-----------" Sepertinya aku.. "
" Kau kenapa? "
" Aku menyukaimu.. "
" What?! "
----------
- Selena POV -
Mulutku membungkam. diriku masih terpaku karna masih terlalu shock setelah mendengar Justin mengatakan bahwa dia menyukaiku. sejujurnya didalam hati kecilku terukir rasa senang saat mendengar bahwa dia menyukaiku. akan tetapi egoku berkata lain. ini adalah saat yang tepat untuk aku melancarkan rencanaku. yaitu mematahkan hatinya.
Hey Selena kamu harus ingat apa rencanamu mendekati Justin. ini adalah waktu yang tepat! kamu pasti bisa melakukannya. ya kamu harus bisa. aku menghela nafas panjangku memberanikan diri untuk melepaskan lenganku dari genggaman tangannya. matanya bertanya tanya saat aku melepas dengan kasar genggaman tangannya.
Plakkkk
" Maaf. tetapi aku tidak menyukaimu. aku menyukai lelaki lain. "
Sehabis menampar Justin aku langsung terburu buru pergi dari ruang kesehatan meninggalkannya sendiri. dia tidak sama sekali berusaha menejarku ataupun memanggilku. dia hanya memegangi pipinya yang barusaja aku tampar tadi.
Aku merundukkan kepalaku, berlari sekencang mungkin melewati koridor sekolah. tanpa sadar air mata mengalir dipipiku. aku menangis merutuki kebodohanku sendiri. seharusnya aku bahagia karna rencanaku untuk mematahkan hatinya berhasil dan berjalan lancar. tetapi mengapa malah justru hatiku sangat sakit? sungguh aku tidak bohong. hatiku perih seperti teriris pisau saat menamparnya tadi.
Sesampainya didepan kelas, aku menghapus air mataku agar tidak ada seorangpun yang menyadari bahwa aku habis menangis. aku berjalan kearah tempat dudukku melewati Harry dan Kendall yang sedang berbicara dengan sedikit menundukkan kepalaku.
" Hey Selena! " Sapa Harry. kuberanikan diri untuk menengok kearahnya.
" Mengapa kamu disini? bagaimana kondisi Justin? apa dia baik baik saja? " Tanyanya bingung
" Ohh tidak apa, iya dia baik baik saja. dia habis meminum obat, mungkin dia sedang tertidur " Jawabku tersenyum kecil. syukurlah harry tidak menyadari jika aku habis menangis. tetapi sepertinya kendall mengetahui itu karna dia terus menatap wajahku
" Oh baiklah. kalau begitu aku ingin melihatnya diruang perawatan. Ken, aku keruang perawatan dulu yaa " Pamitnya kepada Kendall dan dibalas anggukan kepala olehnya.
Kendall mulai kembali menatapku. Sepertinya Kendall mulai menyadari perbedaan di raut wajahku, sepertinya dia mulai penasaran dengan apa yang terjadi denganku " Kamu tidak apa apa kan? " Matanya menatapku dalam seperti mencari kejujuran didalamnya.
" Ya aku tidak apa apa, memangnya aku kenapa? apa ada yang salah dengan wajahku? apa ada kotoran?! " Jawabku santai dengan sedikit bercanda agar dia tidak curiga. tetapi kenyataannya jantungku berdegub kencang. sungguh aku gugup bukan kepalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let The Game Begin
FanfictionSelena, seorang sahabat yang tidak rela jika sahabatnya, Kendall dipermainkan oleh seorang playboy brengsek yang bernama Justin. Menurut Selena, Justin adalah lelaki busuk yang suka memperlakukan wanita seperti mainan dan membuang mereka begitu saja...