~Alice~

178 3 0
                                    

~Mika P.O.V

"Alice!?"

Aku tak percaya melihat gadis dihadapanku itu. Dia adalah orang yang menyerangku dan Sai di gedung belakang sekolah.

"Darimana kau tahu namaku?" Tanyanya , aku baru tersadar 'oh ya! Saat itu kami kembali kemasa lalu dan menghindari pertemuan dengan Alice. Jadi kami tak pernah bertemu'

"Dan.. kenapa bau mu..." perkataannya menggantung.

"Bau?" Spontan aku mencium bau badanku, "aku sudah mandi. Emang kenapa?" , aneh. Sedari tadi para peri tadi juga mengungkit bau ku. Apa aku sebau itu?

"Ikut aku" Alice menarik tanganku agar aku mengikutinya. Kami berjalan semakin jauh kedalam hutan.

Aku baru saja tersadar... ini adalah hal yang gawat. Tanpa pikir panjang aku mengikutinya kedalam hutan dan mungkin saja kali ini aku akan dibantainya habis-habisan. Tapi rasanya ini sedikit berbeda dengan saat itu. Alice yang sekarang tampak senang.

Kami berhenti didepan sebuah air terjun yang tidak begitu tinggi. Sekitar 10 meter. Gadis itu menengok kekiri-kanan sebelum berkata, "teman-teman. Aku membawanyaaaa..".

Teman-teman? Membawanya? Siapa? Aku? Entah kenapa rasanya keringat mengucur dibadanku. Genggaman tangan Alice tidak dilepaskan. Sepertinya akan susah jika melarikan diri.

Seperti tadi muncul cahaya kunang-kunang kemudian berubah menjadi peri dalam jumlah banyak....

"Alice, ada apa? Siapa yang kau bawa itu? Kenapa baunya seperti..." kata salah satu peri

Kini Alice terlihat sangat senang sebelum berkata "Lihat siapa yang kubawa..! Dia adalah keturunan terakhir bangsa werewolf..!"

~

~>di tempat lain

Diadakan jamuan untuk menyambut kedatangan murid Immortal. Tapi beberapa diantara mereka terlihat sama sekali tidak menikmati jamuan itu.

Keito terus melihat kearah jam. Sudah 5 jam sejak partnernya menghilang.

Begitupun Yukiko, Killy, Amelia Kuro, Anastasia Shiro dan Sai. Mereka ber-6 berkumpul bersama seakan membuat suatu grup kecil mengenang-menghilangnya-Remilia-Mika. Tak ada percakapan diantara mereka.

"Apa raja Frederik sudah mengirim pasukan untuk mencari Mika?" Tanya Yukiko membuka pembicaraan

"Seharusnya sudah" jawab Keito

" 'seharusnya' ? Apa maksudnya itu? Jawaban pasti dong..!" Kini Yukiko emosi, ia maju hingga berada tepat dihadapan Keito. Sedari tadi Yukiko sangat marah mendengar ucapan Zhen dan raja Frederik tentang sahabatnya yang mengatakan bahwa 'Mika bukanlah orang yang dulu'. Ia sama sekali tidak mengerti maksud perkataan itu. Amnesia amnesia dan amnesia. Hanya itu alasan yang terus didapatnya ketika bertanya.

Yukiko mendorong badan Keito dengan tangannya "Kau partnernya kan? Seharusnya kau khawatir...! Aku akan pergi mencarinya" lanjut Yukiko kemudian pergi.

Keito hanya berpikir dalam diam. Emang Remilia Mika itu siapa? Dia hanya partner yang diganti tiap seminggu. Dan kebiasaan Mika yang suka cari masalah membuat Keito terbebani sebagai partner. Keito jadi ingat apa yang terjadi saat di Silvandia.

Shiro dan Kuro yang melihat itu seakan tahu perasaan kakaknya. Tapi mereka lebih memihak Yukiko. Karna bagaimanapun Mika , Shiro , dan Kuro pernah bertemu dan berteman saat mereka masih kecil. Sehingga Shiro dan Kuro pergi mengikuti jejak Yukiko.

Sai terdiam mencerna perkataan Yukiko. 'Aku mantan partnernya. Haruskah kucari dia?' Pikirnya. Rambut silver gadis itu memang sangat dibenci Sai dan Sai pernah berharap untuk menjauh dari gadis itu. Walau begitu, kemampuan Sai kembali kemasa lalu didapatnya bersama Mika.

Tak lama Sai pergi tanpa berkata-kata.

Yang tersisa hanyalah Killy dan Keito. Killy memang mengkhawatirkan teman sekamarnya itu. Tapi dari semuanya dia lebih memilih untuk tinggal bersama Keito.

"Kau tidak ikut mereka?" Tanya Keito ketika sadar Killy masih disitu

"Tidak"

"Kalo gitu aku pergi"

~

~>Mika P.O.V

Keturunan terakhir bangsa werewolf? Aku sama sekali tak mengerti. Aku bukanlah werewolf. Dan apa bangsa werewolf sudah punah? Kepalaku kini berisi banyak pertanyaan

"Memang baunya seperti werewolf. Tapi dia tak berekor" kata seorang peri ketika memerhatikan ku dari dekat , tak lama ia kaget sendiri "jangan-jangan.. dia ini.." lanjutnya menggantung . Semua yang mendengar itu seakan mengerti terkecuali diriku.

"Dia ini apa?" Lanjutku mulai emosi. Sedari tadi mereka asik sendiri dan aku hanya jadi bahan pembicaraan. Menonton bukanlah kebiasaanku apalagi ketika diriku sendiri bahan pembicaraannya.

"Alice.! Kenapa kau membawanya kesini!? Kau tau kan apa yang akan terjadi jika 'mereka' melihatnya?" Bentak seorang peri , peri yang lain terlihat setuju dengan perkataan itu

'Apaan sih..! Lagi-lagi mereka asik sendiri. Sepertinya ini akan jadi perbincangan yang lama'

"Aku tahu.! Tapi... tapi..."

"Tidak ada tapi-tapian. Cepat kembalikan dia sebelum ada masalah"

Kini Alice menunduk "Baiklah, aku akan mengembalikanny-"

"Tunggu dulu. Dari tadi kalian asik sendiri membicarakan tentangku. Emang kalian ibuku? Ngatur ini-itu-ini-itu. Apa sih maksud kalian aku keturunan terakhir bangsa werewolf?" Tanyaku ketika sadar arah pembicaraannya sedikit aneh.

Hening

Tak ada yang menjawab pertanyaan itu.

Kulihat matahari yang sudah mulai tenggelam.

"Akh..! Sepertinya aku harus pergi sekarang. Dahh" kata Alice kemudian berubah menjadi bulu

"Eh?" Aku terkejut. Sosok Alice kini menghilang.

"Kau tidak tahu? Dia itu homunculus" kata seorang peri yang menyadari reaksiku , 'aku tahu kok, tapi apa hubungannya dengan menghilang?' , pikirku

"Pemiliknya telah tiada. Alice masih ada sampai sekarang karena kekuatan dari hutan peri. Disore hari dia sudah harus menghilang" jelas salah seorang peri

Aku hanya memberikan 'ooh' yang panjang

"Kau pasti kenal dengan pemilik Alice, Agneta"

Tanpa sadar angin berhembus kencang. Pemandangan disekitarku mulai gelap. Hari sudah mulai malam. Para peri tadi semakin mengeluarkan cahaya mereka. Silau sekali....

Begitupun pandanganku yang entah kenapa mulai pudar.

Agneta?

~

~

Sekian chapter kali ini...
Chapter ini kayaknya pendek amat ya...? ( ̄▽ ̄)
Seterusnya akan terbit pada hari selasa,, kecuali jika ada info lebih lanjut (^o^)ノ
Ditunggu VoMentnya ya....!

My Beautiful KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang