bab 15

2.2K 68 1
                                    

"Ah,seger"suru gua saat ke luar dari kamar mandi.

Dan entah kenapa gua malah senyum senyum sendiri gini,ah gua rasa gua udah gila.

Jujur gua selalu ngerasa deg degan kalo deket Dafa, gua ngga ngerti sama perassan gua sendiri.apa gua jatuh cinta?bolehkah seorang Vita yang tidak terlalu cantik ini jatuh cinta dengan Dafa yang notabe nya orang yang paling ganteng di sekolah.dan gua selalu merasa nyaman dengan Dafa.

"AGHHHHHHHHH"

Suara teriakan yang ngga salah lagi berasal dari kamar ka Rio

"KA RIO"seru gua dan berlari ke kamarnya.

Dan gua liat ka Rio sedah tergeletak di lantai sambil meremas rambutnya.

Autor pov

"Ka...kaka kenapa"seru Vita sambil membantu ka Rio untuk berdiri.

"KELUAR KAMU"teriak ka Rio sambil menunjuk ke arah pintu

Sedang kan Vita masih tetap membantu ka Rio berdiri,tanpa memperdulikan ucapan kaka nya itu.

"Kaka kenapa?"tanya Vita kawatir

Dan Rio tidak menjawap pertanyaan Vita,dia hanya merasakan kepalanya yang sakit.

"Kaka kenapa?"tanya Vita makin kawatir karena pertanyaan sebelumnya tak di jawab,mungkin kini ia akan menangis.

Dan Rio pun masih bersikap seperti tadi.dan tiba tiba pandangan Rio menjadi buram dan ia pun pingsan

Melihat kaka nya yang pinsan Vita sudah tak bisa menahan tangisnya lagi,sekarang tangisnya pecah dan membuat para pembantu menghampiri Sumber suara yang berada di kamar Rio.

Kemudian Rio di bawa ke rumah sakit terdekat,dalam perjalanan Vita hanya terus menangis,entah apa yang di pikirkan Vita saat itu, mungkin sekarang ia mulai menerima ka Rio tapi apakah ka Rio akan menerimanya sebagai adik yang harus di lindungi dan disayang mungkin ini adalah cobaan bagi Vita untuk meyakin kan ka Rio bahwa dirinya layak untuk menjadi adik.dan mendapatkan sosok kaka yang paling di inginkannya.

---------------------------

Di waktu yang sama di tempat yang berbeda.tepatnya di rumah Lia.ia sedang memandangi foto Rio di kamarnya.entah kenapa ia merasakan ada sesuatu yang terjadi pada Rio mungkinkah hal itu terjadi?

"Rio lu baik baik aja kan di sana?"seru Lia sambil memeluk bingkai foto Rio bersamanya.

Kini Lia mengambil hp nya mencoba menghubungu Rio tapi hasilnya nihil.
Lia tak menyerah begitu saja ia terus menghubunginya mulai dari.bbm,line,sms,telpon,wa,dan email pun ia coba tapi hasilnya nihil

Tak biasanya Rio bersikap seperti ini padanya apa yang terjadi pada Rio.

Sekarang perasaannya makin kacaw.

"Akan ku coba telpon sekali lagi kalo tidak di angkat aku akan ke rumahnya"seru Lia mungkin kini ia merasakan perasaan yang sangat tidak enak mengenai kekasihnya yang sangat ia cintai.

Dan akhirnya telpon itu di angkat tapi yang bicara bukan lah Rio yang ia tunggu tunggu  melainkan Vita yang sudah menagis tersedu sedu bahkan suarnya pun tidak terdengar jelas oleh Lia.

Dalam pikiran Lia ia merasa sesuatu terjadi pada Rio mungkin karena penyakit itu?yah penyakit yang Rio derita jujur tadi siang ingin sekali Lia beri tau keluarga Rio tentang penyakit yang Rio derita melalui Vita,tapi karena Lia sudah berjanji kepada Rio untuk  menutupi semua nya dari keluarga Rio.

"Vita tenanglah,dimana kaka mu"seru Lia

Dan lia tak mendapat jawaban dari sebrang sana melainkan hanya suara tangisan Vita.

Kini perassannya semakin kacau ia takut terjadi sesuatu terhadap Rio.

"VITA JAWAB PERTANYAAN SAYA DI MANA RIO"seru Lia dengan nada yang terdengar jelas ke kawatirannya.

"Hiks hiks hiks ka...ka...ka Rio di rumah sakit ka sekarang ia ada di ruangan UGD ka"seru Vita dengan suara lemas

Kini Lia langsung memutuskan sambungan telponnya.

Tapak ia pedulikan respon dari Vita. Kini Lia sudah berlari ke luar rumahnya dan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi,ia tak peduli dwngan keselamatannya yang ia pedulikan sekarang hanyalah Rio.

Saat Lia sedang mengendarai motornya tiba tiba polisi menghentikannya.

"Maaf ba,apa mba tau kesalahan mba?"tanya polisi itu ke Lia.

Begonya Lia ia tak mengenakan helem,mengendarai motor dengan kecepatan tinggi,dan sialnya lagi ia tak membawa dompet nya ia cuma membawa hp nya,sedangkan di dalam dompetnya terdapat SIM,STNK,KTP nya.

"Saya tau pak,tapi saya sedang buru buru,saya harus segera ke rumah sakit"seru Lia.

"Maaf mba,bisa saya liat surat suratnya"seru polisi

"Dompet saya ketinggalan pak,kan saya sudah bilang saya buru buru"seru Lia.

"Kalo begitu motor mba kami bawa ke kantor polisi,mungkin mbe bisa tebus kalo urusan mba selesai dan sekarang mba bisa naik angkot dulu"seru polisi.

"Agghhhhh,oke"seru Lia dan turun dari motornya dan berusaha mencari kendaraan umum yang bisa mengantarnya ke rumah sakit.

Mungkin sekarang Lia sangat setres dengan apa yang ia alami,ia tak peduli tentang motoranya atau pun yang lain yang terpenting baginya saat ini adalah menuju rumah sakit dengan cepat,ia sangat mengkawatir kan keadaan Rio.

Tintin

Suara kelakson mobil yang cukup membuat Lia kaget,dan terlihat di dalam mobil itu Dafa.

"Ka ngapain di situ?"tanya Dafa.

Lia pun tak menjawab pertanyaan Dafa melainkan ia langsung saja memasuki mobil Dafa dan membuat Dafa mengwrutkan dahinya,tak biasnya kaka sepupunya itu bersikap seperti itu.

"Cepet pergi ke rumah sakit"seru Lia

"RUMAH SAKIT,siapa yang sakit ka?"tanya Dafa.

"Sudah ngga usah banyak tanya cepet pergi ke rumah sakit!"perintah Lia.

Dan kini Dafa tak menanyakan hal hal yang lainya lagi karena Dafa melihat Lia yang sudah tak karuan lagi mungkin ada sesuatu terjadi seru Dafa dalam hati.

Dan kini ia sudah berada di rumah sakit dan segera Lia menuju tempat yang di bilang Vita.

"Vita lu kenapa nangis?"tanya Dafa saat ia melihat Vita yang duduk sendiri dengan keadaan yang audah sangat kacaw

**********

Gimana nih?.

Jangan lupa vote yah.

Follow akun wattpd gua yah!!pasti di follback ko.

Kisah KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang