Alena Tak masuk

6.4K 294 4
                                    

Setelah, hari dimana Alena dan Arleno ijin gak ikut mapel Fian, yang lebih tepatnya diijinin sama Bu. Dwi.

Malam ini Fian, dipanggil oleh kedua orang tuanya, yang katanya akan membicarakan hal yang penting.

Fian pun langsung menghampiri kedua orang tua nya ke ruang kerja ayah nya.

Dia langsung masuk keruangan itu, dan dilihatnya kedua orang tuanya berbicara hal yang penting. "Ada apa ayah sama bunda manggil Fian?" tanya Fian.

"Duduklah," perintah Ayahnya.

"Apa yang kamu lakukan ke Alena?" tanya bunda nya langsung, Fian yang mendengar itu langsung menatap bundanya, "maksud bunda?"

"Bunda tanya ke kamu. Apa yang kamu lakukan ke Alena? Hingga dia membatalkan pertunangan ini!" jelas bunda Fian, dengan sorot mata tajam tapi masih ada rasa kecewanya.

Fian merasa ini adalah sebuah bom meledak dalam hatinya, dia merasakan.

F I A N P O V

Merasakan, rasa yang amat sakit. seperti ada beribu jarum yang menusuk hatinya, lebih tepatnya itu jiwanya. apakah dia masih ada kesempatan untuk menjelaskan? Ini terlalu cepat, tidak sesuai dengan yang dibayangkannya, mengapa hal yang dijanjikan ialah selama 1 bulan, menjadi 1 hari? Dia ingin menjelaskan ini, tapi Alena selalu cepat menghindar.

Fian diam, merenungi hal yang dilakukannya. Membuat Alena kecewa, membuat Alena membenci dirinya. Ingin menjelaskan tapi Alena seakan menjauhinya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya bundanya sekali lagi, dia sadar akan diamnya.

"Fian, Alena pasti mempunyai alasan akan hal ini. Tidak mungkin dia membatalkan jika tidak ada hal yang sangat dikecewakan. Hanya kamu dan alena yang tau ini kenapa! Jelaskan dan jujurlah dalam hal ini," rangkaian kata yang panjang dari papanya, ditambah suara yang tajam dan dinginnya.

"Maaf," hanya kata itu yang keluar dari mulutku, aku tak tau harus bagaimana lagi. Aku kaget mengetahui bahwa dia benar-benar membatalkan ini.

"Apakah maaf mu akan mengembalikan Alena?" tanya bunda. Airmata nya akan menetes sebentar lagi, dan aku tak tahan jika bunda mengeluarkan air mata itu.

"Aku tau aku salah, maafkan aku. Ini semua salah ku, aku akan berusaha menjelaskan kepada alena," tuturku, lalu ku lanjutkan "aku berjanji, Alena akan kembali pada ku, bund, dan aku akan menghapus rasa sakitnya itu," aku sungguh sungguh dengan pernyataanku. Karena aku juga sakit, harus jauh dari orang yang baru kusadar bahwa aku benar benar mencintainya, rasa ini berbeda dengan rasa ku pada mantan ku terdahulu.

"Bunda pegang janjimu Fian," ucap bunda sambil menahan tangis, ayah sudah disampingnya, memeluk bunda dari samping.

Aku segera keluar dari ruangan ini, dan mencari Alena.

Fian.P : lena kamu dimana? Kita harus bicara.

Aku mengirim pesan ke Alena, tapi tidak di baca sama sekali. Dan sekarang aku mencoba menelponnya.

Tutt ... Tutt... Tutt...

Sial tidak diangkat.. Kamu kemana alena?

Huh.. Aku tidak mungkin kerumah nya, karna pasti itu akan menambah masalah.
Baiklah, besok mungkin disekolah aku akan bertemu Alena.

Aku pun menuju ke kamarku, dan beristirahat, mencoba merileks kan pikiran ku.

-keesokan hari

Aku, berangkat lebih cepat dari biasanya, berniat untuk menemui Alena.

Untung saja, jam segini, jalan masih lenggang pengendara.

"Pagi pak," sapa pak Wit, satpam tertua disini, saat aku baru memasuki gerbang sekolah

"Pagi, juga pak," balasku, ditambah dengan senyuman.

Aku memarkirkan mobil, di parkiran khusus guru.

langsung menuju ke ruangan ku, baru sampai ke ruangan , dimejaku, ada sebuah surat.

Aku penasaran. Ini surat apa. Akhirnya aku buka, dan ternyata ini surat ijin resmi, yang menyatakan Alena dan Arleno, tidak masuk sekolah tanpa ada batas waktunya. Ada apa dengan mereka berdua? Disini tidak ada keterangan nya.

Huftt.. Berarti aku tak akan bertemu dengan alena. Tapi aku masih tetap terus berusaha menghubungi Alena.

Percuma juga berarti kalau aku berangkat lebih cepat hari ini.. (?) argghhh.. Bisa gila bosan aku disini dan gila karena tak tau Alena dimana.

Tapi aku nanti akan mendatangi rumah Alena, aku tak peduli jika keluarganya mengusirku.

###
Maaf telat update, gegara gue ada masalah pribadi. Maaf juga gak ada feel.. Yang buat ini makin bosenin.

Terima kasih banyak buat votes dan readers nya...

See u
(25/06/2016)

TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang