Chapter 45.

3.9K 500 91
                                    

LONG CHAPTER! YAY!!

________________________

Aku hanya dapat melihat warna hitam. Di pojokan ruang persediaan dimana tidak ada lampu. Hanya kegelapan. Kegelapan yang menggantung di udara, seperti selimut yang membungkusku saat musim panas. Aku sangat ingin menyingkirkan selimut ini, dan bernafas dengan segar, aku ingin keluar dari ruangan ini dan menemukan Harry. Tapi aku tidak bisa, karena aku sama sekali tidak tau dia dimana. Lebih baik aku menunggu disini dan percaya padanya daripada aku ketahuan dan semua rencana kami hancur.

Jadi aku berdiri, dan menunggu. Kelihatannya sudah berjam-jam semenjak aku mengambil senjata dari penjaga yang pingsan itu dan berlari ke ruangan sialan ini. Semenjak itu, aku telah berdiri di pojok belakang, di balik sapu-sapu dan kain pel dan plastik sampah seraya menunggu Harry di kegelapan ini.

Aku tidak yakin apakah Harry baik-baik saja, tetapi aku mendengar beberapa penjaga datang dan menyeretnya dari luar. Aku tidak yakin dia berada dimana sekarang. Aku tidak yakin siapa yang mengambilnya atau bagaimana dia akan kembali padaku. Aku tidak yakin bagaimana perasaanku terhadap fakta bahwa dia membunuh seseorang, tak peduli siapa, hanya beberapa waktu yang lalu.

Namun aku yakin bahwa aku mempercayainya. Jika dia berjanji kami akan berhasil kabur, aku berharap dia benar. Karena aku tidak pernah bertemu seseorang yang memiliki semangat, kepandaian dan ketabahan seperti Harry.

Bagaimanapun juga, aku masih cemas, dan keraguan mulai menyerang rasa optimisku. Setiap suara suara yang muncul membuatku terkejut, ditambah dengan kegugupan yang sudah aku rasakan. Tanganku lembab dan aku merasa mual. Tak peduli betapa keras aku mencoba mempercayai harapanku, aku masih merasa kacau. Setiap ada suara kecil aku beranggapan bahwa itu adalah kematian yang menunggu, dan setiap langkah kaki yang terdengar seperti sebuah lirikan hukuman yang membuat jantungku lompat dari dadaku. Jika seseorang mengecek ruangan ini, aku akan kembali ke sel setelah diberi hukuman oleh Ms. Hellman. Dan kami akan terjebak di tempat ini. Lori dan Kelsey akan kehilangan pekerjaan mereka. Itu semua adalah sebuah bencana.

Bayangan Harry sedang dicambuk atau dia gemetaran dibawah arus listrik yang kasar terus muncul di benak-ku, bersamaan dengan pertanyaan seperti, apakah dia baik-baik saja? Apakah dia aman? Dia sedang bersama siapa? Apa yang akan mereka lakukan padanya? Bagaiamana dia akan kembali kesini? Dan bagaimana jika dia tidak kembali?

Aku sangat berharap dia akan memasuki pintu itu agar kami bisa keluar dari sini dan pikiranku bisa tenang kembali. Aku menunggu dan menunggu, sudah terasa sangat lama, tetapi masih belum ada yang berubah. Ruangan kecil ini masih terisi oleh nafas cemasku.

Tapi, akhirnya, setelah beberapa jam kemudian, aku mendengar gagang pintu terputar. Aku menahan nafasku, berdoa kepada Tuhan semoga itu adalah Harry.

Pintu pun terbuka. Walaupun hanya sementara, tapi cukup untuk seseorang itu masuk ke dalam.

Aku hampir memanggil namanya, ingin menghembuskan nafas lega. Dia berada disini. Dia aman.

Tetapi aku menghentikan diriku sebelum itu terjadi. Karena seseorang ini, dilihat dari tubuhnya yang sekilas terlihat karena lampu merah redup, bukanlah Harry. Perutku terjatuh. Yang dapat aku ketahui adalah orang ini memiliki tubuh yang lebih besar, lebih berisi. Dan tidak ada tanda-tanda rambut keriting di atas kepalanya.

Aku menahan nafasku dan meringkuk ke dinding, memegangi senjata yang aku peluk dekat dadaku. Lelaki yang tak bernama ini melangkah masuk dan menutup pintu dibelakangnya. Oh, tidak. Oh, shit.

Jantungku berdetak sangat kencang, aku yakin dia bisa mendengarnya. Yang aku tau, pria ini adalah seorang pasien. Dia pasti berlari kesini untuk melarikan diri dari para penjaga, seperti yang aku lakukan. Aku tidak tau pasien ini berasal dari mana, dan tidak tau betapa berbahayanya.

Psychotic (Indonesia Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang