~
Suara gaduh para peri terdengar bukan ketika Mika yang tiba-tiba roboh, tapi ketika kedatangan sosok seseorang yang begitu cepat ditengah mereka. Ia membopong Mika yang hampir jatuh
"Siapa dia!?"
"Kenapa manusia bisa disini!?"
"Apa kau mengikuti Alice!?"
"Apa kau teman Remilia Mika?"
Sosok itu hanya memegang kepala "Ya ya ya. Bisakah kalian sedikit tenang? Dasar peri jelek"
"A-apa?"
Kurasakan seseorang menepuk-nepuk pipiku, "bangun..! Hoi...!"
Aku membuka mata kemudian mengedipkannya berkali-kali berusaha memahami apa yang terjadi. Sai? Kini aku merasa konyol melihat Sai yang tengah menahan badanku yang hampir roboh.
Dengan segera aku berdiri tegap "apa yang terjadi? Kenapa kau disini?"
"Bukannya berterima kasih malah ngoceh. Kau tadi hampir jatuh"
Jatuh? Dapat kurasakan gemuruh dalam perutku itu, "ooh. Maaf. Sepertinya aku merasa lapar dan akhirnya.... jatuh? Begitulahh.."
"Apa boleh buat. Sudah 5 jam lebih kita menghilang. Dan hari sudah malam" kata Sai memerhatikan keadaan sekitar
"Bisakah kalian hentikan percakapan kalian? Dan kau yang disana. Kenapa ada disini?" Tunjuk seorang peri ke Sai , "Aku yakin sekali sebelumnya kau tidak ada disini tapi ditempat lain. Apa kau pengguna kemampuan khusus?" Lanjutnya
'Sebelumnya' ? Apa maksudnya?
Sai hanya terdiam. Ia tahu apa yang dimaksud peri itu tapi ia lebih memilih untuk diam. Hingga beberapa saat yang lalu Sai berada di istana. Namun ia menggunakan kemampuannya dan mengikuti Mika dari belakang dan sampailah ia disini.
"Sudahlah. Kalian laparkan? Mari masuk" kata seorang peri menengahi
"Apa kau gila!? Kau ingin mengajak mereka masuk?"
"Mereka tamu dan sudah terlanjur disini. Jadi apa boleh buat kan?"
"Tapi bagaimana jika mereka melihatnya?"
Suara gaduh para peri kembali terdengar. Huf... dari pada suara gaduh ini lebih tepat disebut suara lebah yang berdengung. Rasanya kepala ingin pecah.
"Suara ribut apa ini!?"
Mendengar suara yang bergema itu membuat para peri diam. Suasananya tegang. Aneh.
Dari balik air terjun keluar.... seorang elf yang cantik. Dilihat dari telinganya itu sudah pasti elf. Tapi dia hanya sendirian. Tingginya sama seperti manusia. Bahkan hampir sama denganku. Mungkin dia masih anak-anak?
"Perempuan berambut silver... jangan-jangan kau Remilia Mika" kata elf itu
"Emm.. ya"
"Beraninya kau disini!? Apa kau benar-benar ingin menghancurkan kami semua!?" Elf itu tiba-tiba marah sekali. Apa salahku? Ini aneh. Aku tak mengerti.
Ia mengacungkan telunjuknya kearah ku lalu bergantian ke Sai
Kemudian tanpa ba-bi-bu dia langsung mengusirku dan Sai. Mengusir dalam artian memindahkan lokasi kami yang tadinya didepan air terjun berganti menjadi pintu masuk hutan.
...setelah dari tempat yang penuh suara.. tempat ini terasa amat tenang. Tepatnya sepi.
"Bodoh. Kau benar-benar suka cari masalah ya?" kini Sai yang menceramahiku, rasanya deja vu. Yahh ... aku tahu ini akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Kingdom
FantasyIni adalah sebuah dunia bernama Disboard yang karena suatu alasan terbagi jadi 4 kerajaan besar. Yaitu, Harsweiddia di timur, Blackhorndia di barat, Wedsteindia di selatan, dan Silvandia di utara. Masing-masing kerajaan itu memiliki kemampuannya mas...