Hari ini adalah hari pertamaku menjadi mahasiswa setelah melakukan ospek 3 hari, ku kenakan celana Levis ketatku dan kemeja longgarku lalu jilbab segiempatku yang aku kenakan lalu menyampirkannya ke bahuku. Ku ambil ransel lusuh ku yang berwarna hitam.
Aku memang memakai jilbab itu pun karena disuruh oleh bunda dan Ayah kata mereka jilbab itu wajib untuk semua wanita yang sudah baligh, jadi aku tetap mengenakannya walaupun dengan berat hati.
"Hey Bund dan Ayah". Ucapku sembaru mencium pipi kanan kiri ayah dan Bunda yang sudah siap untuk sarapan di meja makan.
"Biasakan salam Al". Ucap ayah tanpa memandangku.
"Astaghfirullah Al kenapa pakaianmu seperti ini?". Tanya Bunda kaget, yapz bunda adalah wanita yang lembut dengan balutan busana yang syar'i tapi aku tidak menyukai dandanan seperti Bunda karena bila aku berpakaian seperti itu pasti akan membuatku terlihat lebih tua.
"Please deh Bun, ya kali Alya pake baju kaya bunda bisa dikata kaya ibu-ibu". Ucapku santai, kudengar bunda istighfar mendengar ucapan aku barusan.
"Yaudahlah Al berangkat dulu, bye.. ". Ucapku
"Waalalikumsalam". Sindir ayah
"Lupa yah, Assalamualaikum". Ucapku lagi.
Segera ku gas mobil ku dengan kecepatan tinggi, aku senang mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi karena dapat membuatku lebih tenang. Sesampainya aku di kampus aku memakirkan mobilku dan berjalan ke ruang kelasku.
"Eh sayangnya aku udah datang". Ucap Rafael sembari merangkulku.
"Iya ni kan mau ketemu kamu yank". Ucapku manja
Ketika aku melewati koridor kampus semua mata memandangku, mungkin karena aku sedang dirangkul oleh cowo ganteng di kampus, aku baru saja jadian dengan Rafael kemarin, dia adalah senior ku saat OSPEK dia selalu memperhatikanku, hingga akhirnya aku pun menerimanya, yaah lumayanlah dia kan ganteng dan kaya hehe tapi dia beragama kristen berbeda denganku.
"Yaudah kamu belajar yang pinter ya sayang, miss you". Ucap sembari mengacak-acak jilbabku dan meninggalkanku.
Tatapan di kelasku pun tak jauh beda dari mereka yang berada di koridor kampus , tapi biarkan saja orang berkata apa ini kan hidupku , be myself hehe
"Heyyy.. Lu pagi-pagi udah senyam senyum sendiri aja lu". Ucap Dara yang mengagetkanku
"Iya tadi Rafael romantis banget sama gue". Ucapku sembari senyum.
"Ciyeee yang lagi falling in love". Ucap Grace
Dara dan Grace adalah sahabatku walaupun kami bertiga berbeda, Grace beragama kriten dan Dara beragama Budha walaupun begitu kami saling menghargai agama kami masing-masing.
"Eh lu tau kaga Al?". Tanya Dara
"Kenapa?". Tanyaku balik
"Lu jadi gosip terhot tau di kampus". Ucap Dara
"Wiihhh keren ya gue hehee". Ucapku lagi membanggakan diri
"Ya tuhan.. Ni orang stres kali ya Dar". Ucap Grace.
"Lahh ko lu malah ngatain gue stres si". Ucapku
"Yaiyalah Grace bilang lu stres, memang lu tau apa yang di gosipkan mereka?". Tanya Dara lagi dan aku hanya menggelengkan kepalaku tanda tidak tau, dan kulihat Grace juga Dara menghembuskan nafas karena jawabanku.
"Gini ya Alya sayang.. Lu tuh di gosipin sama anak kampus katanya lu tuh cewe berjilbab yang gak beradab trus gak tau malu bermesraan sama cowo di depan umum apalagi cowo itu Rafael yang beda sama lu". Penjelasan Dara barusan benar-benar membuat darah dikepalaku mendidih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah, Be Myself
Spiritual(Selesai) Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, terserah orang mau bilang apa yang penting aku tetaplah aku, aku tetap di jalur yang benar dan tidak melanggar aturan, tapi itu dulu sebelum aku menjadi seperti sekarang ini.. Inilah kisahku.