Hari ini sesuai dengan perjanjiannya, Fian memakai jas hitam dan kemeja hitam, rambut disisir rapi ke belakang, dan segera menuju ke salah satu resto yang terkenal di kota ini.Dengan langkah tegas, dia memasuki resto itu. Dan karena hal itu saja, sudah membuat banyak kaum hawa meleleh.
"Dimana ruang atas nama Jo?" tanya Fian ke pada salah satu pelayan. Dan pelayan tersebut menjawab, lalu mengantarkan Fian ke ruang yang di maksudnya tadi.
Setelah, ada di depan ruangan. Fian segera masuk ruangan tersebut,
"Maaf, saya terlambat om dan tante," Fian mengedarkan pandangannya menatap ke tiga orang asing baginya, yang berada di satu ruangan bersama ke dua orang tuanya.
F I A N P O V
Oh , kenapa ada gadis ini? Dan sepertinya dia tidak sadar akan kedatangan ku.
Dia terlihat manis dan anggun, jika memakai dress hitam itu, dres yang sedikit diberi aksen bunga di bagian pinggangnya.
Dan melihat dia, kenapa jantungku berdebar keras? Dia mengubah pandangan ku, dia slalu membuat ku melihatnya saat pertama kali bertemu.
Dan, sepertinya perjanjian kali ini akan menguntung kan ku.
Dan yah, skarang dia melihatku tapi hanya sesaat, dan mulutnya seolah berbicara oh, tapi tak bersuara.
Dan beberapa detik kemudian..
"Lah? BAPAK!!" kata nya dengan nada kaget, tak percaya, dan jari telunjuknya menunjukku.
Satu kata untuk mendeskripsikannya, yaitu lucu.
Akupun, disaat itu, hanya menanggapi dengan santai.
"Lho? Kalian sudah kenal?", tanya tante yang nama aku tau dari mama itu Ririn.
"Iya tante, saya sudah kenal Alena."
"Brarti bagus kalo gitu, gak pake perkenalan lagi. Kamu mau kan?", tanya mama ku sendiri sekarang.
"Maksudnya mau apa ya?", tanya alena bingung.
Lho, brarti dia gak tau maksudnya dateng ke sini? Dasar ceroboh..
"Mau dijodohkan sayang," ucap papa nya Alena.
"Hah? Alen gak mau, pa! Alen masih sekolah udah maen jodoh aja," tolak dia mentah-mentah, akupun hanya serius melihat ini.
"Gak ada bantahan ya, kamu cuma perkenalan dulu kalo cocok ya.. Lamaran, kalo gak ya udah," jelas papanya lagi.
Alena pun kayak nya sedang memikirkan ini.
"Ya udah, percobaan dulu ." kata Alena tegas.
Alhamdulillah, jadi dah pdkt sama Alena, aku kira alena bakal nolak.
O T H E R P O V
Disisi lain, alena mengoceh tak jelas , dan berbatin dalam hati.
'Kenapa ada guru somplak disini, pake acara jodoh-jodohan segala, nyesel gue kejebak bujuk rayunya mama yang janji bakal ajak shopping dan jelajah makan.'Alena tak bisa berkata lagi, setelah berkata menyetujui acara perjodohan ini, dengan landasan percobaan. Dia takut setelah papanya mengeluarkan aura dingin saat bicara tentang perjodohan ini.
Yang lain seperti Mama & Papa Alena, Orang Tua Fian , dan Fian hanya berbicara tentang bisnis dan fasion. Alena sendiri hanya memakan makanan sajian tanpa nafsu.
"Om, bolehkan saya mengajak Alena kluar duluan. Nanti saya yang mengantar Alena pulang," kata Fian. Alena yang mendengar itu langsung medongakan kepalanya, dan menatap tajam guru somplak nya.
"Boleh, tapi jangan malem-malem pulanginnya," kata Papa Alena menyetujui.
Fian pun langsung menggandeng Alena, tanpa menunggu persetujuan Alena. Sedangkan kedua orangtua 2 manusia itu hanya senyum-senyum melihatnya.
Setelah kluar dari ruangan..
"Ngapain lo pegang-pegang gue. Gue bukan nenek-nenek yang mau nyebrang." kata Alena, sambil melepaskan tangannya.
Tapi Fian malah menariknya menuju parkiran tanpa mendengarkan ocehan Alena.
"Masuk." kata Fian. Saat sampai didepan pintu mobil nya.
"Ogah." jawab Alena menantang.
"Gak masuk, siap-siap jadi tontonan orang disini," ancam Fian
"Siapa takut?"
Fian pun memajukan badannya, mendekati Alena, Alena pun maju.
'Ietdah, kayak di ruangannya dulu. Aha.. Gue punya ide,' batin Alena.
Alena pun hanya menatap Fian dan mundur hingga dia terjepit antara mobil dan Fian.
Fian yang memajukan kepalanya ke alena, Dan tinggal 2 cm lagi..
"AWWW..." jerit Fian. Saat kakinya di injak dengan high heels alena.
Alena yang mempunyai cela untuk kabur, pun dia gunakan untuk kabur.
Dan segera menaiki taksi, tanpa memperdulikan teriakan & kejaran pincang Fian.
###
(07/06/2016)
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher
Fiksi RemajaGimana rasa nya lo, akhirnya jatuh ke guru yang lo benci plus somplak, plus dictator, dan sgalanya, ? Lah disinilah, petualangan Fian sang guru dan Alena sang murid terkenal akan kedinginannya tapi ternyata dia cerewet nauzubilah... Gue biasa aja...