeluk gadis itu.
Menundukkan pandangan, Chanyeol kemudian bergumam lirih. "Kita sudah sampai.. Eun Soo.. kita sudah sampai.."
Chanyeol lelah, seluruh tubuh, hati dan pikirannya benar-benar lelah hingga dunia seolah tidak lagi terasa baginya. Hanya gadis itu, nama dan wajahnya yang terus-menerus memenuhi kepala dan rongga dada Chanyeol.
Bahkan ketika Chanyeol menutup mata perlahan, Ia masih bisa melihat bayangan gadis itu tersenyum dibalik kelopak matanya. Suara teriakan orang-orang yang mulai mendekati mereka hanya terdengar samar dalam pendengaran Chanyeol. Pria itu kemudian tersenyum tipis sebelum akhirnya bergumam pelan.
"Kita sudah sampai.. Eun Soo.."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chanyeol terkesiap saat merasakan sesuatu yang dingin menyirami wajahnya. Ia mencoba membuka mata namun langsung memalingkan wajah karena air terus mengguyur wajahnya, membuatnya terbatuk-batuk beberapa kali karena air itu sempat masuk ke dalam mulut dan hidungnya secara tak sengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Je T'Aime [✔️] Chanyeol
Hayran KurguThis story is not mine © storyline by noonapark. Http://noonapark.wordpress.com/