bab 29

2.2K 55 1
                                    

Hay gua dateng lagi...
Gimana bab sebelumnya.....

Maaf banyak typo

Selamat membaca...

******

Sesampainya di rumah sakit gua segera menemui mama.

"Mah gimana keadaan mereka"seru gua.

Dan mama malah menagis dan gua pun ikut nangis.

"Tante sebenernya ada apa ini?"tanya Dafa yang sedari tadi memilih diam karena tak mengerti.

"Mah jelasin ke Vita"seru gua.

"Mobil ka Rio rem nya blong dan terjadi kecelakaan.di dalam mobil itu ada Rio,Lia,Liro dan si kembar Riri dan Lili"seru mama

"Terus keadaan mereka giman mah?"tanya gua.

Dan mamah malah terjatuh kelantai dan menagis terseduh seduh..
Gua dan Dafa pun mendekat ke arah mama

"Rio meninggal"ucap mama

Ka Rio meninggal benarkah ini?
Semoga ini mimpi.

Di saat cinta gua kembali gua kehilangan keluarga gua.

Apa  gua ngga berhak untuk bahangia.

Rasanya badan gua pun lemas dan akhirnya semua nya menjadi gelap.

*****

Autor pov

Dafa dan mama nya Vita panik saat melihat Vita yang pingsan.

Setelah itu Dafa memutuskan untuk menayai Dokter karena mama nya Vita tak mungkin sanggup mendengar kabar selanjutnya tentang kondisi menantunya dan cucu-cucunya

Dokter menjelaskan semuanya kepada Dafa.dalam kecelakaan itu Rio meninggal dunia dan salah satu putrinya harus kehilangan kedua kakinya kerena luka yang cukup parah dan keadaan Lia Liro dan satu putrinya baik baik saja hanya luka kecil yang mereka derita.

kini Dafa sedang memandangi Vita yang masih pinsan.

"Aku tau rasanya kehilangan itu seperti apa.dan kau harus merasakan kehilangan lagi"gumam Dafa sambil mengelus rambut Vita.

"Ka Rio ka...."gumam Vita.

"Vita"seru Dafa.

"Dafa  ka Rio hiks hiks hiks"seru Vita.

"Sttttt,jangan nagis kaka kamu ngga akan suka liat kamu nagis begitu juga aku ngga bisa liat kamu kaya gini Vita"gumam Dafa.

"Kenapa ka Rio pergi secepat ini"gumam Vita.

"Ini sudah takdir Vit"

"Hiks hiks hiks kenapa takdir gua itu sesakit ini"seru Vita.

"Stttt jangan ngomong gitu"seru Dafa berusaha menenangkan Vita.

"Ka Rio dulu dia mau pergi selamanya karena penyakit nya,dan dia bisa melawan penyakit nya.gua yakin sekaramg ka Rio pun bisa melawan semua ini dia pasti hidup dia ngga mungkin meninggal"gunam Vita.

Dafa bingung harus bicara apa karena ka Rio sudah benar benar tidak ada di dunia ini lagi.dan dia juga tidak bisa melihat Vita seperti ini.ka Rio lah yang menjaga vita disaat Dafa pergi.ka Rio lah yang selama ini ada untuk Vita memberikan kasih sayang yang tak dapat orang tuanya berikan.

"Gua mau liat ka Rio"seru Vita yang bangkit dari kasurnya dan Dafa dia membantu Vita.

Menurut Dafa Vita memang harus menemui kakanya untuk yang terakhir kalinya.

Saat sedang menuju ke tempat ka Rio berada.

"Kenapa disaat gu dapat kebahagiaan kesedihan itu melanda gua lagi apa gua ngga berhak buat dapat kebahagiaan"

"Jangan bilang gitu,semua orang pasti akan mendapatkan kebahagiaan"gumam Dafa.

'Dulu aku udah bikin Vita sedih dan sekarang aku ngga mau bikin kamu sedih Vit,aku janji akan selalu buat kamu tersenyum'seru Dafa dalam hati.

"Dafa itu...... i..ibu"seru Vita sambil menunjuk nunjuk di sebuah ruangan.

Dan disana terlihat seorang perempuan yang terbaring lemah dan sudah terpasang banyak alat bantu untuk membantunya hidup.

"Kamu yakin"seru Dafa.karena Dafa belum pernah melihat ibu nya Vita.

"Dafa....gua yakin masa gua ngga kenalin ibu gua sendiri dan walaupun udah bertahun tahun gua ngga liat ibu tapi dia tetap lah ibu gua.gua ngga mungkin lupain dia"gumam Vita.

"oke oke,kalo dia ibu kamu kenapa ada disini"seru Dafa.

"Gua ngga tau.... dan ibu kenapa?kenapa banyak alat bantu untuk ibu hidup"

"Ibu lu pasti baik baik aja Vit"hibur Dafa.

"Hiks hiks hiks gua kangen sama ibu,gua udah cari ibu kemana mana tapi ngga ketemu Daf,apa selama ini ibu ada di sini"guama Vita yang sudah duduk di lantai.

"Iyah,dia sudah ada di sini sejak kamu sma Vita"seru seseorang

Vita dan Dafa refleks menoloh ke arahnya.

"Papa"guama Vita.

"Iyah Vita"seru papa nya Vita.

"Apa papa tau apa yang sedang ibu derita"seru Vita.

Dan papanya menangguk dan di dekatinya Vita.

"Pa jelasin semuanya ke Vita"seru Vita dengan suara Datar nya.

"Dulu disaat satu bulan kamu sudah tinggal bersama papa.papa melihat ibu kamu pinsan di jalan dan papa membawanya keruma sakit dan papa sangat terkejut dengan pernyataan dokter bahwa ibu kamu mempunya penyakit yang cukup parah dan papa ngga ngerti penyebab penyakit itu.awalanya papa mau kasih tau kamu tapi papa batalikan karena ibu kamu melarangnya.papa ngga bisa berbiat apa apa selain menurutinya dan sekarang penyakitnya semakin parah."

"Vita mau liat ibu"seru Vita yang datar pandangan Vita kosong mungkin sekarang ia merasa sangat terpukul.

"Iyah silakan"seru papa

"Aku temenin ya"seru Dafa

"Ngga usah"jawab Vita tanpa menoleh ke Dafa.

Mungkin saat ini adalah saat paling terpukulnya Vita melihat ibunya terbaring lemas tak berdaya dengan alat bantu yang terpasang di tubuhnya.

Saat Vita sudah berada di samping ibunya yang terbaring lamah.

"Ibu kenapa?Vita sayang ibu.Vita udah cari ibu kemana mana tapi Vita ngga ketemu ibu begonya Vita,Vita ngga cari ibu ke Rumah sakit.ibu jangan tinggalin Vita yah.kali ibu udah sadar Vita janji Vita akan tinggal bareng ibu lagi.kita jalanin hidup kita kaya dulu lagi yah bu"seru Vita.

Dan terdengar suara mesin pendeteksi jantung berbunyi nyaring dan garisnya sekarang lurus.

Vita sangat panik segera dia memangil dokter.

'Jangan lagi,jangan lagi gua kehilangan. cukup ka Rio yang pergi dari gua jangan Ibu gua.gua rindu ibu gua sayang dia bisakah gua menerima kepergiannya?bisakah gua tak menangis atas kepergiannya?bisakah gua bertahan hidup setelah dia pergi dari gua?bisakah semuanya akan balik lagi seperti semula?'gumam Vita dalam hati.

Kini seakan Vita sudah tak memiliki semangat hidup lagi.

*****

Gimana ceritanya?

Maaf yah ceritanya ngga jelas banget dan banyak typo

Jangan lupa vote nya yah..

Baca juga  cerita gua yang  judulnya
I LOVE MY HUSBAND..

Kisah KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang