Hari ini aku akan merayakan 2 tahun hubunganku dengan Jimin oppa. Kami membuat list tentang hal hal yang akan kami lakukan seharian ini. Aku tidak sabar menunggunya. Kami berencana memakai pakaian couple. Seperti kebanyakan pasangan lain.
Tidak lama bel apartement ku berbunyi dan saat aku mengintip dari celah kecil ternyata itu Jimin oppa. Dia tersenyum sambil melambaikan tangannya. Namun saat aku membukakan pintu ada yang aneh dengannya. Wajahnya pucat dan bibirnya tidak sepink biasanya. Aku menggandeng tangannya. Dan.. dingin.
"Oppa.. apa kau sakit ?" Tanyaku saat memasuku lift. Dia tidak menjawab,hanya menggeleng dan tersenyum.
Aku mengajaknya ke sebuah tempat hiburan. Ini memang pertama kalinya kami kesini karena kesibukan jadwal Jimin yang tidak bisa ditunda.
Mula mula kami akan membeli permen kapas. Aku membelinya dua, satu untukku dan satu untuknya. Kami masih bergandengan tangan selama berkeliling. Dia terlihat nyaman namun wajahnya sedikit gelisah.
"Oppa.. kau benar benar tidak apa apa ?" Dia mengangguk.
Kamipun berjalan menuju roler coaster dan menaiki wahananya. Kami berfoto di photo box, lalu menaiki banyak wahana lainnya. Kami sangat bersenang senang hari ini.
Namun seharian ini aku tidak mendengar suaranya. Dia hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa apa. Senyumnya tidak terlihat seperti senyum bahagia melainkan ... seperti senyum yang dipaksakan.
Banyak orang yang memperhatikan kami dengan tatapan yang aneh. Aku tidak perduli karena aku merasa tidak ada yang aneh dan tidak ada yang perlu dipermasalahkan.
Hari sudah hampir malam dan kami berencana akan pulang. Tapi sebelumnya aku harus mengajaknya untuk melihat matahari tenggelam. Itu adalah hal yang paling indah menurutku.
Namun.. aku melihat temanku Yoonhee berjalan kearahku dengan tatapan bingung seperti orang orang tadi.
"y/n ssi.." panggil Yoonhee. Aku tersenyum dan menjawab panggilannya.
"Kau kesini dengan siapa ?" Tanyaku. "Sendiri."
"Kau tahu tidak kalau sedari tadi aku membuntutimu ? Dari awal masuk sampai sekarang. Sebenarnya kau berbicara dengan siapa seharian ini ?" Tanya Yoonhee yang jelas jelas membuatku bingung. Apa dia tidak lihat ada Jimin oppa disampingku.
"Jimin oppa..kekasihku."
"Jimin ? Maksudmu park Jimin ?"
"Tentu saja.. kau tidak li--- tunggu kemana dia ?" Aku tidak melihat wujudnya sekarang. Kemana dia.
"Tidak.kurasa kau sudah gila." Kata Yoonhee sambil menyentuh dahiku. "Kau harus dibawa kerumah sakit."
"Apa maksudmu!!" Bentakku.
"Kau tidak tahu ? Dua minggu yang lalu Jimin kecelakaan pesawat dan meninggal dunia." Jelas Yoonhee. Apa apaan dia, jelas jelas tadi Jimin bersamaku.
"Kau yang sudah gila. Jelas jelas Jimin sedari tadi bersamaku." Wajahku memanas. Air mataku perlahan mengalir.
"Sadarlah Kim y/n dia sudah tidak ada. Sejaj aku memperhatikanmu, kau berbicara sendiri, menghabiskan permen kapas mu sendiri. Dan tertawa sendiri..aku ingin menghampirimu tapi aku mengurungkan niatku. Coba lihatlah hasil fotomu dengannya tadi." Katanya. "Dan ini ada surat, maaf baru bisa mengantarnya sekarang."
Aku merogoh tasku mengambil hasil foto kami tadi.
"Tidak mungkin ....."
***
duh endnya gabanget wkwkwk
oiya btw baca juga ceritaku ada our baby sama fake chat yaa~~
KAMU SEDANG MEMBACA
RandomFiction BTS And You
FanfictionFanfic oneshot & ada beberapa cerita yang akan dibuat berchapter atau bahkan sequel