The Way (JEON SOMI x TAEHYUNG)

17. Feelings can't lie

Saat melangkah keluar bandara, aku pun melihat pesawat yang baru saja melakukan penerbangan. Pasti Mark sudah benar benar pergi..

I can.... Count on you, right?

Aku pun segera melanjutkan perjalanan pulangku ini.

*
*

Sesampainya di rumah, aku melihat Taehyung yang sedang tertidur di sofa. Apa ia menungguku?
Apa ia sudah membaik?

Aku pun menghampirinya dan mengecek suhu tubuhnya.

"Ash, masih panas" ujarku

Saat hendak mengambil air hangat dan kompres, sesuatu menahan tanganku.

"Eh" katanya, aku pun menoleh dan menyuruhnya kembali beristirahat.

"Kok lo tidur di sofa?" Tanyaku

"Gua nungguin lu"

"Ah..Btw badan lo masih panas. Lo belom makan?"

"Dibilangin, gua nunggu lu"

"Aish.. Yaudah gue mau kompres lo dulu" kataku namun ia masih menahanku agar tidak pergi darinya.

"Bi.. Minta air hangat sama kompres ya.." Kataku

"Sekalian bubur ayam hangat, 2 porsi" lanjutnya.

Sembari menunggu, ia pun kembali dengan pertanyaan pertanyaannya itu.
Dasar kepo..

"Seharian ini lo pergi? Sama Mark?"

"Mark temen lama gue ye, bukan Mark itu"

"Ooh, temen di US?"

"Iya, kenapa lo cemburu? HAHA"

"Enggak.. Laen kali pergi seharian yok!"

"Mau ga ya..."

"Harus mau" katanya

Dan.. Kompresnya datang..
Aku mulai mengompresnya sambil menunggu buburnya jadi.

"Abis makan lo tidur ya biar cepet sembuh" kataku

"Kalo belom ngantuk juga harus tidur?"

"Gue tau lo ngantuk, tadi aja sampe ketiduran"

"Ya karna lo terlalu lama"

"Diem dulu dah" kataku sambil membalik kompresnya.

*

Taehyung POV

Melihatnya tertidur begini emang bikin ga tegaan sih buat bangunin. Tapi ya dia harus makan.

"Oy, buburnya udah jadi.. Bangun" kataku sambil membangunkannya.

"Njir gue tidur beneran. Sorry sorry numpang di bahu lo tadi. Harusnya kan gue yang jagain lo astaga" katanya

"Ga harus kali. Gua juga bakal terus jagain lu"

"Udah udah, sekarang makan dulu. Gue gamau lo makin parah ya. Lagian harusnya lo makan duluan aja ga perlu nungguin gue"

"Gapapa, gua mau disuapin lu lagi" kataku

Berada di dekatnya memang selalu membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Walau aku tau aku sama sekali tak ada rasa padanya. Aku masih meyakini perasaanku pada Irene yang mungkin tak akan pernah berubah.

Tapi bagaimana jika aku mulai menyukainya.....?

"Ye si manja" jawabnya lalu menyuapiku pelan pelan.

*

"Sana tidur" katanya dengan wajah sangat mengantuk.

"Lo aja yang tidur" balasku