Kali ini, aku melangkahkan kakiku di tempat yang berbeda. Dan aku menyadari bahwa hidupku akan ikut berubah karena perpindahan ini. Tak akan ada lagi sosok 'dia' yang terus muncul di hadapanku. Aku pasti sangat senang bisa lepas darinya.
Ya aku pasti senang...
Walau sejujurnya, aku merindukannya. Mau bagaimana pun aku berbohong, tetap saja aku akan sangat merindukan sosoknya itu.Biarlah aku mengubur kenanganku bersamanya.
*
Aku pun mulai memperhatikan seisi rumah ini secara mendetail, dan seteketika mataku terarah pada seorang pria yang baru saja keluar dari kamarnya.
Aku hanya diam mematung sambil diam diam memperhatikan gerak geriknya. Dan ku rasa dia juga sempat melihat ke arahku.
"Taehyung-ah.." Panggilan itu membawa pria itu turun dan kini tepat berada di hadapanku.
Matanya menatapku datar, seketika aku berpikir akankah kisahku sama dengan kisah orang lain?
Apa aku dan ia akan bertengkar dan saling menjaga jarak?Tapi, disaat ini juga aku tau namanya, Kim Taehyung.
Aku sudah tau bahwa lakilaki yang akan dinikahi mama memang sudah memiliki anak. Aku pun juga sudah mempersiapkan diri saat nanti mama tak lagi disisiku. Hanya Taehyung lah harapanku sebagai sosok kakak. Mengingat mama dan calon papa akan menjalani liburan untuk durasi sekitar seminggu, jujur aku belum begitu siap. Aku belum siap tinggal bersama pria yang akan menjadi calon kakakku ini.
Setelah cukup banyak memberi penjelasan pada si calon kakak, aku pun memandangi mama dan calon papa melangkah pergi sambil menyeret koper mereka. Aku benar benar harus belajar menyesuaikan diri mulai sekarang.
"Taehyung...?" Panggilku pelan sambil menyusul langkahnya.
"Apa" jawabnya sambil menoleh ke arahku.
"Kamar gue....?" Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya dan membuka suara.
"Oh, disitu" jawabnya sambil menunjuk sebuah kamar di seberang kamarnya.
"Ohh oke.." Jawabku pelan. Dan kita pun berpisah karena beda arah.
Aku pun segera meletakan koperku dan berbaring di tempat tidur untuk waktu yang cukup lama, membayangkan apa yang akan terjadi nantinya saat aku tinggal disini.
Aku bahkam belum memberitahunya bahwa aku pindah. Apa ia akan mencariku?
Bayang bayangnya terus muncul di benakku. Memang susah melupakan seseorang yang memberikan banyak momen untuk dikenang.
*
Seseorang mengetuk pintu kamarku pelan. Awalnya aku sempat berpikir itu adalah pelayan rumah yang akan membawakanku makan malam. Namun akhirnya kenyataan bertentangan pikiranku, aku membuka pintu perlahan dan menemukan Taehyung yang kini berdiri di hadapanku sambil memegang kotak pizza yang sepertinya baru ia pesan
"Ada apa?" Tanyaku dengan sedikit polos.
"Makan ga?" Tanyanya singkat.
"Lo ngajak gue?"
"Gua bosen makan sendirian, makanya gua ngajak lu" aku hanya terdiam mendengar perkataannya barusan dan akhirnya mempersilahkannya masuk ke kamarku.
Aku sama sekali belum menyentuh sepotong pizza pun yang ada di hadapanku ini karena sibuk mencuri pandang pada Taehyung.
"Makan, jangan dianggurin" katanya sambil memberikan potongan pizza padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way (JEON SOMI x TAEHYUNG)
FanfictionMana yang lebih sakit, Saling mencintai namun tidak tau lalu perlahan saling meninggalkan, Atau mencintai sebelah pihak?