"siapa Ana?" tanyanya yang membuat aku tersenyum, karena Ana sama sekali belum aku kenalkan kepada Dara.
"Nanti deh aku kenalin ke kamu ya". Ucapku.
"Ko ngeliatin akunya begitu si Dar?". Tanyaku lagi karena tatapan Dara benar-benar aneh saat melihat ku.
"Aku kamu? Sejak kapan lu ngomong pake aku kamu? Lu sakit ya Al? Apa kepala lu kebentur?". Tanyanya lagi.
"Apaan si kamu, huuuu... Gini ya Dara sayang... Aku baru sadar aja sekarang ternyata selama ini itu aku tidak menghargai diriku sendiri".
"Maksudnya?". Tanya Dara.
"Maksudnya.. Aku kan seorang muslimah tapi aku tidak mengharagai diriku sebagai muslimah, contoh simple nya aku bersikap kasar kepada orang lain, lalu aku bermesra-mesraan kepada lawan jenis yang bukan mahrom ku".
"Mahrom apaan dah Dar?".
"Mahrom itu adalah semua orang yang haram untuk dinikahi selamanya karena sebab keturunan, persusuan dan pernikahan dalam syariat Islam". Jelasku
"Owh... Jadi aku dan Remon bukan mahrom ya?". Tanyanya
"Iyaaa.. Mangkanya segeralah menikah, biar jadi halal hehehehe".
"Yeee si Alya huuu".
"Wait wait wait". Ucapku
"Kenapa lagi si Al?". Tanya Dara
"Ko kamu jadi ngomongnya Aku kamu juga si? Kesambet? Hehehe". Ledekku kepada Dara, karena sedari tadi dia juga menggunakan aku kamu bukan lu gue.
"Iya ni kaya nya kesambet jin Alya hehehe". Ucapnya lalu kami tertawa bersama, sungguh aku bersyukur karena sudah berbaikan dengan Dara, dia adalah salah satu sahabat terbaikku sama seperti Ana.
__________________
"Kamu mau langsung pulang Al? Gak mau ikut nongkrong dulu". Ajak Dara
"Maaf Dar, aku mau ikut LDK di kampus". Ucapku
"LDK apaan Al?". Tanya Remon yang sudah ada di dalam kelas ku.
"Lu apa kabar? Kemana aja lu maen kabur aja pas dirumah Dara, baperan lu". Ucap Remon.
"Yaa mungkin memang baper aku nya kali ya Mon hehe". Ucapku
"Ntu ngomong ngapa pake aku kamu si? Trus lu belom jawab LDK apaan?" tanya Remon lagi.
"LDK itu lembaga dakwah kampus, aku pengen belajar lebih dalam aja tentang agamaku Mon, terus kenapa aku ngomongnya pake aku kamu karena.... Mmmmm". Ucapku sembari pura-pura mikir.
"Biar lebih manis aja.. Hehehe". Ucapku lagi dan Remon terlihat kesal, Dara pun ikut tertawa.
"Yee ayank pake cemberut begitu". Ucap Dara sembari menyubit pipi Remon.
"Hehe.. Yaudah aku pamit ya,, bye". Ucapku sembari mencium pipi kiri dan kanan Dara
Hari ini begitu menyenangkan karena bisa berbaikan lagi dengan Dara, jujur aku sangat kangen dengannya.
Buukk
"Astaghfirullah".
"Eh mba hati-hati dong kalo jalan, sakit tau". Ucap seseorang yang menabrakku, suaranya sangat familiar
"Udah sayang jangan marah-marah mungkin dia gak sengaja". Ucap lelaki yang disebelanya
"Maaf aku..". Ucapan ku terpotong karena orang yang aku tabrak ternyata Grace dan dia sedang bersama Rafael.
"Alya". Ucap Rafael yang terkejut karena melihatku.
"Kamu kemana aja Al, kenapa gak kuliah?". Tanyanya seperti khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah, Be Myself
Spiritual(Selesai) Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, terserah orang mau bilang apa yang penting aku tetaplah aku, aku tetap di jalur yang benar dan tidak melanggar aturan, tapi itu dulu sebelum aku menjadi seperti sekarang ini.. Inilah kisahku.