Vita pov
"Vita lu kenapa nangis?"tanya seseorang yang gua yakin dia adalah Dafa.
Tanpa mempedulikannya gua tetep nagis dalam dunia gua sendiri.gua ngga tau gua harus jawab apa.
"Vita gimana keadaan Rio?"
Tanya ka LiaGua hanya menggeleng gelengkan kepala gua ngga tau keadaan ka Rio.
Gua masih terus menangis dan gua liat ka Lia juga ikut menangis.
Dan sepasang tangan merangkul gua dan meletakan kepala gua ke pundakanya,iyah dia Dafa.dia berusaha menenangkan gua.
Dan usaha yang ia lakukan itu membuat gua lebih tenang dari sebelumnya.
"Siapa keluarga pasien?"tanya dokter yang baru keluar dari ruangan itu.
"Saya dok"seru gua.
Dan dokter itu menyuruh gua ke ruangannya dan gua pun mengajak ka Lia karena dia juga bilang kalo dia calon istri ka Rio,mungkin itu alasan dia biar tau ke adaan ka Rio langsung dari dokter.
Sekarang gua dan ka Lia sudah berada di ruangan dokter itu.
"Sebelumnya apakah kalian sudah tau penyakit pasien?"tanya dokter
Dan gua menggelenh tapi lain hal dengan ka Lia ia mengangguk.
Ada apa ini kenapa gua yang adiknya tidak tau apa yang ka Rio derita begitupun mama dan ayah mereka juga tidak mengetahui penyakit apa yang di derita ka Rio.karena mereka menayakan penyebab ka Rio pinsan tadi saat gua telpon mereka untuk memberi tahukan kabar ka Rio saat itu.mungkin sekarang mereka sedang dalam perjalanan
"Kaka tau penyebab ka Rio pinsan?"tanya gua dengan nada datar.
Dan ka Lia hanya mengangguk.
"Dia di fonis kangker otak sekitar 2 bulan yang lalu"seru ka Lia.
Dan dia kini mulai menangis sedangkan gua masih berusaha berfikir kenapa ini bisa terjadi,semenjak awal gua bertemu ka Rio dia adalah orang yang baik,meskipun ia terlihat membenci gua tapi ia tetap perhatian.banyak hal yang gua tau tentang ka Rio,gimana masa kecilnya yang katanya kehilangan kasih sayang mama,semua itu gua tau dari mama.ka Rio adalah orang yang sangat cerdas meskipun sikapnya kadang konyol dan terkesan cuek.
"Kenapa ini terjadi kepada ka Rio?kenapa"seru gua histeris dan mulai menangis hebat
Tanpa gua sadari mama dan ayah juga sudah berada di ruangan dokter ini.mereka terlihat sangat terkejut entah apa yang mereka pikirkan saat ini yang pasti sekarang gua liat mama yang mulai lemas dan akhirnya iya pinsan.
—————
Sekarang gua berada di kamar rawat mama gua berusaha tegar.sedangkan Dafa,ka Lia dan ayah berada di kamar rawat ka Rio.
"Rio Rio.."seru mama yang baru sadar.
"Mah,ka Rio ada di kamarnya"seru gua
Sambil memegang tangan mama.
"Vita mama mau ke kamar Rio"serunya Dan melepas infus dan segera pergi ke kamar Ka Rio
"Mah.... mah...mah"seru gua sambil mengejar mama.
Karena jarak ruang rawat mama dan ka Rio cukup dekat jadi mama sekaranga sudah sampai di kamar ka Rio dan gua liat di sini hanya ada ka Lia yang menangis di samping Ka Rio dan Dafa yang berusaha menenangkan ka Lia.
"Ngapain kamu masih di sini"seru mama
Dan gua cuma bengong sambil memegangi mama karena gua tau kalo mama masih sangat lemas.
"Maaf tante saya harus tetap di sini Rio butuh saya"seru ka Lia.
"Rio ngga butuh kamu!PERGI DARI SINI"seru mama
"Mah biarin ka LIa disini ka Rio butuh ka Lia katena mereka saling mencintai mah"seru gua.
"Bener kata Vita tan,lupain kejadian yang lalu maafkan Ka lia"seru Dafa.
"Bagaimana saya bisa lupakan kenjadian itu dimana Rio terbaring lemas di rumah sakit dia selalu memanggil nama kamu Lia tapi kamu tak ada di sampingnya sampai ia sembuh dan kamu pergi entah kemana dan sekarang kamu muncul kembali dan membuat Rio terbaring lemas"seru mama dan mulai menangis di pelukan gua.
"Dulu disaat Rio terbaring tak berdaya saya pergi menjauh darinya karena saya tidak mau di salahkan atas kejadian itu,dan saya menyesal atas keputusan saya untuk menjauh dari nya.dan sekarang saya tidak mau mengulangi kesalahan saya lagi"seru Lia.
Dan sekarang gua liat ka Lia yang sudah menagis Di pelukan Dafa,anehnya entah kenapa gua tidak suka dengan perbuatan ka Lia apa yang sebenernya gua rasain.tapi ka Lia dan Dafa kan sepupuan gua ngga boleh cemburu dong,eh apaan sih kok Cemburu emangnya gua cemburu yah?.eh kok gua jadi bahas ini sih.. kembali ke topik.
"Mah maafin kesalahan ka lia"seru gua.
Dan mama melepaskan pelukan nya dari gua begitupun ka Lia dia juga melepaskan pelukanya dari Dafa dan entah kenapa gua ngerasa lega gitu ah apaan sih gua ini.
Dan sekarang gua liat mama dan ka Lia berpelukan .melihatnya gua merasa sangat bahagia mungkin ini salah satu cara membuat ka Rio memiliki semangat hidup lagi untuk melawan penyakitnya dan mungkinkah ka Rio menerima gua sebagai adiknya seperti mama menerima ka Lia sebagai pacar dari ka Rio.
Dafa menghampiri gua dan membawa gua ke luar ruangan ka Rio mungkin ia ingin gua memberi waktu untuk mama dan ka Lia mengenal lebih baik dan mencairkan es yang menjadi penghambat hubungan ka Rio dan Ka lia.
–––––––
Hay giaman nih ceritanya?
Jangan lupa vite yah!!.
Makasih atas vote kalian...
Makasih juga yang masih setia baca cerita yang gaje ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Ku
Fiksi RemajaGua hidup tanpa ke kekurangan ,tapi gua ngga pernah dapat kasih sayang keluarga,hanya dengan dia gua bisa merasakan kasih sayang -Dafa putra Ajiwijaya- Orang bilang gua ngga pernah dapat kasih sayang ayah,tapi nyatanya kasih sayang ayah itu sam...