Part 1

749 164 56
                                    

Pagi ini aku bangun lebih awal, karena hari ini adalah hari pertama awal semester kelas 3 SMA.

Ya, aku adalah seorang pelajar di LHS
( London High School ). Di sekolah, aku adalah siswa cerdas yang selalu mendapat peringkat satu sekolah.

Setelah aku menyelesaikan adatku sebelum berangkat sekolah, aku segera beranjak dari kamar ku menuju ke ruang makan yang berada di lantai bawah.

Aku berjalan menuruni tangga sambil sesekali tersenyum dan menyapa para pelayan yang ada di rumah ini.

Dan langkah ku terhenti di depan pintu besar ruang makan. Dengan perlahan ku dorong gagang pintu itu berharap ada seseorang yang aku anggap sebagai malaikat penolongku ada di sana.

Tapi hasilnya nihil yang ada hanya beberapa pelayan yang sedang menata makanan untukku.

"Selamat pagi nona" sapa para pelayan itu kepada ku sambil menundukkan kepala mereka."selamat pagi" aku membalas sapaan mereka sambil menarik bibirku sampai berbentuk sebuah senyuman kecil.

"menu sarapan pagi ini ada chicken soup dan roti croisant yang anda inginkan nona" ucap yuni, kepala pelayan yang ada di rumah ini. "ya baiklah, terimakasih" ucap ku sambil mengambil posisi duduk. "oya, apa ayah sudah kembali?" tanyaku kepada kepala pelayan yang masih setia menunggu ku makan. "belum nona, nanti saya kabarkan nona jika tuan sudah pulang" jelasnya yang bisa aku mengerti dengan mudah.

Setelah aku menyelesaikan sarapanku, aku langsung menuju depan rumah dan mengambil mobi ferari putih kesayangan ku itu.

Dan sekarang pasti kalian bingung darimana aku mendapatkan semua fasilitas yang super mewah ini.

Ini semua aku dapat kan dari orang yang menyelamatkan ku 6 tahun yang lalu.

*************************

-flashback-

Aku mengerjapkan mataku dan menatap langit langit ruangan. Semua nya putih itu kesan pertama aku melihatnya. Saat aku ingin bangun dari tidur ku, aku merasa ada yang menahan tangan kiriku. Dan setelah aku melihat apa yang menahan tanganku aku langsung menyimpulkan bahwa aku ada di rumah sakit.

"hey sweety kamu sudah bangun rupa nya" ujar seorang lelaki paruh baya yang aku tidak kenal siapa. Aku takut, aku takut jika dia orang jahat yang ingin menculikku.

Seakan tahu ketakutan ku, ia duduk di hadapanku dan menatap ku lembut, "om bukan orang jahat sweety tenang saja, oya kenalkan nama om, Reno. Tadi om melihat mu pingsan di jalan saat om dalam perjalanan pulang. Jadi om putuskan untuk membawamu ke rumah sakit ini" jelas nya panjang lebar yang aku balas dengan anggukan pelan.

"lalu siapa nama mu sweety dan dimana orang tua mu? kenapa kamu berada di jalanan malam malam begini?" tanya lelaki yang mengaku bahwa ia bernama Reno itu beruntun kepadaku. "nama aku alysa om, lysa kabur dari rumah" jawab ku sambil menundukkan kepalaku.

"kabur dari rumah? kenapa lysa? kalau nanti orang tua alysa nyariin alysa gimana? mereka pasti sedih kalau alysa kabur kayak gini", jelas nya panjang lebar lagi. "mereka gak akan mencari ku om, mereka udah gak sayang lagi sama lysa" elak ku dengan terisak pelan.

"Enggak sweety, orang tua mana yang gak sayang sama anak nya sendiri, hmm?" ucap lelaki itu sambil mengusap rambut hitamku. Tapi aku hanya diam, tidak memberi respon pada perkataannya. "ya sudah, sekarang alysa istirahat dulu ya sayang, tadi dokter bilang alysa kecapekan. Besok om antar lysa ke rumah ya", ucap nya dengan lembut.

"tapi aku tidak mau kembali ke rumah om, aku tidak suka berada di rumah" tolak ku dengan sedikit isakan. "lho kenapa alysa?", tanya om Reno dengan nada yang masih lembut tapi dibarengi pula oleh raut wajah penasaran. "aku tidak suka melihat bunda yang selalu menangis karena ayah, aku tidak mau lagi mendengar nya om, makanya aku kabur dari rumah"

Dan saat ini tangisku mulai pecah. "hei jangan menangis sweety" dia memelukku sambil mengusap kepalaku.

"walaupun begitu, om yakin ayah dan bunda alysa sangat menyayangi alysa" dia berucap dengan keadaan aku yang masih dalam rengkuhannya.

"tapi mereka tidak menyayangi ku om" jawabku disela sela tangisan ku yang semakin lama semakin kencang. "sstt, ya udah sekarang alysa tidur dulu ya, istirahat ini udah malem banget alysa. Mana ada anak kecil yang belum tidur jam segini" ujar nya yang berusaha menghiburku dengan candaannya.

Aku menganggukan kepalaku lalu mencari posisi yang nyaman untuk aku tidur. Setelah kutemukan posisi yang aku pikir cukup nyaman, aku mulai memejamkan mata ku. Dan tak lama alam mimpipun menghampiriku.

-flashback off-


****************

haai penulis amatiran udah kembali!! :D

jangan lupa voment ya guys di cerita aku yang mungkin udah gaje dari awal ini (nama nya juga amatiran wkwk)

Karna comment, saran dan masukkan kalian itu aku butuhin banget demi kelancaran penulisan cerita yang aneh bin ajaib ini hehehe^^

sooo tetap stay tune di cerita ini yaa #eaaak

Sadness Isn't The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang