~Back~

287 5 2
                                    

Aku melihat sebuah desa kecil di atas gunung. Tempat apa ini? Rasanya tempat ini sangat familiar bagiku. Orang-orang disana memanggilnya Desa werewolf. Orang-orangnya sangat ramah. Aku tinggal di sini selama... 3 tahun

Setiap hari dari belakang pundak seorang perempuan aku dapat melihat sebuah ekor berwarna putih. Ekor itu sangat indah. Selalu melambai-lambai. Entah kenapa aku menyukainya. Aku selalu memegangnya dan mengelus-elusnya. Di kedua tangannya terdapat bekas luka bakar. Melihat penampilannya aku sadar jika dia seorang werewolf. Tapi siapa?

Anehnya. Aku yang tidak memiliki ekor diperbolehkan tinggal di desa werewolf ini.

Dan anehnya.. mengapa semua orang di kerajaan Silvandia menatap perempuan itu dengan tatapan benci?

Entah kenapa suatu hari aku dipisahkan dengan perempuan itu.

"Tenang saja. Kita pasti akan bertemu lagi. Ok? Lagian disana ada ayah mu" Kata perempuan itu menenangkan , aku mengangguk. Saat itu aku berumur 7 tahun. Dan akhirnya kehidupan ku di istana dimulai.

...

"datang saja saat bel pertama untuk bertemu partner kalian. Kalau sampai jam 9 pagi kalian belum bertemu partner kalian, kalian akan dapat hukuman" ucapan bu Castella membuyarkan lamunanku. Tunggu, aku melamun? Jadi yang tadi? Bulankah ini kejadian sebelum ke hutan? Jadi kami melompati waktu?

Aku menoleh ke arah Sai yang kemudian melihatku juga.

"Tadi ituu... nyatakan?" Tanyaku stengah berbisik

"Kenapa suara mu kecil? Ya. Apa mungkin itu yang dimaksud kemampuan khusus? Mungkin punyamu?" Jawab Sai yang juga berbisik

"Kau juga berbisik kan.! Bukan. Aku tidak melakukan apa-apa. Mungkin punyamu?" Jawabku

Sai merenung "Mungkin"

"Jadi yang tadi itu apa? Yang Alice itu kita tanya bu Castella yuk.!" Ajakku

"Selama kau yang bicara"

"Ap-..!"

"Alice yang dihutan belakang? Dia itu contoh homunculus" jawab bu Castella ketika aku dan Sai- maksudku 'aku' bertanya tentang Alice.

Aku terkejut "Ho-homunculus..!? Sehebat itukah!?"

"Setahu ibu pemiliknya telah tiada. Beberapa tahun terakhir dia tidak muncul lagi. Tapi sekarang... yang jelas hati-hati" ucap bu Castella

Aku merenung. Rasanya ada yang salah "Jadi bagaimana caranya mendapat kekuatan kalau pemiliknya telah tiada?"

"Entah. Hmm... matamu bagus. Jika kau mau kau bisa menjadikan Alice homunculusmu. Selama dia tak bertuan" ucapan sinis itu mengakhiri pembicaraan. Tunggu. Artinya kami masih bisa kesana?

Sai melihat kearahku "Jangan bilang kau mau menjadikannya homunculus mu?"

"Ugh...!"

"Ikut aku.!" Sai berjalan cepat dan menarik borgol ditanganku , "heii.. sakit..!"





Kami berhenti di sebuah perpustakaan. Wow. Penuh dengan buku.

"Kenapa kesini?" Tanyaku heran

"Tentu saja membaca"

"Bukan..! Maksudku kenapa tiba-tiba kesini?"

Sai menggaruk kepalanya "Ada yang ingin kupastikan tadi. Tapi sekarang lupa. Carilah buku yang mau kau baca. Mungkin aku akan ingat"

Tanpa sadar aku mulai mencari buku tentang homunculus.

Sai melihat buku-buku yang mulai kuambil satu persatu

My Beautiful KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang