Prolog

22K 913 4
                                    

Ku nikmati pemandangan di depanku, hamparan padi yang mulai menguning dan bergoyang mengikuti arah angin serta awan biru yang sangat indah, aku mulai meminum wedang jahe buatan Bunda dan menikmati liburanku di kampung halaman bunda yaitu Solo.

"Mba Alya nanti malam jadi keliling kota Solo?"tanya Riyanti anak dari om Frans adik Bunda ku.

"Iya de ".Jawabku lembut.

"Ko kamu ngeliatin mba begitu de?". Tanyaku lagi karena melihat sedari tadi Riyanti memperhatikan aku.

"Ngga mba, Riyan cuma kagum aja sama mba Alya padahal mba Alya tinggal di Jakarta yang kata orang kehidupannya sangat bebas tapi mba Alya beda, Mba Alya tetap cantik dengan balutan gamis dan jilbab yang lebar menutup dada, aku juga mau menjadi seperti mba Alya". Ucapnya.

"Huuuss gak boleh jadi kaya mba, kamu harus bisa jadi lebih baik lagi dari pada mba". Ucapku

"Dulu mba gak seperti ini de' mba nakal dan selalu membangkang Bunda dan Ayah sampai Ayahnya mba meninggal mba masih tetap menjadi anak yang nakal dan tidak penurut, lalu hidayah itu datang jadilah mba seperti saat ini". Ucapku lirih sembari membayangkan kejadian lalu saat kepergian Ayah untuk selamanya.

"Kamu mau mba ceritakan?". Tanyaku kepada Riyanti.

"Iya mba, Riyan mau banget". Ucapnya dengan semangat.


____________
24 April 2016

Alhamdulillah bisa nulis lagi cerita yang ke dua, dan Alhamdulillah pembaca cerita pertamaku juga banyak..

Terimakasih untuk kalian semua yang sudah membaca , memvote dan coment karya pertama ku,

Semoga kalian tidak pernah bosan dengan coretan-coretan ku..

Jazakumullah khoir :)

Bismillah, Be MyselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang