Prolog

176 30 8
                                    




Gadis itu terus memainkan sebuah benda yang ada di tangannya, matanya menatap keluar jendela namun pikirannya entah kemana. Seperti ada suatu masa lalu yang membebani pikirannya, dia selalu mengingat kejadian itu dimana untuk pertama kalinya dia merasa dilindungi.

6 tahun yang lalu

"Hei! Jangan main kayak  gitu,bahaya" teriaknya,brukk dia berlari kearahku "apa aku bilang,jangan main kayak gitu! Lihat sekarang kamu terluka kan?" dia memarahiku sambil membasuh sikutku dengan air yang dia bawa, aku hanya bisa menangis sesenggukan. Dia adalah anak laki laki satu tahun diatasku, tubuhnya kecil,berkulit putih dan sangat lucu. "Ma...maaf" ucapku sambil menangis "udah,jangan nangis terus" dia memopohku untuk duduk di bangku yang ada di taman itu "sebentar ya" dia pergi meninggalkanku. Aku meniup sikutku karena rasanya sangat perih."Ini buat kamu jangan nangis lagi ya" dia tersenyum manis "Kok diem aja? Kamu nggak mau es krim? Yadudah buat aku aja" ucapnya dan menjauhkan es krim itu dariku "Ih.. ya jangan dong kan kamu beli itu buat aku". kita memakan es krim itu bersama sambil bercerita dan tertawa. Es krim rasa coklat dan vanilla di bawah langit senja, es krim yang masih kuingat sampai saat ini. "Agra" dia menjulurkan tangannya di depanku "Dara" balasku sambil membalas juluran tangannya, mulutnya membentuk O dengan mengangguk "dara kamu mau kan jadi temanku?" "iya aku mau" aku langsung menjawabnya,dan kita pun tertawa ditemani langit yang mulai gelap.

He's My Little BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang