------------ Kendall POV -
Aku mendengar suara Justin dan Harry yang sedang berbicara di depan kelas. Harry mulai memasuki kelas terlebih dahulu. tetapi dia terdiam sejenak di ambang pintu kelas, matanya melihatku tajam. lalu pergi memutar tubuhnya untuk tidak jadi memasuki kelas. aku tau Harry pasti sedang marah denganku atas kejadian semalam. arghh.
Justin sepertinya terlihat ingin mengikuti Harry, tetapi sayangnya ada salah satu guru yang melihat dia dan menyuruhnya untuk masuk kedalam kelas. justin pun menuruti guru tersebut dan mulai memasuki kelas.
Dia tersenyum kecil kepadaku, aku hanya diam melihatnya tanpa berniat membalas senyumannya. lalu berjalan ke arah tempat dudukku, dia menarik bangku yang berada di sampingku namun saat dia mulai untuk duduk, akupun segera bangkit dari kursiku lalu berpindah tempat meninggalkan dia. wajahnya tampak kebingungan dan sedikit kecewa. biarkanlah. biar dia merasakan rasanya ditinggal pergi begitu saja. setidaknya lebih sakit yang aku rasakan saat tiba tiba diputuskan olehnya lalu ditinggal begitu saja. daripada hanya ditinggal berpindah tempat seperti ini.
Ahh aku masih tidak bisa berhenti memikirkan Harry!! aku sangat merasa bersalah kepadanya karna sudah menamparnya semalam. aku ingin meminta maaf semalam pada saat itu juga, tetapi dia langsung pergi meninggalkanku begitu saja. aku tau pasti dia sangat marah besar kepadaku. tetapi aku tidak salah kan? dia yang membuatku refleks menamparnya karna dia berusaha menciumku. tetapi aku harus meminta maaf lagi kepadanya. agar perasaan bersalah ini menghilang dari pikiranku.
Aku meminta izin kepada guruku Mr. Zack Efron yang sedang mengajar untuk pergi ke toilet. lalu dia mengizinkannya. akupun keluar dari ruang kelas lalu mulai mencari cari keberadaan Harry di sekitar gedung kampus. sebenarnya aku berbohong ingin ke toilet hehe sebenarnya aku ingin menemui Harry lalu meminta maaf kepadanya.
Aku sudah mencarinya ke sekitar gedung kampus tetapi aku belum juga bisa menemukannya. dimana dia? aku melihat di koridor sedang terdapat banyak mahasiswa. lebih baik aku bertanya kepada mereka saja. mereka pasti tau Harry.
" Permisi.. apa kalian meliat Harry? "
" Harry? Harry Styles? sepertinya tadi aku melihatnya di lapangan basket. dia sedang duduk di bangku penonton "
" Oh baiklah, terimakasih... "
Akupun langsung bergegas menuju lapangan basket, tempat Harry berada. mudah mudahan Harry masih disana.
Aku menajamkan mataku untuk mencari keberadaan Harry di bangku penonton. dan ah. I got it! ternyata dia masih disana. akupun menghampirinya. wajahnya terlihat sangat murung. dia mengacak rambut ikalnya yang panjang. dia nampak frustasi. ada apa lagi dengan dia? apa dia masih merasa kesal denganku?
Aku menepuk bahunya, dia menoleh kebelakang melihatku dengan menyernyitkan kedua alis matanya. dia sepertinya memang masih benar benar marah kepadaku.
" Mau ngapain kamu disini? " Tanyanya acuh
" Hm yang semalam.. "
" Apa? masih kurang puas buat namparnya? mau nampar lagi? nih tampar lagi sepuasnya. " Dia menunjukkan pipinya yang masih sedikit kemerahan kepadaku. apa aku keterlaluan menamparnya? sampai sampai pipinya masih memerah seperti itu. yatuhan pasti itu sangatlah sakit. aku jadi merasa tambah bersalah. bagaimana ini :(
" Ttidak. bukan itu. M-maaf kan aku.. sungguh aku benar benar tidak bermaksud untuk menamparmu " Ucapku tertunduk sedih. aku benar benar tidak kuat untuk menatap matanya.
" Terus maksudmu menamparku apa?! "
" Kau ingat saat itu kamu bertanya kepadaku bolehkan kamu menciumku. lalu kamu mendekat mencoba untuk menciumku, dan itu membuat tanganku refleks menamparmu "
" What?! Hahaha " dia tertawa " Jadi kamu kira pada saat itu aku ingin menciummu? yatuhan aku hanya bercanda bertanya soal menciummu itu. dan aku mendekat kepadamu karna hanya ingin menyadarkanmu dari lamunanmu. bukan ingin menciummu. Kamu salah paham. "
Ah ternyata dia tidak berniat untuk menciumku. aku sangat malu. mengapa aku bodoh sekali menilainya. tetapi tetap saja aku tidak salah. aku hanya refleks!!
" Yya.. aku minta maaf untuk kesalah pahaman itu.. "
" Pergi kencan bersamaku lalu baru aku akan memaafkanmu " Serunya sambil mengangkat sebelah alis matanya. " Bagaimana? "
Aku berfikir sejenak untuk menerima penawaran dia, aku harus secepatnya menghilangkan rasa bersalah ini. aku pun memutuskan untuk menerima ajakannya untuk berkencan.
" Baiklah "
Senyum tampak mengembang dari sudut bibirnya. dia tampaknya sangat senang karna aku menerima ajakannya. ada apa dengan dia? apa dia menyukai ku? ah ah tidak mungkin!
" Good! sekarang berikan aku no telepon mu. aku akan memberitahumu lokasi tempat kencan kita. tenang saja aku bukan seorang Fans gila. " Candanya lalu memberikan iPhonenya kepadaku. akupun mengetikkan no teleponku di Handphonenya lalu memberikkan Handphonenya kembali kepadanya
" Ok. sudah aku save. "
" Aku harus kembali kekelas sekarang. Mr Zack pasti mencariku karna aku hanya Izin untuk pergi ke toilet "
" Apa harus aku antar? "
" Tidak usah. aku bukan anak kecil lagi. bye "
Dia menganggukkan kepalanya lalu aku berjalan kembali kekelas
" See you tonight babyy!!! " Serunya dari kejauhan yang masih terdengar di telingaku. apa? dia memanggilku baby? dasar lelaki penggoda.
--- TBC ---
Don't forget to Vote and Comment
Thankyou !!!
- I -
KAMU SEDANG MEMBACA
Let The Game Begin
FanfictionSelena, seorang sahabat yang tidak rela jika sahabatnya, Kendall dipermainkan oleh seorang playboy brengsek yang bernama Justin. Menurut Selena, Justin adalah lelaki busuk yang suka memperlakukan wanita seperti mainan dan membuang mereka begitu saja...