Welcome Korea

6.4K 273 5
                                    


"Bang, gue capek..", ucap alena sambil menyenderkan kepalanya dipundak arleno.

"Apa? Lo panggil gue apa tadi?", tanya arleno kaget, tapi pandangannya masih tertuju ke majalah bisnis yang disediakan pesawat yang membawa mereka ke tujuannya.

"Gue panggil lo, bang. Emang kenapa?", tanya alena balik dengan tampang polosnya.

"Tumben lo panggil gue bang?"

"Emang gue gak boleh manggil gitu? Ya odah kalo gitu", alena pun tidak menyenderkan kepalanya lagi di pundak arleno, dia ngambek. Tapi sebelum itu arleno sudah menahan alena untuk tetap menaruh kepalanya di pundak arleno. Lalu arleno, menaruh kembali majalahnya, lalu mengelus pelan kepala alena dengan sayang. "Jangan ngambek donk, lu mah ngambekan", kata arleno.

"Bodo", balas alena dengan sewot.

"Udah ah, ngambeknya. Adek gue yang satu ini kenapa? Lo capek kenapa?", tanya arleno dengan sayang, dan kembali ke topik percakapan nya dengan alena tadi.

"Hmm.. Gue capek, semenjak ada acara perjodohan aselole itu. Gue jadi banyak masalah",

"Kan perjodohannya udah dibatalin", jawab arleno dengan sabar.

"Tapi, guru somplak tu masih ngehubungi gue, dia masih ngejar-ngejar gue, bang", jelas alena dengan manja, sambil merangkul lengan arleno.

"Ya udah, sekarang lo disini yang happy, gk usah mikirin masalah di indonesia. Kita buat ajah ini liburan sementara buat nenangin pikiran lo, lo juga gak bakal dikejar ma si pian piaraan tu kesini", jelas arleno..

"Piaraan? Hahahah... Peliharaan kali!?", perbaikan kata dari alena sambil tertawa.

"Lah, kalo lo ketawa gini kan malah cantik, mangkannya lo harus gini terus jangan manyun mulu ya".. Candaan arleno sambil mencubit hidung alena.

"Aish.. Sakit, bego", ujar alena sambil mengelus hidung nya yang sudah memerah gegara arleno.

Setelah, bercengkrama ria, kedua manusia itu pun terlelap, dengan posisi yang saling memeluk satu sama lain.

Setelah menempuh waktu sekitar 6 jam, mereka akhirnya sampai di incheon airport.

"Huh.. Welcome korea", kata alena, sambil menarik arleno, agar segera keluar dari airport ini.

"Sabaran napa al", kata arleno, karna dia dari tadi ditarik oleh alena.

"Lo lelet amat sih, cepetan.. Gue mau jalan-jalan", omel alena.

"Heh, jalan-jalan? Gila lo! Kita baru sampai dan lo minta jalan-jalan ... Ogah, gue gak mau", tolak arleno.

Alena pun menghentikan jalannya, dan menatap arleno, "yah, ayolah.. Jalan-jalan ya. Ya ya", bujuk alena.

"Ogah"

"Kok lo gitu sih, gue lapor ke papa aja", ancaman alena. Arleno yang mendengar itu pun langsung, menghentikan tindakan alena yang akan menelpon papanya, "ets, lo.. Argh... Yayaya, lo jalan-jalan. Tapi .."

"Tapi apa?", tanya alena dengan mata yang berbingar-bingar.

"Lo janji dulu gak bakal marah ato nolak", kata arleno.

"Iya, gue janji, cepetan apaan",

"Tapi, jalan-jalannya nanti malem ya.. ", bujuk arleno, dengan memasang puppy eyes nya.

Alena pun tampak berpikir-pikir, dan sepertinya gak ada salahnya, buat jalan malem aja..

"Okey, nanti malem!!", keputusan alena dengan riang seperti anak - anak yang baru saja di beri permen.

"Ya, udah sekarang ke apartemen kita yang dulu, lo inget kan?", tanya arleno.

"Hmm.. Inget, wowow.. Gue mau ketemu hye na. Hye na i'm comingggg", alena kembali menarik arleno, kesalah satu taxi yang ada setelah mengingat salah satu sahabat nya yang ada di korea... Arleno yang melihat kelakuan alena, yang sangat sangat jarang sekali dilakukannya sekarang, yaitu pancaran keceriaan nya. Dia hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat itu.

###
Yey, maap telat lagi.

Makasih yang udah read and vote, meskipun agak sedih karna gak ada yang comments.

Tapi gak papalah, tea gak maksa kok.

Semoga, ada feelnya, karna di chap ini alena berubah jadi ceria persis anak-anak.

Dan pastinya, kenapa mereka ada di korea? Dan kenapa udh punya apart. Ya? Kita bakal tau jawabannya di chap. Selanjutnya.. Jadi,

See u
(27/06/2016)

TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang