JacFi

6.5K 234 4
                                    

"Hai, Alena, " sapa lelaki iti ditambah senyum manis nya.

▪▪▪

Tentu saja Alena kaget, lelaki itu ialah Daven.

'Untuk apa dia kesini? Modelkah?' tanya Alena dalam hati.

"Hey, jan bengong. Lo jadi bloon kalo gitu," kata Daven, menyadarkan Alena dari pikirannya. Seakan bisa membaca Alena, Daven berkata,"gue kesini model juga yeps, kagak mbuntutin lo. Eh tapi kita jodoh deh! Bisa ketemuan gini." Sambil mengedipkan mata ke Alena.

"Eneg gue lihat lo!!" Alena pun langsung meninggalkan Daven.

Sedangkan Daven cekikikan melihat Alena marah.

Dilain tempat, Fian masih bingung mencari Alena yang hilang tanpa kabar. Bagai lenyap ditelan bumi.

Dia telah diusir oleh keluarga Alena, saat menanyakan keberadaan Alena.

Dia seperti tidak memiliki semangat, roh dan tubuhnya bagai terpisah. Entah pikirannya kemana. Anak didiknya menjadi sasaran kegilaannya. Salah sedikit, Fian langsung mengomeli murid itu.

"Ngapain lo kayak gini? Kayak orang gembel kehilangan emak ya!" ejek Jack, sahabat Fian, yang sekarang berada di ruangan Fian.

"Gak usah mulai dah lo," kata Fian dengan nada dinginnya.

"Ush...ush...ush... Mana nih Fian yang biasanya pinter and cerdik? Lo taruh mana otak lo sekarang?" tanya Jack dengan nada polos tapi mengejek.

"Maksud lo apa?"

"Heh.. Anak pengusaha, dan pak Bos Fian. Uang anda kemana? Otak cerdik anda kemana juga Bapak Diando Fian Pyaraha terhormat?" tanya Jack sekali lagi, sambil menahan emosi karena kebodohan si sarap Fian.

"Ngomong gak usah terbelit-belit kayak kehidupan lo yang runyam!" kata Fian dengan nada sindiran yang tajam, si Jack pun terkekeh mendengar itu.

"Yang lebih terbelit itu lo, banyak uang otak gak digunain. Gak usah ngejudge gue, padahal lo yang lebih pantes dikasiani," sindiran halus tapi telak untuk Fian.

Fian pun mulai emosi, mukanya merah padam. #ditambahtanduklucuyah:v #maapPian,Teamenistakanmu.

"Weh, santai donk. Emosi mulu, pantes si Alen pergi," ucap Jack dengan santainya dan seperti bahagia saat Fian mulai emosi.

"Lo pergi dari ruangan gue!!"

"Dih, mau dikasih saran kagak mau."

"Lo enggak ngasih saran gue."

"Itu mah salah lo sendiri, pake emosi segala. Emang kalo gue ngasih saran lo mau ngasih gue apa?"

"Apapun yang lo mau, tapi saran lo harus bermutu," kata Fian dengan nada menahan emosinya lagi.

"Uang dan otak lo tuh inti pokok saran gue."

"Yang jelas goblok," Fian mulai geram.

"Mangkannya, lo tuh kebanyakan baca berkas segitu. Sampek otak kagak dipakai. Tuh lacak si Alena pake mata-mata lo kan bisa, dasar goblok!" sekarang giliran Jack yang geram akan kebodohan Fian. #dasarPian-,-

Fian menepuk jidatnya, 'kenapa gue gak mikir itu yah?'

"Kenapa baru sadar lo goblok?"

"Serah kata lo dah. pergi skarang, dari ruangan gue!"

"Gak tau berterima kasih banget yah lo. Jangan lupa janji lo,"

"Iye, tu gampang. Sekarang lo pergi dah," perintah Fian, dan itu membuat Jack menggerutu gegara Fian gak tau diri. Udah dibantu malah ngusir.

"Halo, saya butuh jasa anda sekarang!... "

###
Lohaa...
Maap Tea beneran ngaret banget, karna Tea udah kls 9. Ditambah sibuk sesibuknya, minggu kmaren mau post, tapi Tea ada kemah .. :(

And makasih, matur nuwun, hatur nuwun, thank you, obrigado, ghamsahamida, dan kawan kawannya yang mengartikan kata itu. Untuk para Readers(walau pun byk yg silent), para Votes makasihh😘, para yang masukin cerita ini ke daftar baca ato pun perpus.

Maap skali lagi kalo chap ini pendek tidak tertolong.

Makasih semangat kalian.

See u
Next chap. :*

TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang