bab 18.

2.2K 59 0
                                    


Autor pov

"Yaelah,gua males tau ngga "seru Sendi tiba tiba.

Sekarang Sendi dan Vita sudah ada di kantin.

"Kenapa sih lu Sen?"tanya Vita bingung°_°

"Tau ah"seru Sendi membalikan mukanya ala ala ngambek gitu.

"Eh,Vit lu apain cewe gua"seru seseorang yang baru dateng yah siapa lagi kalo bukan Adit.terus di belakangnya ada Dafa,Dimas,dan Ace.

"Cewe lu?sejak kapan?"tanya Vita ke sepupunya itu.

"Sejak kemarin"jawab Sendi enteng.

Mereka pun duduk di kursi depan Vita dan Sendi.

"Wah pj dong"seru Dimas dan Ace hampir bersamaan

"Oke oke silakan kalian pesen gua yang bayar"seru Adit.

"Oke kalian mau pesen apa biar gua yang pesenin"seru Dimas.

"Gua mau nasi goreng sama es jeruk"seru Sendi.

"Kalo gua samain kaya bebeb gua"seru Adit.

Ck,sejak kapan tokoh Adit jadi lebay.

Oke balik ke topik.

"Kalo gua air mineral aja deh"seru Ace.

"Yang bener lu masa air mineral doang,mumpung geratis nih cuy"seru Dimas

Dan Ace hanya tersenyum

"Dan kalian?"tanya Dimas ke Dafa dan Vita

"Gua ngga mau makan"jawab mereka bersamaan.

"Wih wih wih sepupu gua sama sahabat gua jadi kompak gini sih"seru Adit.

"Mereka jodoh kali beb"seru Sendi.

"Mungkin beb"jawab Dimas.

"Eh,lu kok yang jawab sih Dim.Sendi kan bebeb gua"seru Adit.

"Oh iya lupa"seru Dimas dan pergi membeli pesanan tadi.

"Lu kenapa vit?"tanya Dafa.

Dan Vita hanya menggeleng.

"Lu mikirin ka Rio yah"tanya Dafa lagi.

"Emang kenapa sama ka Rio?"tanya Sendi.

"Dia sakit"jawab Vita.

"Sakit apa?"tanya Adit.

"Ngga usah dibahas kali nanti Vita makin sedih"seru Ace.

"Gimana kalo pulang kita jenguk ka Rio"usul Sendi.

"Oke"jawab mereka serenpak tapi tidak dengan Vita.

"Gua ke kelas dulu yah"seru Vita dan pergi.

Mereka hanya melongo melihat tingkah Vita yang jadi pendiem.

"Gua mau susul dia"seru Dafa.

"Hibur di yah bro"seru Adit sambil menepuk pundak Dafa.

————

Di kursi pinggir lapangan basket Vita duduk sambil menutupi mukanya dengan kedua telapak tanganny.

"Vita lu kenapa?"tanya Dafa sambil duduk di samping Vita.

Vita hanya menggeleng gelengkan kepala.

"Ngga usah sesih dong kan kalo lu sedih gua juga sedih"seru Dafa sambil mengelus kepala Vita dan Vita menatap Dafa.

"Makasih kemarin lu anter gua pulang dn sampe bawa gua ke kamar segala"seru Vita.

"Sama sama"jawab Dafa sok manis

Vita mengerutkan dahi.

"Kenap?"tanya Dafa bingung karen ia melihat tingkah Vita.

"Lu lucu kalo ngoming kaya gitu"seru Vita.

"Masasih?"tanya Dafa.

"Iyh"jawab Vita

————

Vita pov

Sekarang gua udah berada di ruang inap ka Rio

"Ceper sembuh yah ka,gua ngga mau liat Vita murung terus di sekolah kalo kaka sakit"seru Sendi.

"Iyah,kalo kaka sakit kamu yang jaga Vita dulu"seru ka Rio.

Tumben banget ka Rio ngomong gitu apa emang dia udah ngga benci gua lagi kalia yah.

"Oke karena kita udah dari tadi di sini kita mending balik aja yuk"seru Adit.

Yang lain hanya mengerutkan dahi.gimana ngga pada bingung padahl mereka baru sampe 10 menit terus Ka Adit bilang gitu,sebenernya ada ap sih sama kaka sepupu gua ini yang sikp nya jadi aneh,dan tanpa gua tau ka Adit jadinan sama Sendi cepet banget perassn..

Setelah sekitr 30 menitan barulh mereka pulang dan di rungn ini cuma ada gua dan ka Rio.

Sumpah gua gugup entah kenapa ka Rio perhatin gua dari ujung rambut sampe ujung kaki.

"Vita kaka mau bicara sama kamu boleh?"tanya ka Rio.

"Boleh lah ka"jawab gua santai.

"Maafin kaka yah"seru ka Rio.

Entah kenapa gua merasa terharu dengan ucapan ka Rio.

"Kaka ngga perlu minta maaf gitu kaka ngga punya salah kok"seru gua.

Dan gua liat ka Rio tersenyum.

"Dulu kaka pengen banget punya adik perempuan tapi kaka kehilangan dia di saat di belum melihat dunia,sekarang allah memberi adik perempuan tapi kaka malah menghinanya.kaka ngga mau kehilangan adik untuk kedua kalinya.boleh kah kaka menjagmu,membimbingmu,menasihatimu,menyayangimu layaknya seorang kaka kepada adiknya"seru ka Rio

Gua binggung harus bilang apa jadi gu cuma mengangguk dan tersenyum.

"Kaka ngga tau berapa lama kaka akan menjagamu"seru ka Rio.

"Kaka akan selalu menjaga ku,dan kaka sebuh dong "seru gua mencair kan suasana

Dan ka Rio malah menrik gua ke pelukanya.

Pelukam yang sangan nyaman penuh dengan kasih sayang.

Hari ini gua sangat sedih tapi gua juga sangat senang.

Semua ini membuat gua menyadari arti kehidupan ngga mungkin kita selalu sedih dan ngga mungkin kita selalu bahagia.

Jangan pernah mengeluh tentang apa yang kita miliki melainkan bersyukur tentang apa yang kita miliki....

Kisah KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang