Selamat Hari Rabu dan Puasa Rajab bagi yang menjalankan...
(〜^∇^)〜Chella berlari kencang dari ujung kolam renang milik Henry. Lalu ia langsung memeluk pria yang baru saja keluar dari kolam renang yang terpantulkan cahaya bintang-bintang malam. Wajah Chella sedikit bercampur, antara bahagia dan cemas luar biasa.
"Joe... Bagaimana kau bisa di sini?!" lalu Chella melepaskan pelukannya, menatap Joe dengan mata sedihnya. "Kakek tidak memarahimu?"
Joe tersenyum. "Hey hey hey... aku masih basah dan tak pakai baju... lihat bajumu, aku bisa melihat pakaian dalammu dari sini!" Joe menunjuk baju warna pastel terusan Chella yang sudah basah kuyup dan tembus pandang.
Sontak, Chella langsung menyilangkan tangannya di depan badannya. "Ouch!"
Joe tertawa lalu berjalan melewati Chella sambil mengacak rambutnya.
"Joee!!" protes Chella.
Joe kemudian duduk di bangku kolam dan memakai handuk putih yang sudah tersiapkan di sana. Di ikuti dengan Chella yang masih merapikan rambutnya.
"Joe... aku ingin berbicara sesuatu padamu..." wajah Chella semakin terlihat serius. Seakan menahan beban yang semakin mendorongnya ke ujung jurang.
"Lalu mereka bagaimana?" Joe menoleh ke arah belakang Chella.
"Apanya?" dengan penuh penasaran, Chella langsung menoleh ke arah di mana Joe menoleh.
Joe menahan senyumannya. Kemudian, ia berteriak keras ke arah dua orang yang saat ini berdiri kaku dan aneh melihat ke arahnya dan Chella di depan pintu masuk, tepat di antara bunga Blousterre. "Hey, kenapa kalian tidak ke sini, dari pada memperhatikan kami dari sana!"
Ke dua orang yang di maksud Joseph itu pun tersenyum getir dan berjalan mendekati mereka berdua dengan kikuk.
"Kami kira kami mengganggu kalian!" jawab Henry canggung.
"Tentu saja kalian mengganggu kami, tapi lebih mengganggu lagi kalau kalia berdiri aneh di sana!"
Henry dan Chad hanya terdiam dan duduk tepat di sebelah Joseph.
"By the way, selamat ya atas pertunangan kalian minggu depan..."
Chad tersenyum, "Terima kasih..."
"Aku mau ganti baju dulu..." Chella langsung hendak mengambil langkah keluarnya.
Melihat keadaan Chella, Henry langsung tak terima dan menatapnya tajam. "Hey, kau mau pulang ke rumah dengan baju tembus pandang seperti itu? Sini, ikut aku saja!" tawar Henry, kemudian ia berjalan mendahului Chella begitu saja.
"Oh? Tunggu aku Henry!" teriak Chella pada Henry, "Aku mau ganti dulu ke dalam ya!" pamit Chella.
"Yup!" jawab Joe sambil mengacungkan jempolnya.
Dan Henry bersama Chella pun masuk ke dalam rumah.
"Bagaimana keadaanmu Chad?"
"Entahlah... tapi yang jelas aku benar-benar bahagia!" Chad menarik kedua bibirnya ke samping. Memaksa senyuman terbaiknya.
"Lalu kenapa dengan wajahmu itu?" tanya Joe curiga.
"Sepertinya ia menyukaimu!" Chad menunduk.
Joe tertawa, "Tenang saja, dia tidak menyukaiku, aku berani jamin!"
"Tapi dulu... sepertinya dia pernah bilang-"
"Percayalah padaku!" Joe memotong.
"Benarkah!" mata Chad berbinar. Menatap Joe lekat-lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
REJENSON: Cinderella with 5 Step-Princes
عاطفية[END] Aku terlanjur terjebak di kisah Cinderella. Hari itu, saat pesta dansa itu, aku hanya berharap untuk bertemu dengan pangeranku, bukan dengan 'Pangeran-pangeran' tiri yang akan menyiksaku. Pangeran yang sengaja membuatku menjadi pelayan mer...