bab 27.

2K 70 1
                                    


SELAMAT MEMBACA DI HARI RABU PAGI........

Dava pov

Gua sedang menunggu Diva belanja keperluan rumah.tapi tak sengaja mata gua menangkap seseorang yang sedari tadi gua fikirkan dan dia sedang berjalan sendiri.

"Nggapain dia di sini yah,dan tumben dia sendirian"gumam gua.

Tanpa pikir panjang gua langsung memanggl nya.

" Vita Vita"seru gua memanggil Vita  dan melambaikan tangan.

Dan gua liat dia menghampiri gua.

"Mau apa?"tanya Vita datar.

"Loh kok jawabnya gitu sih"seru gua.

Apa dia marah sama gua?

Dan dia hanya diam

"Kamu cari apa disini?"tanya gua

"Ngga cari apa apa kok"jawab Dia.

Buset dah nih orang kenapa jadi cuek gini yah...

"Kalo ngga cari apa apa bisa temenin aku sebentar yah"pinta gua.sebenernya gua mau ngejelasin gitu deh.

"Ngga mau"Jawab dia

Apa rasa cinta yang dia punya untuk gua sudah benar benar tidak ada...

"Loh kok ngga mau,kamu ngga kangen aku"seru gua.

Jujur gua sangat merindukannya 8 tahun kita ngga ketemu dan gua tau semua itu karena gua...

"Ngga"jawab dia

Bagaikan ribuan pisau yang menusuk jantung gua hanya dengan kata'ngga'bisa bikin gua rapuh.apa lu sudah menutup hati lu untuk gua.masih adakah celah untuk gua masuk kembali di dalam hati lu

"Marah sama aku?"tanya orang gua

"Kalo iya kenapa?"seru dia dan mulai pergi

Sebelum dia pergi gua dengan sigap menahan tangannya.dan mata kami bertemu mata yang sudah lama aku rindukan dibalik matanya gua tau dia juga merindukan gua.

Tanpa pikir panjang dan tanpa mempedulikan tujuan gua dateng ke sini gua segera membawa Vita di restoran yang tak jau dari situ saat kita sudah duduk disana.

"Dafa lu ngapain sih bawa gua kesini?"seru Vita yang sedikit bt.

"Aku ingin menjelaskan semuanya Vit"seru gua.

"Ck,menjelaskan apa lagi?,dan sejak kapan lu merubah kata panggilan itu menjadi aku kamu"seru Vita.

"Sejak aku kehilangan kamu"seru gua dan memegang tangan Vita.

"Dafa apaan sih lepassin"seru nya dan berusaha melepaskan tanganya dari tangan gua.

"Vita aku mohon jangqn marah sama aku"seru gua.

"Siapa juga yang marah"jawab Vita.

"Oh yah,kalo kamu ngga marah kenapa sikap kamu jadi jutek sama aku gitu"seru gua.

Dan Vita hanya diam.

"Apa kita masih pacaran"seru gua.

"Maksud lu?"tanya Vita.

"Kita belum pernah bilang putus kan"gumam gua.

"Terus!"seru Vita.

Ini orang ngga punya kosakata yang banyak apa dari tadi jawabnya singkat singkat terus.

"Yah aku masih pacar kamu dan kamu masih pacar aku"seru gua

Dan membuat Vita mengganga,oh asataga ini reaksi dia gitu doang...

"Lu Fikir gua  ini cewe apaan"seru Vita dan membuat gua mengerutkan dahi gua

"Kamu cewe aku"jawab gua asal.

Plakk

Satu tamparan mendarat tepat di pipi kiri gua.
Gua segera memegang pipi gua yang terasa perih.

"Segitu gampanya lu bilang gua cewe lu,setelah lu dengan gampangnya melepaskan gua gitu aja.apa lu ngga bisa berfikir Daf,seberapa sakitnya gua saat lu ninggalin gua tanpa kabar,dan lu dengan mudahnya  datang dan bilang kalo lu pacar gua...hiks hikss"seru Vita dan mulai menunduk dan menangis

Segera gua peluk dia berusaha menenangkannya.

"Lu jahat,lu jahat"gumamnya di sela sela tangisannya.

Iyah gua tau gua jahat tapi gua ngga bermaksud buat nyakitin lu Vita,gua ngga mau ninggalin lu gitu aja..

"Aku sayang kamu"seru gua.

Dan Vita segera menjauhkan dirinya dari pelukan gua.

"Sayang lu udah ngga gua butuhin lagi Daf"seru Vita yang menatap lurus ke depan

benarkah itu,apa dia sudah melupakan gua,apa ada yang sudah merebut hatinya dari gua

"Ka Dafa"seru seseorang yang baru datang yah siapa lagi kalo bukan Diva mungkin dia sudah nyari gua kemana mana liat aja tampangnya udah ngosngosan gitu dan bawa banyak belanjaan juga.

"Kaka aku kan cari kaka ke mana mana malah ada di sini sih"seru Diva dan gua tak mengubris perkataannya.

"Vita aku minta maaf "seru gua dan mendapat tatapan tajam dari Vita.

"Ngga ada maaf buat lu,dan mending sekarang lu urusin aja cewe baru lu"seru Vita dan beranjak pergi.

Gua masih berfikir sejenak dan kemudian gua sadar.

"Oh jadi itu alasannya"seru gua.

"Kaka kenapa sih"seru Diva yang sedari tadi pasti binggung.

"Yasudah kita pulang aja yah"seru gua.

"Oke"jawab Diva.

******

Vita pov

Gua berjalan dengan langkah yang cepat dengan meninggalkan Dafa dan pacar barunya itu..

"Segampang itu kah dia bilang gua pacar dia,gua berusaha melupakanya karena gua tau dia sudah memiliki cewe pengganti gua.apa maksudnya tadi?gua ngga sudi buat jadi selingkuhanya"gumam gua yang masih terus berjalan

Jujur gua sebenernya masih memiliki perasaan yang sama dengannya ingin rasanya gua juga mengungkapkan perassan gua di depannya tapi saat gua ingin melakukannya gua selalu teringat gadis itu iyah siapa lagi kalo bukan Diva itu.siapa dia?dia begitu dekat dengan Dafa setau gua Dafa tidak memiliki adik dia adalah anak tunggal dari keluarga itu.

Bisaka gua melupakanya disaat gua masih memiliki banyak cinta untuknya bisakah gua menahan air mata dan kesedihan gua di depannya,bisakah gua menyembunyikan perassan yang sangat besar itu du hadapanya.

Jika dia bukan milik gua biarkan gua membuang perassan cinta untuknya.

★★★★★

Huahhhhh gimana ceritanya nih....

Bagi vote nya yahh...
Maaf kalo banyak typo soalnya ceritanya belum gua baca ulang...

Gua tau cerita ini makin kesini makin ngga jelas banget maaf banget yah.........

maaf yah ceritanya jelek....

4 MEI 2016

Kisah KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang