cops // lh&ch

610 61 6
                                    

story by fakuymuke.

Req by: @rosalindapantow

Enjoy your request! xx
Sorry for the typo(s)

Oh don't forget to vomments!

Dor..dor..

Dor dor dor

Suara tembakan itu terus bersautan dan menggema. Hingga beberapa kali tembakan itu terdengar. Sampai akhirnya setelah 6 kali tembakan, pintu dibuka.

"Good job, Rosalinda!" Suara tepuk tangan memenuhi ruangan itu. Seorang lelaki bertubuh tinggi memasuki ruangan.

"Thanks Luke. Kuharap skill menembakku meningkat," balas wanita bernama Rosalinda yang menjadi sumber suara tembakan tadi. Ia sedang latihan menembak.

"Yeah kau akan melebihi kemampuan Calum. Aku yakin," Luke mengambil alih revoler yang dipegang Rosalinda selagi wanita itu melepaskan sarung tangan dan kacamata menembaknya.

Rosalinda terkekeh,"Well ku rasa itu tak mungkin. Calum adalah penembak jitu paling handal yang ada di divisi kita. Tak mungkin aku mengalahkannya."

Mereka berdua berjalan keluar ruangan dan sudah disambut oleh Calum, lelaki yang dari tadi mereka bicarakan. Calum dengan setelan jas yang rapi terlihat begitu tampan. Berbeda dengan penampilannya yang biasa memakai kaos putih dan rompi serta celana panjang hitam yang dibagian pinggangnya selalu terselip sebuah pistol FN Belgium—khas seorang polisi.

"Wait, mau kemana kau Cal? Rapi sekali," goda Rosalinda sambil memperhatikan Calum dari atas sampai bawah.Calum tersenyum.

"Mengajak seseorang yang baru naik pangkat untuk makan malam," balas Calum. Rosalinda dan Luke saling bertatapan.

"Kau mau mengajak gadis polos disebelahku ini untuk makan malam? Serius Cal? Apa tidak ada gadis anggun lain yang bisa kau ajak dinner?" Luke terkekeh. Rosalinda mencubit lengan Luke.

"Kau pikir aku tidak bisa bersikap anggun? Aku bisa, oke?"

"Tapi kau tau, Rossy. Kau begitu gagah, tangguh, apalagi saat tugas terakhir kita beberapa hari lalu. Saat kau menangkap pelaku pembunuhan itu. Kau hampir mati dengan kenekatanmu itu, Ros," balas Luke.

"I'm a cops. That's my job. Tidak nekat, tidak akan berhasil. Aku pertaruhkan apapun untuk menangkap para pembuat onar itu," Rosalinda tersenyum.

"Baiklah kawan-kawan. Cukup mengobrolnya. Aku harus membawa tuan putri pulang agar dia bersiap-siap," Calum menginterupsi.

"Oh ayolah Cal. Bagaimana kalau kita ajak lelaki manis dengan pipi memerah disebelahku ini? Dia terlalu sibuk dengan peralatan medisnya sehingga tidak memiliki quality time dengan sahabatnya,"

"Well, petugas medis kita ini kelihatannya memang butuh refreshing. Jadi, come with us, Luke," Calum mengiyakan permintaan Rosalinda.

"Aku akan mengacaukan makan malam kalian," ucap Luke.

"Tidak ada penolakan, Luke. Ayo ikut," Rosalinda menarik lengan Luke dan Calum keluar dari ruangan itu.


Nyanyian berbahasa prancis mengalun lembut memenuhi seluruh restoran. Rosalinda tak dapat menghentikan senyumnya melihat dua orang lelaki dihadapannya yang begitu akrab becanda. Ini hal yang langka. Mengingat Rosalinda dan Calum yang sibuk dengan tugasnya dalam macam-macam kasus kejahatan, serta Luke yang sibuk kesana kemari menyelamatkan korban-korban kecelakaan, penembakan, dll.

"Ros..Rosalinda..!" Suara itu membuyarkan lamunan Rosalinda.

"Eh iya?"

"Siapa yang membelikanmu gaun merah itu? Kupikir kau hanya memiliki setumpuk kaos hitam dan celana jins serta sepatu boots," ucap Luke. Rosalinda melihat dirinya sendiri yang berbalut gaun merah yang begitu anggun.

one shots • 5sosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang