"Selamat Pagi Pak.""Selamat Pagi Pak."
Dan seterusnya...
Cowok berusia 20 tahunan ini hanya menjawabnya dengan senyuman manisnya, hingga memperlihatkan dekik di pipinya.Dia berjalan menuju ruang kepala sekolah.
Menghitung bahwa dia adalah guru baru, pengganti pak Edy yang sudah pensiun.
Tok Tok Tok
"Permisi pak, apakah saya boleh masuk."Suara ketukan dan ucapan hormat, yang bertujuan agar di perkenankan memasuki ruang kepala sekolah itu.
"Silahkan masuk."
Suara dari dalam ruangan tersebut, cowok itu pun langsung membuka pintu tersebut.
"Silahkan duduk, Fian."
Sosok yang dipanggil fian pun langsung duduk.
"Iyah, pak."
"Oh ya, kamu nanti mengajar di kelas XI Ipa 1-2-3. Sebagai Wali Kelas XI Ipa 1," ucapan kepala sekolah, pak Reno.
"Ya. Pak. Saya akan mengajar dengan baik," jawab Fian.
"Eh, ya, satu lagi kalau lagi berdua, manggilnya om aja, lah, kalo ada orang lain, baru kamu panggil saya pak."
"Iya, om," Fian hanya membalas dengan kata-kata itu, karna dia sedang tidak ingin berbicara.
"Ya sudah sekarang kamu, saya antar ke ruangan XI -Ipa 1 , sebagai guru jam pertamanya," jelas pak Reno.
"Iya, Om. Eh, tapi Om buku mata pelajaran ku nanti gimana?"
"Lah, nanti kamu waktu istirahat bisa ambil di perpustakaan. Sekarang kamu lanjutin aja bab terakhir pak Edy ato perkenalan sama anak kelas kamu."
"Okey, om."
Mereka berdua keluar dari ruangan itu, dan menuju kelas XI-Ipa 1 yang berada di lantai 2, dekat dengan ruang osis dan perpustakaan.
F I A N P O V
"Selamat pagi anak-anak," sapaan om Reno ketika masuk di ruang kelas yang nanti nya aku yang akan jadi wali kelasnya.
"Pagi pak," jawaban mereka serentak.
Aku melihat seluruh penjuru kelas, tapi ada 1 anak yang tidak menjawab sapaan om Reno.
Dasar cewek cem skarang, maen mulu kerjaan nya.
Aku membatin, gimana gak ngebatin coba'? Orang aku lihat dia nya pake earphone, dan geleng-geleng kepala gak jelas.Tanpa sadar ternyata om Reno sudah selesai bicara atas pensiun nya pak Edy & aku yang jadi guru penggantinya.
Sebegitunya yah, aku lihat tu cewek .. Aku musti sabar kayak nya ama tu cewek.
"Oke, saya tinggalkan dulu," kata terakhir yang di ucapkan om Reno, sebelum dia meninggalkan kelas ini.
"Baik anak-anak, sesi pembuka di pelajaran saya kali ini adalah perkenalan. Seperti yang dikatakan pak Reno, nama saya Diando Fian Pyaraha. Kalian bisa memanggil saya Fian, saya mohon kalian berdiri dari tempat duduk untuk mengenalkan diri masing-masing, dimulai dari pojok depan kanan"
"Nama saya Elya Putri...."
"....."
"....."Aku masih setia mendengarkan perkenalan anak-anak, dan saat giliran nya , cewek itu untuk memperkenalkan diri , dia tetap tidak menunjukkan tanda-tanda memperkenalkan diri, meskipun teman sebangkunya sudah mencolek dia berulang kali.
Aku pun langsung menghampiri tempat duduknya, dan ternyata dia tidur, duh, salah apa aku, hingga punya murid sejenis ini.
"Ekhmm", aku pun berdeham keras tpi gak ada respon, akhirnya aku bertanya namanya ke teman sebangkunya .
"ALENA," dia pun langsung menyergit kaget.
"Siapa lo? Pake manggil-manggil nama gue," berbicara dgn nada jutek nya.
Percuma kgk mempan tu suara nada juteknya.
"Kamu ikut saya sekarang," dengan tatapan menikam, dan seluruh kelas ini pun seperti membisu seketika.
###
Yang diatas itu , FianSekian cuap-cuap ...
02/06/2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher
Teen FictionGimana rasa nya lo, akhirnya jatuh ke guru yang lo benci plus somplak, plus dictator, dan sgalanya, ? Lah disinilah, petualangan Fian sang guru dan Alena sang murid terkenal akan kedinginannya tapi ternyata dia cerewet nauzubilah... Gue biasa aja...