Aku berlari di jalanan malam yang sangat sunyi. Entah berapa banyak air mata yang sudah mengalir deras dari mataku.
Samar samar aku mendengar teriakan bunda yang memangil namaku dan di lanjutkan oleh teriakan ayah yang memaki bunda, lalu disusul pula oleh jerit kesakitan dari bunda. Aku terdiam sejenak dan memejamkam mata. Aku kembali berjalan dan berlari secepat yang aku bisa.
Aku menangis sejadi jadi nya, tanpa peduli ada orang yang mendengar ataupun terbangun dari mimpi indah mereka.
Sudah cukup dengan semua penderitaan ku ini. Dan aku sudah tidak peduli dengan apapun yang akan terjadi setelah ini.
Dan tiba tiba semuanya gelap.****************
yooo ini cerita pertamakuuu
hahahaha akhir nya bisa juga walaupun dengan perjungan yang biasa biasa aja wkwkwkoya jangan lupa votment yaa karna aku butuh comment dan masukan kalian pada cerita inii (maklum pemula hehehe)
soo aku harap kalian bisa enjoy ya baca ceritaku yang mungkin bakal gaje atau emang udah gaje ini hahahaa^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadness Isn't The End
Teen Fiction"Kesedihan bukanlah akhir dari sebuah kehidupan. Karena dibalik itu pasti akan ada kebahagiaan yang telah tuhan rangkai untuk umatnya."