1 step again

6.8K 258 12
                                    

Alena memasuki ruangan yang serasa sepi, walau banyak orang di ruangan ini. Alena duduk di barisan ke 3 dari depan sesuai dengan nomor undangannya. Dia melihat ke arah Arleno, dia tersenyum ke arah Arleno. Alena melihat Arleno yang serius menjawab pertanyaan yang diberi oleh pembawa acara yang bertugas untuk memberi pertanyaan untuk para peserta, dan peserta harus saling berebut gilir untuk menjawab soal-soal tersebut. Pertandingan antar negara asia ini sangat sengit. Tetapi Arleno mencoba santai untuk menjawab, baginya santai namun mematikan.

Alena melihat itu pun merasa gelisah sendiri, meski ini bukan yang pertama baginya.

prok.. prok.. prok..

Tepuk tangan yang meriah dari para penonton disini. "Congratulations to Mr. Arleno. Indonesia country representative." Seru pembawa acara olimpiade matematika se-asia.

Arleno meraih keberhasilannya yang selama ini di target dia.
"Chukkae my big brother," kata alena sambil memeluk arleno. "Ini buat lu yah medalinya," jawab Arleno.

" Dih.. kan semua medali lu, itu punya gue. Nanti deh gue bikin bingkai lagi."

yaps.. seluruh medali arleno itu disimpan oleh alena, dan alena selalu membuat bingkai yang berbeda untuk setiap medali maupun piala perlombaan yang dimenangkan arleno. lalu setelah itu alena taruh ditempat yang sudah di sediakan khusus dalam kamarnya.

"Pulang yuk.. lu enggak capek apa? Setelah pemotretan langsung ke sini?"

"Capek sih, tapi kan lu udah menang jadi enggak capek lagi. kita jalan jalan yah.." ajak Alena

"Enggak ah, pulang aja." tolak Arleno

"Gak mau." Alena pun mengeluarkan senjata mautnya yaitu pura-pura ngambek ke Arleno. melihat itu Arleno pun menyerah. "Okey jalan- jalan."

"Eh, foto dulu sini. orang cakep yang habis menang musti foto ma bidadari cem Alen! "

'mulai deh pede ni anak.' ujar Arleno dalam hati.

"Gue iyain aja dah."

dilain tempat.

"Hmm... Iya."

"..."

"Iya, tunggu sampai saya berada disana."

Tiittt..

Telpon pun berakhir. Dan sekarang Fian menginjakkan kakinya di negeri ginseng.

Fian menumpangi mobil pribadinya yang dia taruh di salah satu perusahaan cabangnya disini.

Dia menuju tempat yang diberi tahukan oleh mata-matanya. Dia tidak sabar untuk bertemu dengan gadisnya. Eh.. #ngawurlupian..kanalenbukantunanganlulagi.. €dih..pokoknyaalenteteptunanganUe (maafkankeributanMerekaberduayangsyarap)

Fian pun sampai pada sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Korea Selatan. Fian dengan cepat masuk kedalamnya.
"Dia berada dalam toko aksesoris di lantai dua, tuan."

"Hm.. Baiklah."

###
Lohaaa kawan..
Maaf ini lelet.. Udh lelet pendek uga ...

Maaf sekali lagi. Aku sibuk sama jadwal tugas,les, pelatihan dan syemua yang berkaitan dengan ujian ... Huhuhu

Doain tea bisa .

Ohhh yahhh... Thanksss a lot, guys.. 20ribu readerss... Andd makasihhhh yang lebih untuk yang mau vote dan masukin cerita abal ku ke perpus ato daftarbacaannya...

Ku bahagiaa... Eh.. Kurang komennya guys..

Membaca, vote, masukin di daftar.. Itu adalah penyemangatku buat nyempatin nyicil 1 chap di work ku..

Gomawo-yo.. Ghamsahamnida.. Matursuwun..
HaturNuwun..
And kawan kawannya

Note: bagi yang beneran gak suka sama alur ceritaku.. Itu ndak papa.. Aku gak maksa kalian kan. Dan dimohon untuk menghargai karya orang lain. Ndak usah ngejek karya orang lain.

07-10-2016

Love u

TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang