Autor pov
"Vita makan dong daritadi masa makananya cuma di maenin aja"seru Dafa
Sekarang mereka berada di kantin rumah sakit.
"Gua males Daf"seru Vita
"Lu mikirin apa lagi sih Vit?"tanya Dafa karena ia sudah tak tahan melihat Vita yang sedari tadi hanya melamun.ia sengaja mengajak Vita ke sini biar Vita lebih tenang dan ngga usah sedih sedih lagi tapi nyatanya sama aja di sini pun Vita masih sedih.
"Gua ngga pa pa"jawab Vita.
"Kalo ngga pa pa kenapa masih lesu gitu"tanya balik Dafa.
"Gua dulu miskin tapi hidup gua bahagia,sekarng gua kaya hidup gua juga bahagia tapi bahagia dalam arti lain"seru Vita.
Dafa mengerutkan dahinya tanda ia tak mengerti.
"Maksudnya?"tanya Dafa.
"Dulu gua dapat kasih sayang ibu yang besar. yah meskipun gua harus hidup dengan sederhana.jika gua ingin sesuatu gua harus berjuang untuk mendapatkan itu.tapi sekarang gua ngga perlu berjuang demi mendapatkan apa pun tinggal bilang saja hal yang gua ingin kan pasti sudah ada di depan mata gua.tapi gua ngga mungkin dapet kasih sayang di kehidupan gua yang sekarang,ibu gua pergi entah kemana dan di gantikan oleh mama dan ayah. Ayah selalu sibuk dengan pekerjaannya kadang mama pun ikut sibuk seperti ayah,melihat ke kawatiran mama terhadap ka Rio itu menbuat gua semakin sedih,gua rindu ibu gua ibu kandung gua.apa mama akan sekawatir itu kah jika gua yang berada di posisi ka Rio atau malah cuek saja karena menganggap gua bukan lah anak kandungnya melainkan anak perusak rumah rangga nya"seru Vita.
"Gua yakin tante wita akan selalu sayang sama lu,menjaga lu seperti ia menjaga anak nya sediri yaitu ka Rio lu ngga usah kawatir tentang masalah kasih sayang,selagi lu baik sama banyak orang lu kan mendapat kasih sayang dari orang orang tersebut"seru Dafa.
Dan kini Vita tersenyum menunjukan senyum yang sangat manis menurut Dafa.
"Nah gitu dong"seru Dafa.
"Makasih yah Daf"seru Vita.
"Untuk?"tanya Dafa bingung.
"Untuk semua waktu lu yang terbuang sia sia cuma untuk nemenin gua,nasehatin gua,menghibur gua,dan membri dukungan untuk gua"seru Vita.
Dan Dafa hanya tersenyum mendengar ucapan Vita dab menatap tajam Vita entah tatapan apa itu.tatapan yang sulit di mengerti bagi vita.
"Kalo gitu makan yah,gua ngga mau liat lu sakit"seru Dafa sok manis.
"Ih,lebay lu"seru Vita.
Merka pun tertawa.hingga akhirnya mereka makan makanan yang sebelumnya sudah mereka pesan
Memang kehidupan baru itu akan tetasa lebih sulit banyak coban.yang harus Vita hadapi ia harus menerima semua cobaan dalam hidup nya.
Setelah selesai makan Vita dan Dafa pergi ke ruangan ka Rio dan mama Vita menyuruh Dafa dan Vita pulang karena mereka besok harus sekolah dengan susah payah Dafa membujuk Vita agar ikut pulang dengannga karena Vita ngotot ia ingin nginep di Runah sakut.tapi akhirnya Vita pun kalah oleh bujukan maut Dafa.
Dafa mengantar pulang Vita dulu karena orangtuanya tak mungkin mengantar nya pulang.
"Tumben jalanan sepi gini"seru Dafa.
Hening.
"Emangnya jam berapa sekarang?"tanya Dafa yang masih fokus menyetir.
Hening juga.
"Vita lu dari tadi diem aja kenapa?"
Tak ada jawaban dari Vita membuat Dafa ingin meliat ke sampingnya dan ternyata Vita sudah terlelap tidur.sambil melipat kedua tangannya di dada mungkin ia dingin dan juga lelah karena terus menangis,buktinya matanya aja sampe bengkak gitu tapi dia tetep terlihat cantik menurut Dafa.
Kini senyum milik Dafa mengembang.melihat Vita yang tertidur pulas.
Karena Dafa melihat Vita kedinginan ia mengambil selimut di jok penumpang
"Ternyata ada ginanya gua bawa ini"seru Dafa sambil menyelimuti Vita.
Dan kini Dafa kembali fokus menyetir hingga akhirnya mereka sampai ke rumah Vita.
Dafa melirik Vita yang masih tertidur pulas di sampingnya.
"Kalo gua bangunin,dia marah ngga yah?"tanya Dafa pada dirinya sendiri.
"Liat dia kaya gini gua jadi ngga tega liat buat bangunin dia"seru Dafa.
Dan tanpa pikir pikir panjang lagi Dafa menopang tubuh Vita ke gendongan nya dan membawanya masuk kerumah setelah sebelumnya pintu rumahnya di buka oleh salah satu pembantu Vita.karena Dafa tidak tau di mana kamar Vita ia menyuruh pembentu yang membukakan pintu tadi mengantarnya ke kamar Vita. Dengan susah payah Dafa menggendong tubuh Vita hingga akhirnya sampai ke kanar yang serba biru itu.diletakan Vita ke kasur yang berukuran king size.sebelum pergi Dafa menatap lekat Vita seakan ia tak ingim berpisah dari gadis yang mebuatnya bisa tersenyum dan mebuatnya tau kalo dia di dunia ini tak sendiri.kini Dafa mengelus wajah Vita.senyum lagi mengembang di wajah Dafa entah kenapa jika melihat Vita ia merasa bahagia mungkinkah ia jatuh cinta terhadap Vita.
Setelah lama memperhatikan Vita yang terlelap tidur Dafa keluar dari kamar Vita menuju halaman rumahnya untuk segera pulang ke rumah Dafa karena waktu sedah menunjukan twngah malam ia harus sekolah besok.dan ia tak ingin terlambat ke sekolah nya.karena dalam kamusnya tak ada istilah terlambat,meskipun Dafa bukanlah orang yang pintar di sekolah itu tapi ia berusaha untuk selalu di siplin dan tak ingin terkena kasus kasus di sekolah karena ia sadar jika orang tua nya di panggil mungkin orang tuanya tak akan menghadiri panggilan itu.
-------
Jangan lupa vote yah?
Maaf kalo banyak typo.
Makasih yang masih setia baca apa lagi yang udah vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Ku
Teen FictionGua hidup tanpa ke kekurangan ,tapi gua ngga pernah dapat kasih sayang keluarga,hanya dengan dia gua bisa merasakan kasih sayang -Dafa putra Ajiwijaya- Orang bilang gua ngga pernah dapat kasih sayang ayah,tapi nyatanya kasih sayang ayah itu sam...